Vaksin Apa Saja yang Diperlukan Ketika Melakukan Perjalanan Jauh ?

Ketika sedang melakukan perjalanan jauh kita dianjurkan untuk diberikan vaksin agar memiliki sistem kekebalan tubuh yang tinggi. Sebenarnya apa saja vaksin yang diperlukan tubuh kita agar kita tidak tertular dengan penyakit yang ada di luar sana ?

Imunisasi pra perjalanan atau vaksinasi untuk orang yang ingin melakukan perjalanan ke luar negri terutama ke negara-negara yang memiliki catatan khusus terkait dengan penyakit menular dan berbahaya. Perjalanan internasional bisa menyebabkan hal-hal atau risiko yang tidak diinginkan bagi kesehatan si wisatawan, dan hal ini sepenuhnya sangat tergantung pada sifat perjalanannya dan wisatawan itu sendiri. Misalnya terjadi perubahan ketinggian yang mendadak, pada saat mengunjungi tempat dataran tinggi misalnya, atau perubahan temperatur atau suhu udara dan kelembaban udara setempat yang drastis daripada tempat asalnya, ataupun paparan terhadap kuman atau bakteri yang terdapat endemik ditempat tujuan wisata itu.

Juga bagi wisatawan yang telah mempunyai kondisi penyakit khronis, maka penyakit kronisnya mungkin saja muncul kembali sebagai akibat keadaan kebersihan tempat akomodasi yang tidak memadai, pelayanan medis yang tidak terdapat atau memadai ditempat wisata tersebut, misalnya fasilitas cuci darah atau hemodialise bagi penderita gagal ginjal khronik, atau tidak terdapat fasilitas air bersih. Hal-hal tersebut dapat dicegah dengan vaksinasi pada wisatawan yang ingin berpergian. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terkait vaksinasi sebelum bepergian, yaitu pola penyakit di daerah tujuan, derajat bahaya penyakit di daerah tujuan, dan riwayat imunisasi yang telah kita lakukan sebelumnya. Dengan mengetahui ketiga hal ini, maka kita bisa menentukan vaksinasi apa saja yang kita perlukan.

Vaksin yang wajib diberikan untuk perjalanan secara internasional yaitu vaksin yellow fever, meningokok dan polio. Vaksinasi terhadap yellow fever (YF) bertujuan untuk mencegah importasi virus YF ke negara-negara dimana penyakit YF tidak ada, tetapi ada vektor nyamuk dan pejamu primata. Vaksinasi diberikan sebagai prasyarat masuk bagi para pejalan yang tiba dari negara-negara dimana ada risiko penularan YF.

Setelah mendapat vaksin, seseorang akan mendapat sertifikat internasional yang sah setelah 10 hari sampai 10 tahun kemudian berdasarkan International Health Regulation revisi 2007. Sertifikat vaksin terhadap YF sejak 2007 disebut International Certificate of Vaccination or Proplylaxis. Vaksinasi terhadap penyakit meningokok dibutuhkan pejalan yang akan masuk ke Arab Saudi, termasuk jama’ah haji dan umroh. Rekomendasi saat ini adalah vaksin quadrivalen yang mencakup meningitis serogrup A, C, Y dan W135. Vaksinasi polio karena beberapa negara bebas polio mungkin meminta bukti imunisasi polio pada saat mengurus visa kepada para pejalan dari negaranegara atau area yang masih ada virus polio liar (wild polio) yaitu Afganistan, India, Nigeria dan Pakistan.

Cara terbaik untuk mengetahui jenis vaksin apa yang perlukan oleh seorang wisatawan, adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan petunjuk dan saran vaksin apa yang diperlukan, kapan vaksinasi itu harus dilakukan, segisegi keamanan dan efek samping apa yang mungkin terjadi dengan vaksinasi yang akan didapatkan, dan lainlain hal yang mungkin perlu diketahui sebelum memulai perjalanan. (Fe)

Referensi

Vaksin wisatawan merupakan imunisasi khusus yang diberikan kepada para wisatawan sebelum mereka pergi ke daerah yang mereka inginkan. Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi dan perpindahan dari beberapa jenis penyakit menular tertentu.

Vaksin ini dibagi menjadi 3 kategori umum yaitu vaksin rutin, vaksin rekomendasi dan vaksin wajib.

Vaksin Rutin


Vaksin rutin merupakan imunisasi dasar yang termasuk ke dalam kebanyakan program kesehatan nasional. Vaksin-vaksin ini biasanya diberikan kepada anak-anak dan umumnya diberikan suntikan booster (pendorong) agar kekebalan yang dihasilkan dapat lebih efektif. Beberapa penyakit seperti poliomyelitis yang sudah tidak ada di negara berkembang, ternyata masih ada di beberapa orang. Yang mengejutkan adalah ternyata masih banyak orang dewasa yang tidak memperbaharui vaksinasi mereka dan bahkan ada yang tidak mendapat imunisasi sama sekali.

Oleh sebab itu, berpergian merupakan salah satu cara untuk memberikan vaksinasi kepada mereka, agar mereka tidak terjangkit penyakit dan agar mereka yang tinggal di wilayah mewabah tidak memindahkan penyakit tersebut. Ada berbagai macam vaksin rutin mulai dari campak, campak Jerman, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B, sampai influenza B. Pada beberapa negara, vaksin untuk cacar, rotavirus, HPV, BCG dan tuberkulosis juga dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin. Bagi beberapa golongan dengan usia tertentu vaksin influenza juga menjadi salah satu vaksin rutin.

Vaksin Rekomendasi


Vaksin rekomendasi merupakan imunisasi yang diberikan kepada mereka yang akan berpergian ke daerah dengan tingkat paparan penyakit tertentu yang tinggi. Vaksin ini sama seperti vaksin rutin, bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit ke negara lain. Kebanyakan dari vaksin ini menargetkan penyakit yang kemungkinannya tinggi di area yang padat atau kumuh. Vaksin yang termasuk ke dalam jenis ini adalah vaksin kolera, hepatitis A, rabies dan demam tifoid, dan diberikan terutama bagi mereka yang akan berpergian ke Asia dan Amerika Selatan. Penambahan vaksin ensefalitis (radang otak) Jepang diberikan bagi mereka yang berpergian ke negara Asia tertentu dan vaksin ensefalitis tick-borne kepada yang berpergian ke Rusia dan negara Baltik.

Vaksin Wajib


Hanya ada 3 macam vaksin yang merupakan vaksin wajib yaitu vaksin demam kuning, meningokokal dan polio. Dari ketiga vaksin tersebut, Peraturan Kesehatan Internasonal mewajibkan vaksin demam kuning sebagai vaksin yang harus diberikan. Para wisatawan yang berpergian ke benua Afrika dan hampir semua negara di Amerika Tengah dan Selatan diwajibkan untuk mendapat imunisasi demam kuning. Beberapa negara bahkan mewajibkan ini kepada wisatawan yang mengunjungi negara wabah demam kuning hanya untuk transit. Mereka yang sudah mendapat imunisasi demam kuning akan diberi sertifikat internasional sebagai bukti nyata. Negara Saudi Arabia mewajibkan vaksinasi meningokokal kepada mereka yang pergi ke Mekah untuk naik haji. Beberapa negara juga mewajibkan vaksin polio bagi wisatawan yang kembali dari negara yang memiliki laporan adanya poliomielitis tipe liar.

Sebaiknya, wisatawan diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpergian. Anda dapat berkonsultasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terkena infeksi serta jenis vaksin yang Anda butuhkan. Anda perlu memberi tahu mengenai detil perjalanan Anda seperti tempat-tempat tertentu yang akan Anda kunjungi, jenis akomodasi Anda di negara tersebut dan hal-hal lainnya. Risiko untuk terjangkit penyakit menular berbeda-beda tergantung dari lokasinya meskipun lokasi-lokasi tersebut berada dalam satu negara. Orang yang berpergian untuk urusan bisnis dan menginap di hotel memiliki risiko terkena penyakit yang berbeda bila dibandingkan dengan pekerja sosial yang ditempatkan di tempat kumuh dan tidak higenis pada negara yang sama.

Sumber : docdoc