Ada apa dibalik Alas Lali Jiwo?

Hai dictioners, kali ini caca mau bahas salah satu cerita misteri dari salah satu hutan di daerah malang, yaitu Alas Lali Jiwo. Mendaki ke Gunung Arjuno dari beberapa jalur yang ada pasti melewati Alas Lali Jiwo atau Hutan Lupa Diri. Sebuah penamaan yang cukup angker dan membuat bulu kudu serasa berdiri. Di Alas Lali Jiwo ini mayoritas diisi oleh tumbuhan cemara, jika survivor (pendaki) melalui jalur Lawang makan akan tampak kumpulan hutan cemara yang oleh warga setempat sering dinamakan cemara sewu. Topologi hutan ini terlihat jarang pohon atau tidak rimbun mengingat sering terjadi kebakaran hutan.

Sebelum melewati Hutan Lali Jiwo, pendaki akan melewati dulu alas Nggombes yang ditumbuhi tanaman yang buahnya dimakan lutung jawa, di sini hutan masih sangat lembab. Kemudian ketika masuk Hutan Lali Jiwo maka akan pertemuan jalur pendakian dari Purwosari, Pasuruan, Lawang, dan Singosari karena bentuk alasa ini seperti mengitari Arjuni. Dari sana medan sudah menanjak dan pepohonan jarang. Cerita mistis yang beredar di kawasan ini adalah survivor tidak boleh sembarangan berbuat, misalnya merasa sudah mendaki lama, ataupun bersikap sombong. Banyak sekali survivor yang berjalan memutar dengan jalur yang itu-itu saja. Biasanya ini akan membuat lelah dan mereka yang terus berjalan akan semakin tersesat. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian pernah mendengar kisahnya?

Ya menurut sumber yang saya baca, survivor memiliki beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan, yaitu

  1. Jangan memakai baju dominan merah
  2. Jangan berangkat dengan jumlah ganjil
  3. Jangan sesumbar dan mengampangkan.
  4. Jangan merusak situs situs peninggalan Majapahit yang tersebar di Arjuna.

Terlihat seram dan penuh mitos memang, namun pada kenyataannya banyak kisah yang menyatakan jika Hutan Lali Jiwo dan Gunung Arjuno pada umumnya banyak dihuni oleh bangsa jin dan lain sebagainya. Konon, beberapa pendaki yang hilang dan belum ditemukan hingga kini dianggap diambil mantu oleh penghuni Gunung Arjono.