Tren Orang Dalam : Punya Koneksi Orang Dalam Pasti Diterima Kerja?

Saat melalui proses rekrutmen di perusahaan pada posisi tertentu tak jarang ada desas desus adanya pelamar dengan koneksi orang dalam bukan ? Selain itu, banyaknya pelamar yang ada tentunya membuat rekruter makin berhati-hati dalam menyeleksi calon pegawai mereka dengan track record masing-masing. Dengan adanya orang dalam beberapa rekruter secara tidak langsung tahu bagaimana perilaku dan kemampuan pelamar tersebut maka tidak heran beberapa orang melakukan perekrutan secara close.

Bagaimana menurut Youdics, apakah pelamar dengan koneksi orang dalam udah pasti keterima kerja ? Boleh tidak menurutmu masuk kerja dengan cara seperti ?

1 Like

Tergantung dari pribadi pelamar juga sih sebenarnya. Karena aku pernah menemukan case dimana menggunakan orang dalam pun dia tidak bisa masuk karena tidak memenuhi standar minimum qualifikasi. Jadi, sebagai perekrut yang nantinya bertanggungjawab juga terhadap kinerja pelamar ini yaa masih akan berfikir-fikir, walaupun pelamar ini saudara atau anaknya temannya. Selain itu juga, walaupun memakai orang dalam, masih banyak juga ditemukan bahwa kitapun sebagai pelamar tetap harus melewati seleksi sesuai prosedurnya. Performa kita bisa dilihat dari hasil seleksi tiap tahap tersebut. Keuntungannya mungkin di standar penerimaannya lebih di generalkan, tidak dikerucutkan. Jadi untuk koneksi orang dalam udah pasti keterima kerja atau tidak menurutku tidak, tapi kalau untuk kelancaran prosesnya menurutku iya.

Boleh atau tidak masuk dengan cara seperti itu tergantung kebutuhan perusahaan. Ada memang perusahaan yang urgent membutuhkan dan harus di isi oleh kerabat dekat atau orang yang sudah dikenal karena tidak ada waktu untuk membuka informasi lowongan keja, sehingga dilakukan secara close demi mengefisienkan waktu.

1 Like

Menurutku, memang metode perekrutan karyawan atau pekerja dengan menggunakan orang dalam itu selalu ada pihak yang pro dan kontra. Dari sisi pro, memang metode seperti ini dapat memudahkan dan menguntungkan kedua pihak, yaitu perusahaan dan karyawan yang direkrut. Perusahaan diuntungkan jika merekrut karyawan yang telah mereka kenal kinerjanya sehingga mereka tidak perlu “gambling” di orang baru. Karyawan yang direkrut pun jelas diuntungkan karena cepat mendapatkan pekerjaan. Namun dari sisi kontra, perekrutan menggunakan orang dalam terlihat sangat tidak adil karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang setara dalam melamar pekerjaan tersebut meskipun secara kualifikasi tidak jauh berbeda.

Namun, berbagai career coach dan ahli HR dalam Oktriwina (2021) menyikapi “orang dalam” ini sebagai koneksi dan koneksi tersebut memang sangat penting untuk membantu mendapatkan pekerjaan impian. Koneksi juga sangat penting bagi pihak perusahaan untuk mendapatkan karyawan terbaik melalui rekomendasi yang diberikan oleh orang yang telah dipercaya perusahaan tersebut.

Meskipun seseorang menggunakan orang dalam dalam melamar pekerjaan, tentunya perusahaan yang dituju tidak akan langsung menerimanya mentah-mentah. Seperti yang dijelaskan oleh @Nofita_Mahfudiyah,perusahaan juga harus memastikan kualifikasi pelamar tersebut apakah sesuai dengan rekomendasi dan standar yang dibutuhkan sehingga menggunakan orang dalam bukan berarti langsung diterima. Bahkan menurut Novianty dan Utami (2020), mencari pekerjaan dengan menggunakan orang dalam tidak selalu membuat nyaman. Kita yang direkomendasikan kepada perusahaan sangat dapat membuat perusahaan memiliki ekspektasi yang tinggi kepada kita sehingga hal tersebut dapat menjadi tekanan dalam bekerja.

Oleh karena itu, kesimpulan dari kasus ini adalah tidak selamanya melamar pekerjaan dengan menggunakan orang dalam tidak selamanya langsung diterima. Orang dalam atau koneksi yang kita miliki lebih berperan sebagai “pelicin” yang melancarkan proses pelamaran kerja melalui rekomendasi yang mereka berikan kepada perusahaan.

Sumber

Novianty, D., & Utami, L. S. (2020, 9 April). Warganet Bagikan Pengalaman Tak Menyenangkan Kerja Lewat Orang Dalam. Diakses pada 20 Agustus 2021, dari Warganet Bagikan Pengalaman Tak Menyenangkan Kerja Lewat Orang Dalam.

Oktriwina, A. S. (2021, 25 Maret). Melamar Kerja Lewat Orang Dalam, Bagaimana Etikanya?. Diakses pada 20 Agustus 2021, dari Melamar Kerja Lewat Orang Dalam: Etika dan Pro Kontra.

Engga menjamin sih menurutku.
Jangankan di dunia profesional, di organisasi saja jalur ordal belum tentu diterima, kok. Koneksi hanya satu dari sekian banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Memang benar koneksi dalam mencari pekerjaan itu penting, seperti yang dilansir dalam Indeed menerangkan bahwa koneksi untuk menemukan pekerjaan baru dapat memberi kita akses ke peluang yang mungkin tidak kita temukan dalam pencarian kerja online, sebab banyak posisi tidak terdaftar di situs web perusahaan tetapi hanya dibagikan secara internal atau melalui koneksi.
Tetapi,meskipun demikian bukan berarti secara serta merta HR langsung menerima lamaran pekerjaan tersebut, para HR sebagai nahkoda pertama yang menentukan keberlanjutan bisnis perusahaan harus benar-benar jeli melihat bagaimana kualitas SDM sesuai kebutuhan perusahaan.

Koneksi memang penting dalam mencari pekerjaan, tapi kualitas SDM jauh lebih penting. Koneksi adalah akses, tapi kualitas adalah aset.

Referensi:

Indeed Editorial Team. Pubhlised on January 20, 2021. 7 Networking Tips for Getting a Job. Accessed via https://www.indeed.com/career-advice/finding-a-job/how-to-network-for-a-job

nah pernyataan ini benar sekali. orang dalam tidak bisa menerima sembarangan hanya karena hubungannya dekat. karena nanti juga akan berpengaruh terhadap reputasi orang dalam ini. hanya saja makna orang dalam sering kali dikaitkan dengan pasti diterima kerja. padahal sebenarnya tidak. tapi aku tidak tau kalau di dunia pemerintahan. katanya sih ada backingan hingga membayar puluhan hingga ratusan juta untuk mendapatkan suatu pekerjaan.