Yakin Kamu Adalah Orang Tua Yang Baik?

image
sumber : girltalk.com

Ketika seseorang bertanya padamu, “Apakah kamu adalah orang tua yang baik?”. Tentu saja kamu akan menjawab dengan lantang “Ya aku adalah orang tua yang baik karena aku selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anakku.” Akan tetapi, benarkah semua hal yang kamu lakukan tersebut memiliki dampak yang baik bagi anakmu?

Kesehatan mental adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu memiliki kesejahterahan yang tampak pada dirinya, mampu menyadari potensi dirinya sendiri, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup pada berbagai situasi kehidupan. Masalah pada kesehatan mental akan membuat emosi seseorang menjadi tidak stabil, perasaan tertekan, dan frustasi. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, banyak kemungkinan buruk yang dapat terjadi pada penderita, salah satunya membunuh dirinya sendiri.

Mental yang sehat adalah salah satu syarat agar seseorang dapat merasa bahagia, terutama anak-anak. Emosi anak-anak sangat mudah terpengaruhi dengan kondisi lingkungan disekitarnya terutama keluarga. Semua orang tua menginginkan anaknya untuk selalu hidup dengan kebahagiaan. Tapi tahukah kamu? Menurut penelitian, 120 dari 172 responden mengalami depresi karena campur tangan dari orang tua mereka. Kevin heath pernah berkata,

“Ketika anakmu bertumbuh, mungkin ia akan melupakan apa yang kamu katakan padanya. Tapi ia tidak akan pernah melupakan apa yang ia rasakan karenamu.”

Ada beberapa hal yang tanpa sadar sering dilakukan oleh para orang tua, dimana hal tersebut dapat membuat seorang anak mengalami masalah dalam kesehatan mental. Hal-hal tersebut adalah:

1. Mendikte
Jangan dikte anakmu! Orang tua terkadang mempunyai ekspetasi sendiri mengenai kehidupan anak mereka.Mereka akan mencoba untuk membuat anak mereka menjadi seseorang yang mereka inginkan bahkan dengan cara memaksa. Hal ini membuat anak menjadi tidak bisa menikmati hidupnya sendiri karena ia tidak dapat memilih apa yang ia inginkan. Apabila ini dibiarkan terus menerus akan muncul perasaan tertekan dan frustasi yang mendalam.

2. Membanding-bandingkan
‘Kenapasih kamu gak bisa seperti kakakmu!’
STOP !
Jangan katakan kata-kata tersebut kepada anakmu. Hal ini akan membuat ia menjadi tidak percaya diri dan memandang rendah dirinya sendiri. Ia akan mulai berpikir bahwa dirinya adalah seseorang yang tidak berguna dan mulai melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri. Jangan bandingkan dia dengan orang lain atau ‘standar normalmu’. Karena normal itu sangat subjektif.

3. Memberi label yang buruk
Jangan pernah memberi label yang buruk kepada anakmu, seperti: bodoh atau payah. Anakmu akan mulai berpikir bahwa ia benar-benar seperti yang kamu katakan. Ia akan menjadi tidak percaya diri dan mulai menjauhkan diri dari teman-temannya bahkan darimu.

4. Berkata-kata kasar
Robert Fulghum pernah berkata,

“ Jangan khawatir anakmu tidak mendengarkanmu, tapi khawatirlah karena mereka selalu mengawasimu.”

Kata-kata kasar yang orang tua lontarkan akan membuat anak menjadi menjadi takut dan merasa hidup sendiri. Bahkan hal ini bisa membuat anak menjadi sosok yang pendendam dan mudah marah. Tentu itu bukan karakter yang kamu inginkan bukan?

Gejala-gejala masalah dalam kesehatan mental pada anak biasa ditunjukan dengan : kesulitan untuk tidur, menurunnya nafsu makan, mulai menarik diri dari lingkungan di sekitarnya, sulit untuk merasa fokus, kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka senangi, mulai menyendiri, dan terjadinya penurunan berat badan yang signifikan. Apabila anakmu mulai menunjukan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas segeralah lakukan hal ini :

1. Jadilah pendengar yang baik
Dekatkanlah dirimu padanya dan tanyalah apa yang sedang ia rasakan. Akan tetapi, jangan pernah memaksa agar anakmu menceritakan masalahnya padamu. Jadilah seorang pendengar yang baik dan jangan menyela ketika ia sedang menceritakan masalahnya.Apabila sulit untukmu memberikan masukan-masukan, cukup perlakukan ia dengan kasih sayang, seperti : memeluknya atau mengusap kepalanya.Jangan berikan komentar-komentar yang dapat memperburuk keadaan.

2. Berikanlah pujian
Kata-kata pujian akan membuat seseorang menjadi lebih bahagia dan percaya diri untuk berbaur dengan lingkungan di sekitarnya. Pujian ini juga dapat memotivasi ia untuk melakukan hal-hal yang baru dan juga tidak takut dalam melakukan hal-hal yang ia sukai atau senangi.

3. Berikanlah perhatian-perhatian kecil
Menyajikan makanan favorit anakmu akan membuat ia menjadi merasa disayangi oleh mu.Selain makanan, kamu juga dapat melakukan hal-hal kecil seperti : menyapanya di pagi hari, menanyakan mengenai kegiatannya di sekolah, atau bagaimana perasaannya hari ini. Hal ini akan membuat anakmu merasa dicintai dan tidak merasa sendiri.

4. Jangan singgung mengenai keadaannya
Buatlah perlahan-lahan agar ia menerima dirinya sendiri. Jangan singgung mengenai keadaan mentalnya. Hal itu akan membuat ia tertekan dan mulai memikirkan mengapa ia berbeda dengan anak-anak lainnya.

5. Buat kondisi nyaman
Sebisa mungkin buatlah kondisi yang nyaman untuk anakmu, terutama kondisi keluarga ataupun rumah. Buat ia merasa aman dan nyaman ketika ia berada di rumah.Perhatikan kondisi di sekitar anakmu. Jauhkan ia dari kondisi yang buruk tapi jangan batasi pergaulannya.

Seorang anak akan selalu membutuhkan arahan dari orang tua. Tapi sebagai orang tua, kamu harus selalu mendengarkan mengenai pendapat dari anakmu. Cobalah untuk menurunkan sedikit egomu dan mulai memperhatikan apa yang sebenarnya disukai dan diinginkan oleh anakmu. Perhatikan selalu kondisi di sekitar anakmu dan perlakukanlah ia dengan penuh kasih sayang.

“Orang tua hanya dapat memberikan saran-saran yang baik pada anaknya atau membuatnya berada pada jalan yang benar, akan tetapi bentuk akhir dari karakternya tetap berada ditangannya sendiri.”
-Anne Hanks-

Daftar Pustaka :

  • Anonim. Browse All Educational Resources | Education.com pada tanggal 25 April 2020.
  • Holly, Kelly. Parenting Quotes.healthy.com. Diakses pada tanggal 24 April 2020.
  • Jessica,Giovanni.2019. Depresi Pada Anak-anak Bisa Dipengaruhi Oleh Orang Tua. sehatq.com. Diakses pada tanggal 25 April 2020.
  • Purnomo, Didik Putro. Pengaruh Orang Tua Terhadap Tingkat Depresi Pada Siswa Dan Siswi di SMA Negri 2 Sukoharjo. publikasiilmiah.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 24 April 2020.
  • Yuliandari,Elly. 2018. Kesehatan Mental Anak dan Remaja. respository.ubaya.ac.id.Diakses pada tanggal 25 April 2020.