Masyarakat Indonesia seringkali membicarakan politik dalam kesehariannya.Ironisnya, pembicaraan tersebut masih sebatas tanggapan ataupun opini atas peristiwa yang diyakini masuk kedalam ranah politik. Kemampuan masyarakat Indonesia pada politik masih sangat rendah, tidak perlu jauh jauh dalam memberikan contoh. Sebut saja pemilu, sebuah pesta politik besar acara 5 tahunan yang selalu berhasil jadi bahan pembicaraan siapa saja diberbagai kalangan. Tanpa pandang bulu, orang orang akan selalu membicarakan hal tersebut, dimulai dari tukang becak, tukang sayur, tukang parkir, pekerja kantoran, pebisnis, hingga orang pemerintahan itu sendiri.Hal ini tentu merupakan hal yang sangat miris karena ternyata apa yang masyarakat lakukan hanyalah sebatas omongan belaka.
Berkaca dari data statistik berbagai sumber, data golput pada pemilu presiden adalah sebagai berikut :
- 2004 ( Putaran Pertama ) : 21,8 %
- 2004 ( Putaran Kedua ) : 23,4 %
- 2009 : 28,3 %
- 2014 : 29%
- 2019 : 22,5 %
Melalui data, dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menggunakan hak pilihnya sehingga nilai partisipasi masyarakat dibidang politik sangatlah rendah. Padahal, melalui partisipan inilah sebuah negara dapat berkembang karena suara rakyat merupakan hal yang utama.
Jika dilihat melalui hasil proyeksi perhitungan jumlah penduduk di Indonesia oleh bappenas. Jumlah penduduk pada tahun 2019 ialah 268.074.600 penduduk.
Data tersebut belum dapat digunakan karena harus memperhitungkan jumlah penduduk yang usianya diatas 17 tahun ( syarat sebagai pemilih ), maka data tersebut harus diolah dengan cara mengurangi penduduk usia dibawah 17 tahun ( pendekatan ).
Jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun pada 2019 ( pendekatan data statistik ) : 70.636.000 Penduduk
Maka jumlah partisipan kasar ialah : 268.074.600 – 70.636.000 = 197.438.600 Penduduk
Berdasarkan data golput pada tahun 2019 ialah 22,5% dari partisipan, maka kalkulasi jumlah golput ialah :
197.438.600 x 22,5% = 49.359.650 Penduduk
Angka yang sangat fantastis bukan ? dapat dilihat bahwa kurang lebih didapatkan adanya 50 juta penduduk Indonesia yang golput. Indonesia sebagai negara demokrasi tentu perlu terus menggiatkan pendidikan politik pada masyarakat karena suara rakyatlah yang menentukan arah negara secara tidak langsung.Kita sebagai warga negara yang baik juga perlu turut andil dalam mengatasi permasalah ini.Tidak perlu memulai dari hal yang besar, mulailah dari diri sendiri, pastikan hadir dan menyisihkan waktu sebentar demi suksesi acara besar politik Indonesia guna membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Tanpamu, Indonesia Kurang Satu !
Sumber :