4 Hal Terunik yang Bisa Ditemukan di Dieng

Anak berambut gimbal. Alami, tanpa rekayasa genetik

Kemunculannya tiba-tiba. Bukan keturunan, bukan juga dibawa ke salon. Masyarakat setempat percaya, anak gimbal—yang di daerah setempat disebut anak gembel—adalah titipan Kyai Kolo Dete. Dia adalah penggawa yang berkuasa kala abad ke-14. Tepatnya pada masa Mataram Islam.

Seperti dikutip dari laman Indonesia Kaya, warga percaya Kyai Kolo Dete bersama Kyai Walid dan Kyai Karim ditugaskan Kerajaan Mataram mempersiapkan pemerintahan di Wonosobo dan sekitarnya. Kyai Walid dan Kyai Karim bertugas di daerah Wonosobo, sedangkan Kyai Kolo Dete bertugas di Dieng.

Kabarnya, dulu, setibanya di Dieng, ia mendapat mandat dari Ratu Pantai Selatan. Dia harus membawa masyarakat Dieng menuju hidup yang lebih sejahtera. Indikatornya adalah anak berambut gembel atau gimbal.

Sejak saat itu, anak-anak berambut gimbal bermunculan di sini. Rambut gimbal kelihatan saat anak berusia balita. Pada saat sudah bertumbuh besar, misalnya menuju remaja, anak gimbal akan mengajukan permintaan yang kadang dianggap aneh. Kalau sudah meminta, inilah saatnya rambut mereka dipotong melalui ritual.

Carica, kalau ditanam di luar jadi pepaya

Carica tumbuh di dataran tinggi, sekitar kawasan 1.500–3.000 mdpl. Tanamannya kecil dan tidak berkayu. Tumbuhan ini dipercaya hanya bisa tumbuh di Dieng.

Kalau sudah ditanam di bawah, seperti di Wonosobo, kabarnya berubah menjadi pepaya biasa. Carica memang identik tumbuh di dataran yang amat tinggi. Carica diolah menjadi beragam penganan, seperti keripik, manisan, dan lain-lain.

Rumput-rumput membeku dan padang es

Di mana lagi bisa ketemu salju di Pulau Jawa kalau bukan di Dieng. Sebenarnya bukan salju, melainkan es. Ya, di musim-musim kemarau, seperti saat Agustus, embun yang jatuh di dataran tinggi ini membeku menjadi es.

Bila dilihat dari ketinggian atau kejauhan. Rumput-rumput yang membeku menjadi es tampak diselimuti salju. Maklum, di masa seperti ini, suhu Dieng bisa mencapai nol derajat, bahkan minus.

Tanpa penyejuk ruangan atau lemari pendingin

Tak ada kulkas atau AC. Mungkin orang-orang di sana tak mengenal yang namanya air dingin dari lemari pendingin. Tanpa kulkas dan AC, mereka sudah bisa merasakan hawa yang bikin kulit bergidik.

Bahkan di rumah-rumah, mereka punya penghangat atau tungku seperti layaknya yang terdapat di rumah-rumah di Eropa. Menyenangkan berkunjung ke Dieng, serasa berada di luar negeri.

Motor-motor dengan CC gede, bukan buat gegayaan, tapi buat ngangkut kentang

Mungkin, kalau sedang jalan-jalan di Dieng, kita bakal sering menemukan motor gede yang mengangkut kentang berpuluh-puluh kilogram. Menangkap fenomena itu, mulut cuma bisa menganga lebar dan terheran-heran. Pasalnya, motor ini gak lagi dipakai buat gegayaan, tapi buat ngangkut sayuran. Sungguh pemandangan yang keren, unik, dan tak biasa.