Menurut saya antara rokok dengan vape / rokok elektrik tidak ada yang lebih baik. Meskipun pada mulanya vape dianggap aman bagi kesehatan karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.
Tetapi seiring berkembangnya waktu, beberapa penelitian telah mengungkap bahwa rata-rata rokok elektrik sekarang mengandung pula zat-zat berbahaya bagi kesehatan yang dapat menyebabkan kematian. seperti halnya dengan rokok konvensional, vape juga mengandung nikotin yang membuat penggunanya menjadi ketagihan dan bisa berbahaya bagi perkembangan otak anak-anak, remaja, dan janin.
Vape vs Rokok , apa bedanya?
Perbedaan terlihat sangat jelas pada kandungan tembakau. Vape tentunya tidak mengandung tembakau seperti rokok pada umumnya. Namun, bukan berarti bahwa vape lebih baik dari rokok tembakau. Vape dan rokok mempunyai banyak kandungan berbahaya yang mempunyai efek negatif untuk kesehatan tubuh kita.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pernah mendapati sejumlah senyawa berbahaya yang terkandung di dalam maupun yang dihasilkan rokok elektrik. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam vape yang dilansir dari kompas.com yaitu :
- Tobacco-specific Nitrosamine (TSNAs) yang bersifat toksik
- Diethylene Glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen
- Logam berupa partikel timah, perak, nikel, aluminium, dan kromium di dalam uap elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano-partikel) sehingga sangat mudah masuk ke dalam saluran napas di paru
- Karbonil, yakni karsinogen potensial berupa formaldehida, asetaldehida, akrolein, dan senyawa organik volatil (VOCs) seperti toluena dan pm-xylene
- Kumarin, tadalafil, rimonabant, serat silika yang dapat menjadi racun dan tidak memenuhi unsur keamanan
- Diacetyl merupakan zat yang muncul sebagai sisa dari rokok elektrik adalah yang dapat merusak paru-paru
- Zat benzene juga dilaporkan muncul dari rokok elektronik. Benzene diketahui adalah zat beracun yang bisa ditemui pada asap kendaraan bermotor dan logam berat
Uap yang ditimbulkan vape juga berbahaya sama seperti asap dari rokok tembakau. Jika uap vape terhirup dapat menimbulkan asma, sesak napas dan batuk. Selain itu, cairan didalam vape mengandung zat kimia yang berbahaya bagi anak-anak. Efek sampingnya bisa membuat detak jantung meningkat, berkeringat bahkan muntah. Apabila cairan vape terkena kulit anak-anak bisa menyebabkan sensasi terbakar. Vape juga mempunyai risiko meledak, karena vape menggunakan baterai.
Seseorang yang mengonsumsi rokok akan mendapatkan efek negatif untuk tubuh nya selama bertahun-tahun. Sedangkan vape berdasarkan laporan dari Centers or Disease for Control and Prevention bahwa vape bisa menyebabkan kejang-kejang dan kerusakan paru-paru serius hanya dalam satu tahun lebih.
Bahkan tidak jarang ditemukan juga fenomena bahwa kadar nikotin pada rokok elektrik ternyata berbeda dengan informasi yang tertera di label isi ulang. Hal itu jelas riskan mengingat tubuh bisa jadi terpapar lebih banyak nikotin yang merupakan zat adiktif berbahaya.
Di beberapa Negara seperti Australia, Hongkong, India, Belanda, Argentina, Kanada dan beberapa Negara lainnya sudah melarang penggunaan vape dan sudah terdapat undang-undang nya jika tetap menggunakannya. Negara-negara lain sudah melarangnya karena vape sudah dianggap sama berbahaya nya dengan rokok tembakau.
Menurut saya antara rokok atau vape, kedua nya sama-sama memiliki dampak negatif. Tidak ada yang lebih baik, karena sama-sama membuat kecanduan dan membahayakan kesehatan untuk tubuh kita ditambah lagi adanya zat-zat berbahaya yang akan menimbulkan penyakit jika dikonsumsi berkelanjutan. Jika alasan diciptakan nya vape untuk mambantu mengurangi mengonsumsi rokok tembakau , menurut saya itu adalah hal yang keliru. Karena faktnya dengan adanya vape malah membuat orang menjadi lebih kecanduan. Banyak sekali orang yang menggunakan keduanya dengan alasan rokok itu pahit sedangkan vape dimana liquidnya yang memiliki berbagai macam rasa akan menimbulkan after taste yang enak sesuai rasa yang dipilih.
Sehingga, lebih baik kita mengurangi keduanya agar kesehatan kita tetap terjaga. Apalagi saat pandemi seperti ini imunitas adalah hal yang terpenting.