Tuntutan Yang Tak Dituntut

Seberat apa bebanmu?
Serumit apa kisahmu?
Sebanyak apa masalahmu?

Ceritalah.
Cerita kepada dirimu sendiri.
Terbuka dan menjadi jujurlah kepada dirimu sendiri.

Kita terlalu banyak memiliki karakter yang harus kita perankan.
Sampai-sampai, kita lupa dengan karakter kita yang asli.
Terlalu banyak kepura-puraan dihidup ini yang seakan menuntut kita untuk terus berpura-pura.

Sampai disatu titik.
Kita merasa lelah, akan kepura-puraan yang kita hadapi.
Menyalahkan sang Kuasa, padahal ini adalah keputusan kita sendiri.

Selalu merasa kurang, tak percaya diri dan takut.
Takut , kalau kita memerankan karakter kita yang sesungguhnya.
Semua orang menjauhi, memandang aneh.

Sampai akhirnya kita merasa seakan kita dituntut oleh sang Kuasa.
Padahal, kita yang menuntut diri kita sendiri untuk memerankan karakter yang orang lain suka tapi tidak dengan kita.

Sebuah tuntutan yang sebenarnya tak ada yang menuntut.
Sebuah keputusan yang seharusnya tak perlu diputuskan.

Namun kita memilih itu, untuk menyenangkan orang lain.
Tanpa memikirkan kita sendiri.

Mari sadar, dan berhenti menuntut diri sendiri.
Karna tak ada salahnya untuk kita memerankan karakter kita yang asli.
Mari mulai memanusiakan manusia dimulai dari diri kita sendiri.

1 Like