Vape vs Rokok : manakah yang lebih aman?

vape-vs-rokok-manakah-yang-lebih-aman-200117e|690x300-350

Rokok elektrik atau disebut juga dengan vape semakin hari semakin digandrungi, terlebih di kalangan usia dewasa muda. Beberapa orang menyebutkan bahwa rokok elektrik jauh lebih bergaya, banyak varian rasa, tidak monoton dan diklaim lebih aman dibanding rokok tembakau. Namun, hingga kini pro dan kontra hal ini masih saja diperdebatkan.

Sebenarnya, vape dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Meski begitu, belum ada studi yang membuktikan bahwa rokok elektrik ini tidak berisiko. Vape sendiri merupakan alat yang dinyalakan dengan menggunakan batre dan sangat mirip dengan rokok tembakau. Namun, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya.

Nah, menurut kalian, mana sih yang lebih aman? Apakah benar benar aman? Tulis pendapat kalian di kolom komentar yaa.

1 Like

Vape/pod menghasilkan uap bukan asap, uap tidak mengandung tar, karena uap hasil dari cairan yg dipanaskan, berbeda dengan rokok yg sifatnya membakar. semua bahan atau barang yg terbakar menghasilkan tar dan tar ini sangat berbahaya dan mengganggu lingkungan dan juga kesehatan manusia jika menghirupnya.

Rokok memiliki dampak buruk pada lingkungan atau perokok pasif, vape/pod tidak berdampak pada sekitar kecuali uap yg berlebihan yg dihasilkan di tempat umum. Namun, walaupun dinilai tidak berbahaya, vape pasti juga memiliki resiko bagi penggunanya.

Menurut saya, rokok tembakau memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi kesehatan, seperti contohnya : membuat gusi dan bibir menghitam, mengganggu kesehatan paru-paru, dan juga asapnya berbahaya jika dihisap oleh orang lain. Namun, semuanya kembali kepada penggunaan., jika vape juga digunakan terus-menerus, pasti lama kelamaan juga akan berdampak bagi kesehatan kita.
Namun, belum ada kepastian lebih lanjut bahwa vape lebih aman, ini hanya menurut pendapat saya saja.

Vape tau juga rokok elektrik semakin hari semakin di gandrungi terlebih di kalangan usia dewasa muda. Beberapa artikel menyebutkan bahwa rokok elektrik atau pod atau rokok elektrik jauh lebih aman dan bergaya jika dibandingkan dengan rokok tembakau. Namun, hingga sekarang hal ini masih menjadi isu pro dan kontra.

Sebenarnya, vape atau rokok elektronik ini sering dianggap jauh lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Namun, belum ada studi khusus yang membuktikan bahwa rokok elektrik ini tidak beresiko. Vape atau rokok elektronik sendiri merupakan alat yang dinyalakan menggunakan baterai dan sangat mirip dengan rokok tembakau. Namun tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, vape atau rokok elektrik ini terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Vape bekerja dengan memanaskan cairan di dalam tabung lalu mengubahnya menjadi uap. Selain pada bentuknya, perbedaan mendasar dari kedua jenis rokok ini yakni kandungan tembakaunya. Cape tdak memiliki kandungan tembakau seperti yag ada pada rokok tradisional. Namun, hal itu tidak mejadi tolak ukur bahwa vape atau rokok elektrik ebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau.

Bukan hanya kandungan tembakau yang ada pada rokok saja yang bisa meningkatkan resiko terinfeksi penyakit serius, namun penggunaan vape dalam jangka panjang juga disebut bisa meningkatkan resiko yang sama. Maka dari itu, penggunaan vape pun juga harus di waspadai, terutama pada kaum milenial yang rentan terserang penyakit.

Walau tidak mengandung tembakau, vape mengandung beragam komposisi yang juga bisa memicu penyakit antara lain nikotin, propilen glikol, gliserin, perisa. Lalu terdapat uga zat-zat kimia yang berbahaya seperti formalin, asetaldehida, akrolein, timah, timbal, merkuri yang dapat membentuk aerosol yang berbahaya bagi kesehatan jika di panaskan.

Munculnya rokok elektrik atau vape menjadi sebuah hal baru yang diminati masyarakat. Tidak sedikit juga perokok mulai beralih ke vape, karena anggapan vape lebih keren dan aman. Anggapan bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau juga banyak diperbincangkan oleh masyarakat, padahal masih banyak pro dan kontra mengenai hal tersebut. Jika ditinjau dari asap yang ditimbulkan, asap vape lebih “friendly” bagi orang sekitar karena aroma yang dihasilkan harum. Asap rokok tembakau berbau tidak sedap dan kerap membuat orang sekitar tidak nyaman. Apabila ditinjau dari kandungan dan efek yang ditimbulkan, baik rokok tembakau maupun vape sama sama tidak aman bagi tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, penelitian dilakukan dengan menggunakan paru-paru hewan coba yang dipapar dengan asap vape ( sumber : View of Tinjauan Pustaka: Gambaran Mikroskopik Paru Hewan Coba yang Terpapar Asap Rokok Elektrik (Vape)) . Hasilnya adalah nikotin dalam vape menyebabkan kerusakan pada paru hewan tersebut, yaitu kongesti, endoteliosis, trombosis, kerusakan parenkim, sampai nekrosis. Zat perasa pada vape juga memiliki efek samping bagi paru-paru.

Kesimpulan dari pendapat saya, apabila disuruh memilih mana yang lebih aman antara vape atau rokok, saya tidak akan memilih. Baik rokok maupun vape sama sama memiliki kandungan nikotin, tar, dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Meskipun kandungan pada vape lebih ringan, tetap saja dapat berbahaya pada jangka panjang.

Semoga perokok di Indonesia terutama remaja dan anak-anak dpat menurun secara signifikan yaaa.

Menurut saya, vape atau rokok elektrik dinilai lebih aman bagi tubuh karena tidak memiliki kandungan tembakau. Munculnya vape di kalangan masyarakat juga disebabkan oleh peminat rokok tembakau yang mempercayai bahwa rokok elektrik memiliki resiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok tembakau. Namun, bukan berarti rokok elektrik tidak berbahaya. Rokok elektrik atau vape tetap berbahaya karena memiliki kandungan nikotin dan bahan kimia lainnya seperti glikol dan gliserol yang kemudian bahan ini dipanaskan dalam bentuk uap dalam vape. Perbedaan mendasar dari kandungan rokok tembakau dan vape hanya ada pada kandungan tembakau dan tar, namun resiko yang ditimbulkan sama-sama memiliki potensi adiktif atau kecanduan. Menurut artikel Halodoc pula, belum ada pengujian terkait kandungan sebagian besar liquid dalam vape yang beredar di pasaran, jadi belum ada yang benar-benar menguji akan keamanan liquid vape sendiri dan resikonya terhadap paru-paru. Namun, apabila hanya dinilai dari kandungan tar dan nikotin, rokok elektrik atau vape dinilai lebih aman dibandingkan rokok tembakau.

Situs Smoke Free menyebut perbedaan utama antara vape vs rokok tradisional adalah pada kandungan tembakaunya. Hanya rokok tradisional yang mengandung tembakau, vape umumnya tidak. Namun, bukan berarti hal ini bisa jadi tolak ukur mana yang lebih berbahaya antara rokok vs vape. Ini karena bukan hanya tembakau yang menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya. Ada banyak kandungan di dalam vape maupun rokok yang punya efek negatif untuk kesehatan.

Rokok tradisional mengandung daftar bahan kimia yang terbukti berbahaya dan vape memiliki beberapa bahan kimia yang sama. Oleh karena itu, bahaya vape atau rokok elektrik tetap ada dan patut dirisaukan. Kanker paru-paru, emfisema dan penyakit serius lainnya umumnya berkembang setelah seseorang mengonsumsi rokok selama bertahun-tahun.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik. Oleh karena itu, rokok elektrik vs rokok tembakau sama-sama punya bahaya yang tak bisa diabaikan.

Sumber:

Mau vape ataupun rokok saya rasa ga ada yang aman, yang aman ya…gak usah ngevape dan gak usah ngerokok.

Merokok vape (vaping) kerap dijadikan alternatif banyak orang untuk menghindari rokok. Vaping bukanlah mengisap tembakau seperti merokok secara konvensional, melainkan mengisap aerosol yang diberi perasa dengan alat khusus

Vaping memang tidak menggunakan tembakau, tapi cairan aerosol yang digunakan pada vape juga mengandung nikotin. Zat kimia berbahaya ini juga ditemukan pada tembakau di rokok konvensional serta sudah terbukti dapat merusak jantung, paru-paru, hingga meningkatkan risiko Anda terkena kanker.

https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/vape-vs-rokok-dan-yang-lebih-mematikan-bagi-kesehatan/amp

Nah sudah jelas ya guys mau vape atau rokok itu sama sama bahayanya

Menurut saya pribadi dari teman-teman saya katanya sih berbahaya rokok. Namun kedua benda tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan apalagi sampai kecanduan pasti memiliki sisi negatif yang banyak. Selain merusak kesehatan juga akan merugikan orang disekitar, seperti adanya perokok pasif. Dia tidak merokok namun menghirup asap rokok, maka akan lebih berbahaya juga, begitupun dengan vape.

Menurut saya antara rokok dengan vape / rokok elektrik tidak ada yang lebih baik. Meskipun pada mulanya vape dianggap aman bagi kesehatan karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.

Tetapi seiring berkembangnya waktu, beberapa penelitian telah mengungkap bahwa rata-rata rokok elektrik sekarang mengandung pula zat-zat berbahaya bagi kesehatan yang dapat menyebabkan kematian. seperti halnya dengan rokok konvensional, vape juga mengandung nikotin yang membuat penggunanya menjadi ketagihan dan bisa berbahaya bagi perkembangan otak anak-anak, remaja, dan janin.

Vape vs Rokok , apa bedanya?

Perbedaan terlihat sangat jelas pada kandungan tembakau. Vape tentunya tidak mengandung tembakau seperti rokok pada umumnya. Namun, bukan berarti bahwa vape lebih baik dari rokok tembakau. Vape dan rokok mempunyai banyak kandungan berbahaya yang mempunyai efek negatif untuk kesehatan tubuh kita.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pernah mendapati sejumlah senyawa berbahaya yang terkandung di dalam maupun yang dihasilkan rokok elektrik. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam vape yang dilansir dari kompas.com yaitu :

  • Tobacco-specific Nitrosamine (TSNAs) yang bersifat toksik
  • Diethylene Glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen
  • Logam berupa partikel timah, perak, nikel, aluminium, dan kromium di dalam uap elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano-partikel) sehingga sangat mudah masuk ke dalam saluran napas di paru
  • Karbonil, yakni karsinogen potensial berupa formaldehida, asetaldehida, akrolein, dan senyawa organik volatil (VOCs) seperti toluena dan pm-xylene
  • Kumarin, tadalafil, rimonabant, serat silika yang dapat menjadi racun dan tidak memenuhi unsur keamanan
  • Diacetyl merupakan zat yang muncul sebagai sisa dari rokok elektrik adalah yang dapat merusak paru-paru
  • Zat benzene juga dilaporkan muncul dari rokok elektronik. Benzene diketahui adalah zat beracun yang bisa ditemui pada asap kendaraan bermotor dan logam berat

Uap yang ditimbulkan vape juga berbahaya sama seperti asap dari rokok tembakau. Jika uap vape terhirup dapat menimbulkan asma, sesak napas dan batuk. Selain itu, cairan didalam vape mengandung zat kimia yang berbahaya bagi anak-anak. Efek sampingnya bisa membuat detak jantung meningkat, berkeringat bahkan muntah. Apabila cairan vape terkena kulit anak-anak bisa menyebabkan sensasi terbakar. Vape juga mempunyai risiko meledak, karena vape menggunakan baterai.

Seseorang yang mengonsumsi rokok akan mendapatkan efek negatif untuk tubuh nya selama bertahun-tahun. Sedangkan vape berdasarkan laporan dari Centers or Disease for Control and Prevention bahwa vape bisa menyebabkan kejang-kejang dan kerusakan paru-paru serius hanya dalam satu tahun lebih.

Bahkan tidak jarang ditemukan juga fenomena bahwa kadar nikotin pada rokok elektrik ternyata berbeda dengan informasi yang tertera di label isi ulang. Hal itu jelas riskan mengingat tubuh bisa jadi terpapar lebih banyak nikotin yang merupakan zat adiktif berbahaya.

Di beberapa Negara seperti Australia, Hongkong, India, Belanda, Argentina, Kanada dan beberapa Negara lainnya sudah melarang penggunaan vape dan sudah terdapat undang-undang nya jika tetap menggunakannya. Negara-negara lain sudah melarangnya karena vape sudah dianggap sama berbahaya nya dengan rokok tembakau.

Menurut saya antara rokok atau vape, kedua nya sama-sama memiliki dampak negatif. Tidak ada yang lebih baik, karena sama-sama membuat kecanduan dan membahayakan kesehatan untuk tubuh kita ditambah lagi adanya zat-zat berbahaya yang akan menimbulkan penyakit jika dikonsumsi berkelanjutan. Jika alasan diciptakan nya vape untuk mambantu mengurangi mengonsumsi rokok tembakau , menurut saya itu adalah hal yang keliru. Karena faktnya dengan adanya vape malah membuat orang menjadi lebih kecanduan. Banyak sekali orang yang menggunakan keduanya dengan alasan rokok itu pahit sedangkan vape dimana liquidnya yang memiliki berbagai macam rasa akan menimbulkan after taste yang enak sesuai rasa yang dipilih.

Sehingga, lebih baik kita mengurangi keduanya agar kesehatan kita tetap terjaga. Apalagi saat pandemi seperti ini imunitas adalah hal yang terpenting.

Menurut saya vape dan rokok keduanya tidak ada yang aman, terutama bagi kesehatan tubuh karena keduanya sama-sama mengandung zat kimia berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan.

download (15)

Beberapa orang berpendapat bahwa vape dianggap lebih aman karena tidak mengandung tembakau. Namun bukan berarti vape lebih aman daripada rokok. Vape justru memiliki kandungan zat kimia berbahaya seperti nikotin, formaldehida, asetaldehida dan zat lainnya seperti rokok tembakau. Kandungan formaldehida dan asetaldehida pada vape termasuk dalam golongan karbonil yang bersifat karsinogen dan kadarnya akan terus meningkat seiring naiknya suhu dari perangkat vape yang digunakan. Beberapa orang juga ada yang berpendapat bahwa sebagian perokok tembakau ada yang mulai berhenti setelah menggunakan rokok vape Namun ada juga riset lain yang menyebutkan bahwa efek candu rokok vape lebih kuat daripada rokok tembakau.

Baik itu penggunaan vape maupun tembakau keduanya sudah jelas tidak ada yang aman. Tidak aman untuk kesehatan diri sendiri dan juga tidak aman untuk kesehatan orang lain. Apalagi dilihat dari asap yang ditimbulkan, sudah banyak diketahui bahwa asap dari perokok tembakau membuat orang lain tidak nyaman saat bernapas dan lebih lagi memang sangat membahayakan bagi orang lain yang menghirupnya. Meski rokok vape memiliki aroma yang lebih wangi dibanding rokok tembakau, tetapi asap vape juga sangat berbahaya bagi yang menghirupnya karena kandungan bahan tambahan pada vape seperti iasetil yang dapat menyebabkan munculnya penyakit popcorn lung.

No Smoking :white_check_mark:
No Vaping :white_check_mark:
Ayooo, berhentilah merokok sebelum rokok menghentikan hidupmu

Memang akhir akhir ini karap orang memilih vape/rokok elektronik tetapi masoh banyak oengguna vape yang belum mengetahui bahaya akan vape tersebut sesuai dengan artikel yang saya cari bahwasanya vape juga berbahaya bagi tubuh dibandingkan dengan rokok karena vape juga Memiliki kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil, yang hampir sama dengan rokok tembakau.

Bahaya Vape hampir sama seperti rokok yaitu bisa membuat candu, membahayakan paru paru, membahayakan jantung, menyebabkan gangguan pada janin, dan Meningkatkan resiko kanker

Lalu lebih baik mana vape atau rokok?

Menurut saya sama sama tidak baik karena vape maupun rokok keduanya berbahaya dan memiliki efek samping kepada tubuh yang menyebabkan penyakit ataupun kematian, tapi kebanyakan masyarakat memandang bahwasanya vape itu lebih baik daripada rokok.

[Simak 5 Bahaya Vaping yang Perlu Anda Waspadai - Alodokter]

[Lebih Bahaya Vape atau Rokok? Ini Faktanya]

Tentu saja dari kedua pilihan tersebut keduanya tidak ada yang aman. Namun, vape dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Tetapi tetap saja belum ada studi yang membuktikan bahwa vape atau rokok elektrik ini tidak berisiko. Kandungan formaldehida yang terdapat dalam vape bersifat karsinogenik, sehingga bila dihirup dalam jangka waktu lama, dapat memicu munculnya sel-sel kanker.
CDC menyatakan perokok vape berisiko mengalami cedera paru-paru yang dinamakan EVALI. Kondisi ini terutama bisa menimpa perokok yang menggunakan cairan vape dengan kandungan zat kimia berupa tetrahidrocanabiol (THC). CDC juga memperingatkan perokok vape untuk mewaspadai penggunaan zat pengental cairan vape bernama vitamin E asetat. Pasalnya, zat kimia inilah yang paling banyak ditemukan di paru-paru penderita EVALI yang diteliti oleh CDC.
Jadi kesimpulan dari penjelasan diatas tidak ada yang lebih baik antara vape dan rokok, keduanya berisiko merusak organ jantung.

Kalau dari saya sendiri jika untuk memilih jawaban saya tidak untuk kedua nya
Dikarenakan 2 barang itu sangat berbahaya untuk kesehatan lebih-lebih untuk paru-paru bagi pengguna aktif dan pasif.
Sudah seharusnya kita penggunaan kedua barang itu dalam kehidupan sehari-hari

Jika tidak kita yang behenti kapan lagi bisa hidup sehat

Stop merokok dan siap hidup sehat

Menurut pendapat saya, antara vape dan rokok sama-sama berbahaya untuk kesehatan. Memang mayoritas orang beranggapan bahwa vape jauh lebih aman jika dibandingkan dengan rokok biasa. Vaping memang tidak menggunakan tembakau, tapi cairan aerosol yang digunakan pada vape juga mengandung nikotin. Zat kimia berbahaya ini juga ditemukan pada tembakau di rokok konvensional serta sudah terbukti dapat merusak jantung, paru-paru, hingga meningkatkan risiko terkena kanker. Nikotin adalah zat kimia stimulan dari tembakau serta memiliki sifat adiktif yang hampir sama dengan kokain maupun heroin. Ketika seseorang menghirup asap rokok yang mengandung nikotin, zat kimia tersebut dengan cepat terserap ke dalam darah dan memengaruhi kinerja otak hanya dalam waktu 10 detik.

Ketika kita menghirup nikotin maka akibatnya dapat mengakibatkan efek buruk bagi kesehatan fisik maupun mental, seperti:

  • Mengurangi nafsu makan
  • Meningkatkan irama jantung sekaligus tekanan darah
  • Merangsang aktivitas berlebihan di saluran cerna
  • Merangsang produksi air liur dan lendir
  • Membuat mood naik-turun
  • Merangsang keringat keluar berlebihan
  • Mual
  • Diare
Summary

Kecanduan Nikotin | Tanda dan Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Cara Mencegah

Situs Smoke Free menyebut perbedaan utama antara vape vs rokok tradisional adalah pada kandungan tembakaunya. Hanya rokok tradisional yang mengandung tembakau, vape umumnya tidak. Namun, bukan berarti hal ini bisa jadi tolak ukur mana yang lebih berbahaya antara rokok vs vape. Ini karena bukan hanya tembakau yang menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya. Ada banyak kandungan di dalam vape maupun rokok yang punya efek negatif untuk kesehatan. Rokok tradisional mengandung daftar bahan kimia yang terbukti berbahaya dan vape memiliki beberapa bahan kimia yang sama. Oleh karena itu, bahaya vape atau rokok elektrik tetap ada dan patut dirisaukan. Kanker paru-paru, emfisema, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya umumnya berkembang setelah seseorang mengonsumsi rokok selama bertahun-tahun. Hingga saat ini tidak ada fakta yang membuktikan bahwa bahaya atau dampak vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik. Oleh karena itu, rokok elektrik vs rokok tembakau sama-sama punya bahaya yang tak bisa diabaikan. Jadi, akan jauh lebih baik jika menjauhi rokok tembakau dan vape demi kesehatan yang lebih baik.

Berdasarkan data yang saya dapatkan bahwasannya tidak ada yang lebih aman antara Vape dan juga Rokok keduanya sama sama berbahaya. Melansir dari channel YouTube Neuron bahwasannya didalam Vape kita bukan menghirup asap tetapi aerosol tanpa bahan kimia. Rokok melibatkan pembakaran tembakau dan beberapa bahan kimia yang membuat penggunanya kecanduan karena ada nikotin didalamnya. Vape tidak melibatkan pembakaran tembakau tetapi mengubah cairan kedalam bentuk aerosol. Namun, disisi lain menurut Dr.Jaka Pradipta Sp.p di channel YouTube Gue Sehat ia menyebutkan bahwa keduanya sama-sama berbahaya, kandungan dalam Vape bisa menyebabkan Acute Ling Injury (ALI) yang bisa membuat orang masuk ICU. Dalam penggunaan jangka panjang keduanya akan merusak dinding paru-paru. Asap keduanya pun berbahaya seperti yang sudah kita ketahui bahwa asap rokok memang sangat berbahaya hal itu tertera dalam bungkus rokoknya sendiri. Asap Vape pun sama berbahayanya. menurut Dr.Jaka asap Vape mengandung gula yang harusnya masuk ke dalam saluran pencernaan ini malah masuk ke paru-paru yang tentunya ini berbahaya apabila kita menghirupnya terus menerus.
Oleh sebab itu menurut saya keduanya tidak ada yang lebih aman karena keduanya berbahaya apabila di konsumsi setiap hari dalam jangka waktu yang panjang. Terimakasih

Sebelum itu, mari kita bedah satu-satu tentang rokok dan vape.

  • ROKOK
    Rokok mengandung tembakau. Merokok secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru, kerongkongan, laring (kotak suara), dan rongga mulut (bibir, lidah, mulut, tenggorokan). Selain itu, ada terkait dengan penyakit gusi dan kehilangan gigi. Perokok berat dan mereka yang menghirup asapnya mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Merokok berat meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti emfisema dan bronkitis kronis

  • VAPE
    Komponen vape yang umum termasuk generator aerosol, sensor aliran, baterai, dan area penyimpanan larutan yang mengandung nikotin. Vape saat ini mencakup banyak bagian yang memungkinkan pengguna untuk memodifikasi ciri-ciri atau sifat aerosol, yang mengirim nikotin ke dalam tubuh. Bahan dalam vape mungkin termasuk logam, karet, dan keramik. Beberapa bahan mungkin menjadi aerosol dan memiliki efek kesehatan yang merugikan.
    Banyak orang salah percaya bahwa vape ini menghasilkan uap air. Faktanya, isinya adalah aerosol yang mengandung
    bahan kimia berbahaya, dan sangat halus. Partikel yang
    terhirup ke dalam paru-paru dan keluar ke dalam lingkungan, membuat mereka berbahaya bagi pengguna dan orang lain di dekatnya.

Berdasarkan data di atas, sebenanrya rokok dan vape sama-sama berbahaya, namun karena vape baunya wangi dan tidak pekat seperti asap rokok, maka banyak orang yang berasumsi bahwa vape lebih aman. Padahal, keduana sama-sama berisiko. Kandungannya memang berbeda, tetapi memiliki efek yang sama. Vape adalah rokok yang dimodifikasi dan bisa dinikmati segala kalangan, namun efeknya sama seperti rokok.

Sumber
Risks of E-Cigarette and Vape Pen Use. Tobacco Prevention Toolkit. Division of Adolescent Medicine, Stanford University.
Brown, Christopher & Cheng, James. (2014). Electronic cigarettes: Product characterisation and design considerations. Tobacco control. 23 Suppl 2. ii4-ii10. 10.1136/tobaccocontrol-2013-051476.
Rodgman, A & Smith, Carr & Perfetti, Thomas. (2000). The Composition of Cigarette Smoke: A Retrospective, with Emphasis on Polycyclic Components. Human & experimental toxicology. 19. 573-595. 10.1191/096032700701546514.

Benar sekali, mau masyarakat bilang vape sehat atau bagaimana, saya tetap menentang kedua hal tersebut. Saat ini jumlah pengguna vape mengalami peningkatan. Menurut data menunjukkan pengguna rokok elektronik pada tahun 2010–2011 di Indonesia mencapai 0,5%. Mungkin karena tampilannya yang menarik dan baunya yang wangi. Sementara di Indonesia, setiap tahunnya 225.750 orang meninggal karena rokok. Angka yang cukup besar. Makanya masyarakat mulai mencari alternatif, namun karena kurang edukasi, mereka malah beralih ke vape yang juga berbahaya. Populasi yang terbesar adalah anak muda yang seharusnya masih sehat-sehat,jadi mungkin meremehkan dan belum meraskaan akibatnya. Padahal keduanya sama sama merusak.

Sumber
Damayanti A. 2016. PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRONIK DI KOMUNITAS PERSONAL VAPORIZER SURABAYA. FKM Universitas Airlangga.
World Health Organization : Tobacco Use in Indonesia