Apa yang dimaksud dengan Afek Positif dan Afek Negatif?

Afek positif atau Positive affect adalah frekuensi dan intensitas emosi yang menyenangkan seperti perasaan nikmat dan bahagia.

Afek Negatif atau Negative affect adalah frekuensi dan intensitas emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kehawatiran.

Menurut Carr (2004) afek positif adalah dimensi dimana terdapat perasaan yang nyaman dengan intensitas yang beragam.

Afek positif dapat membuat orang lebih menikmati pekerjaan, dan hubungan dengan orang lain, dan sebaliknya, bahagia dalam pekerjaan dan percintaan meningkatkan afek positif. Sementara itu, rendahnya afek positif diasosiasikan dengan gangguan psikologis.

Afek positif mendorong organisme untuk mendekatkannya pada situasi yang menyenangkan dan bermanfaat seperti makanan, tempat berlindung, dan mencari pasangan (Watson dkk, 1995 dalam Carr 2004). Afek positif dapat ditingkatkan dengan melakukan aktifitas fisik sehari-hari, tidur yang cukup, bersosialisasi dengan teman dekat dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang memiliki nilai (Carr, 2004).

Afek negatif adalah dimensi dimana terdapat perasaan yang tidak nyaman dengan intensitas yang beragam.

Afek negatif dan positif merepresentasikan sistem neurobiologis yang telah berevolusi demi melakukan tugas-tugas evolusinya. Salah satu fungsi dari afek negatif adalah mengarahkan kepada perilaku menghindar yang berguna untuk menjauhkan organisme dari situasi yang berbahaya (Carr, 2004).

  • Afek Positif

Afek positif merupakan pengalaman dasar pada peristiwa yang terjadi dalam kehidupan individu. Afek positif menggambarkan perasaan dan emosi yang menyenangkan, seperti kasih sayang dan kebahagiaan. Diener (2006) mengatakan bahwa afek positif merupakan bagian dari kesejahteraan subjektif. Emosi-emosi pada afek positif merefleksikan reaksi individu terhadap peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa kehidupannya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Afek positif memiliki dampak yang menyenangkan dan menenangkan bagi individu.

Dijelaskan oleh Synder dan Lopez (2002) bahwa ada faktor lain yang memiliki hubungan erat dengan afek positif, yaitu jumlah teman dekat dan sahabat, keterlibatan dengan organisasi sosial, kegiatan sosial secara umum, sifat yang terbuka, aktivitas fisik dan olahraga, serta religiusitas. Individu dengan afek positif cenderung lebih mudah menolong orang lain, fleksibel dalam berpikir, serta memiliki solusi untuk memecahkan masalah.

  • Afek Negatif

Diener (2006) menjelaskan bahwa afek negatif menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak menyenangkan dan membahagiakan, serta suatu respon negatif dari suatu kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Afek negatif contohnya yaitu; perasaan marah, benci, jijik, rasa bersalah, ketakutan, depresi, frustasi, dan kegelisahan.

Segala bentuk perasaan yang tidak membahagiakan merupakan komponen dari afek negatif. Individu yang merasakan afek negatif memiliki dampak yang negatif, yaitu ketidakbahagiaan dalam hidupnya.