Voyager 1 tinggalkan tata surya, lalu kemana perginya

image
Februari 2014, Voyager 1 menangkap suara diluar batas ruang angkasa, dimana daerah tersebut masih terjangkau oleh magnetik dari badai matahari

Voyager 1 menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Geophysical Research Letters, keluar dari tata surya tahun 2012 sejauh 18 milyar kilometer dari matahari. Sebelumnya bertahun-tahun wahana penelitrian ruang angksa tak berawak itu berada di heliosfer, wilayah perbatasan antara sistem tata surya dan kawasan luas jagat raya.

Perhimpunan Geofisika Amerika melaporkan keluarnya Voyager 1 dari sistem tata surya dan berada di “wilayah baru” antariksa, di situs internet mereka. Jika benar, berarti ini benda buatan manusia pertama yang menempuh jarak terjauh dari bumi.

Sebaliknya jurubicara NASA, Dwayne Browne seperti dikutip kantor berita AFP menilai laporan itu terlalu dini dan tidak benar.

Pemantauan Pakar Astronomi

Para ilmuwan selama berbulan-bulan, terus memperhatikan secara seksama pertanda bahwa pesawat antariksa tersebut telah meninggalkan tata surya. Pada awalnya, mereka yakin hal ini baru akan terjadi satu hingga dua tahun mendatang.

Para pakar astronomi mencatat perubahan drastis tingkat radiasi 25 Agustus tahun lalu, saat pancaran kosmik dari matahari turun ke tingkat terendah, dan pancaran kosmik galaksi di luar tata surya meningkat.

“Wahana penelitian itu berada di luar heliosfer normal”, ujar salah satu penulis laporan jurnak Bill Webber. “Kita berada di wilayah baru. Semua yang kami ukur berbeda dan ini menarik sekali.”

Namun, ia juga mengakui bahwa lokasi sesungguhnya dari Voyager 1 masih belum jelas. Bisa jadi wahana itu benar-benar berada di luar sistem tata surya atau di sebuah lokasi tidak dikenal yang masih di dalam tata surya.

Perjalanan Tanpa Henti

Voyager 1 dan pesawat antariksa Voyager 2 diluncurkan tahun 1977 dalam misi penelitian planet-planet. Menurut NASA, Voyager kedua juga akan segera meinggalkan kawasan tata surya,

NASA menggambarkan kedua pesawat Voyager sebagai “dua perwakilan peradaban manusia yang paling aktif dalam hasratnya untuk menjelajah alam semesta”.

Voyager 1 mendekati di Yupiter dan Saturnus tahun 1979 dan 1980, lalu mengirimkan citra rinci pertama dari beberapa bulan yang mengorbit planet bersangkutan. Tahun 1990 Voyager merekam citra keseluruhan tata surya.

Dalam beberapa tahun terakhir, wahana penelitian antariksa ini juga mempelajari heliosheath, angin matahari yang berbentuk mirip ekor komet pada sisi belakang matahari.

Sumber:
dw.com