Vittorio Colao Ceo Vodavone

Vittorio Colao Ceo Vodavone
image
Vittorio Colao, chief executive officer Vodafone, pada saat tahun 2011 Vodavone yang pada waktu itu sedang jaya-jayanya menjual investasinya sebesar £6.8bn. Yang mengingat ketika itu uni eropa sedang berada dalam pembekuan ekonomi dan krisis keuangan yang masih segar dalam pikiran semua orang, perkiraan konsesus bahwa angka tersebut akan bisa jauh lebih rendah. Soal transaksi yang jauh lebih kecil dari dari penjualan saham di Cina dan di Polandia adalah cerminan ekonomi eropa yang sangat jelas terlihat jauh dari Cina.
Mr Colao kembali berada di jalur penjualan yang benar yang ketika itu diambang keluarnya saham minoritas Vodafone. Kali ini pertimbangannya agak lebih besar, kemungkinan kesepakatan senilai 125 miliar untuk menjual saham Vodafone di Verizon Wireless kepada pemilik 55pc lainnya. Ini adalah kesepakatan yang memiliki banyak kesalahan jika dibandingkan dengan yang ada di Grand Nasional. Sejak tahun 2000 Verizon Wireless mulai beroperasi, hamper tidak ada setahun kemudian ketika investor dari Vodavone yang sudah mulai gelisah dan tidak tahu apa maksud dari sebuah saham yang ada pada bisnis, akan tetapi Mr. Colao berkata kepada mereka dengan kata-kata “we don’t control”. Selama bertahun-tahun hubungan antara Verizon dan Vodavone telah goyah dan orang – orang yang ada didalamnya dibuat tidak nyaman dan benar – benar merasa jengkel dengan masalah itu. Kemitraan ini menjadi sangat tegang antara tahun 2005 sampai tahun 2012 dan ketika itu bisnis yang ada di Amerika menggunakan saham pengendali untuk berhenti membayar deviden, dan menggunakan uang tunai untuk terus membangun Verizon Wireless. Pemimpin eksekutif sebelumnya Arun Sarin (Vodavone) dan Ivan Seidenberg (Verizon) memiliki hubungan yang terkenal kurang baik, seperti dua ekor landak yang tidak saling bertarung dengan durinya. Mr.Colao dan Ceo verizons, Lowell McAdam harus mengesampingkan perdebatan yang terjadi dan mendiskusikan kesepakatan yang tidak diwarnai oleh permusuhan lama. Bisnis tidak seharusnya menjadi faksimili dari West Side Story. Kepala eksekutif Vodafone mengungkapkan dirinya sebagai "good seller". Saham Verizon dihargai hanya 58 miliar pada tahun 2011 dan nilai keseluruhan Verizon Wireless telah meningkat empat kali lipat sejak awal dekade ini. Verizon Wireless menyumbang setengah dari pendapatan operasional Vodafone, sekitar 9,7 miliar pada tahun fiskal 2013 sebelum penurunan nilai. Mr Colao melakukan sesuatu yang benar dengan bertahan sampai Verizon menjadi pembeli yang bersedia dan siap untuk melangkah di atas nilai yang diperjuangkan yakni 100 miliar di awal tahun. Raksasa Amerika Serikat tahu perlu bergerak sebelum suku bunga merayap naik jika ingin membiayai kesepakatan besar semacam itu. Federal Reserve tidak akan mempertahankan kondisi kredit yang ringan tersebut selamanya. Meskipun prediksi tentang kekayaan langsung harus diimbangi oleh kenyataan bahwa sebagian besar pendapatan yang akan datang secara bertahap, yang harus di pertanyakan sekarang adalah apakah Mr Colao adalah pembeli yang cerdas.
Kesepakatan tersebut kemungkinan akan mengkristalkan perang produksi yang cukup besar untuk Vodafone. Bahkan setelah menerima pembayaran khusus dari para investor (yang banyak di antaranya adalah dana pensiunan Inggris) dan pembayaran hutang bisnis. Mr.Clao harus sangat berhati-hati dalam mengarungi perdagangan global dengan modal yang begitu besar dan juga dia juga sering membayar lebih untuk hal yang salah.
Meskipun harga Vodafone dalam kesepakatannya untuk membeli divisi Cable and Wireless Communications Inggris dan TelstraClear cukup stabil. Di Selandia Baru disambut baik, beberapa beberapa bisnis yang berbayar untuk mengakuisisi Kabel Deutschland baru-baru ini. Ada spekulasi bahwa Vodafone dapat mengajukan tawaran untuk bisnis ONO di Spanyol, Fastweb di Italia atau bahkan untuk mendapatkan atau melakukan kesepakatan kemitraan dengan Liberty Global, dengan pemilik baru Virgin Media yang bertempat di Inggris.
Pastinya, Mr. Colao perlu melakukan sesuatu. Karna Investor akan menginginkan kepastian bahwa akhir petualangan Amerika Serikat tidak akan meninggalkan Vodafone karna Vodavon adalah salah satu perusahaan telekomunikasi yang sudah menjadi salah satu icon. Dan yang dihadapi Eropa untuk pengambilalihan atau pemutusan hubungan kerja. Di dunia telekomunikasi “quad play” yang bergerak cepat (broadband, televisi, telepon dan nirkabel) yang akan menjadi sasaran orang lain. Verizon adalah nama yang disulap dari kata “veritas” dan “horizon”. Mr Colao perlu mengingat kedua kata itu saat dia mempertimbangkan perjalanan Vodafone tanpa kemitraan Amerika yang menguntungkan.

Sumber :