Tren Kecantikan dari Masa ke Masa

Periodisasi zaman menunjukkan adanya perubahan kondisi masyarakat setiap tahunnya. Kondisi demografis mempengaruhi bagaimana tren yang terjadi di lingkungan tersebut, hal ini juga berpengaruh pada salah satu aspek yaitu kecantikan. Bagaimana tren kecantikan dari masa ke masa di dunia?

2 Likes

Kecantikan, sebuah kata yang sangat diidam-idamkan oleh kaum perempuan. Rogers (2009) mengungkapkan pada zaman dahulu, Cleopatra, Sang Ratu Mesir menjadi simbol kecantikan di zamannya oleh sebab itu orang berlomba-lomba meniru gaya Cleopatra. Pada zaman Eropa modern, wanita Eropa menggunakan korset yang sangat ketat untuk memperoleh pinggang yang kecil dan ramping. Begitu pula yang terjadi di China, dari sejak kecil para wanitanya dipaksakan memakai sepatu berukuran kecil, hanya karena adanya persepsi bahwa wanita yang cantik adalah wanita dengan kaki yang kecil.

Setiap orang punya definisi sendiri tentang cantik. Industri kecantikan tumbuh subur dengan memanfaatkan kebutuhan orang untuk tampil cantik. Dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini tetap saja urusan untuk tampil cantik, dalam arti cantik fisik yang ikut mendongkrak rasa percaya diri tetap saja tidak kunjung surut. Memang kecantikan selalu dikejar wanita dan menjadi problem psikologis banyak wanita yang kurang percaya diri. Hal ini terjadi karena kecantikan tidak lepas dari konstruksi sosial. Majalah, film, televisi, dan periklanan, sering menyajikan perempuan dengan bentuk tubuh yang dikonstruksikan ideal, karenanya industri kecantikan seperti pelangsingan tubuh dan perawatan awet muda tumbuh menjadi industri milyaran dollar.

Munandar (2001) menjelaskan bahwa pandangan tentang cantik berubah bersama perkembangan teknologi. Semenjak Revolusi Industri di barat terjadi, terjadi pula perubahan konsep kecantikan. Dimulainya era industrialisasi membuat banyak perempuan bekerja di luar rumah dan independen secara material. Penggunaan lensa kontak sendiri mengubah konsep kecantikan di kalangan mahasiswi dan membuat mahasiswi semakin konsumtif.

cantikk
Sumber: today.line.me

Seperti yang diungkapkan Naomi Wolf pada Rogers (2004), bahwa perempuan membelanjakan uangnya, menjadi konsumen demi kecantikan yang menciptakan mitos cantik secara massal oleh kaum industri kapitalis; seperti misalnya: tubuh yang ramping cenderung kurus, muka cantik, bersih, dan kulit kencang Adanya mitos dan kriteria cantik itu, maka banyak wanita tergoda terhadap tawaran paket mempercantik diri yang kini bertebaran. Mulai dari melangsingkan tubuh, memutihkan kulit, mentato alis mata, membentuk bokong atau payudara, membuat lesung pipit, sampai mendandani “organ paling intim”. Paha, pinggul, lengan, dan perut akan terlihat tidak bagus jika kelihatan gemuk sehingga ada paket sedot lemak untuk merampingkannya. Tampaknya di mata bengkel kecantikan, selalu ada saja bagian tubuh yang dianggap tidak indah, dari ujung rambut hingga ujung kaki sampai bagian terdalam. Semua orang ingin tampil cantik dengan alasan yang bermacam-macam, contohnya orang yang memiliki wajah cantik mendapat berbagai macam kemudahan dalam hal mencari teman, pacar, suami idaman, dan juga pekerjaan. Kecantikan yang dieksploitasi juga menjadi sumber masalah. Banyak perusahaan yang hanya menerima karyawan dengan persyaratan fisik sebagai syarat utama. Hal ini dimaksudkan agar wanita-wanita tersebut dapat menarik banyak konsumen dan membuat wanita dengan kekurangan fisik akan merasa minder lalu mereka berusaha menjadi cantik walaupun dengan jalan pintas.

Referensi
  1. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
  2. Rogers, Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme. (Terjemahan). Yogyakarta: Relief, 2009
1 Like

Berbagai tren kecantikan di dunia


  1. Deformasi Tengkorak Kepala

    Sumber: tribunnews.com

Ritual kecantikan wanita zaman kuno adalah ketika seorang wanita memiliki kepala panjang menyerupai telur. Orang-orang kuno pada masa itu terbiasa mengubah bentuk tengkorak mereka mulai dari masa anak-anak. Buktinya, terdapat temuan tengkorak dengan bentuk semacam itu oleh para arkeolog, dari Amerika Selatan ke Timur Tengah. Kepala anak-anak wanita terikat erat dengan perban atau papan kayu. Padahal teknik-teknik semacam ini berakibat sangat buruk pada otak dan bisa mengakibatkan kematian pada anak-anak. Akan tetapi sebagai tren kecantikan tetap saja para wanita membentuk kepalanya agar dapat dikatakan sebagai cantik.

  1. Mengikat Payudara

    Sumber: nakita.id

Standar kecantikan perempuan pada abad pertengahan yang populer adalah membentuk badan dengan mengikat payudara. Para wanita saat itu mulai mengikat bagian payudaranya dengan kain sejak kecil, sehingga organ payudara pun menjadi sulit untuk berkembang dan terlihat kecil. Hal ini dikarenakan pada zaman itu wanita memang tidak boleh terlihat seksual. Standar kecantikan pada zaman tersebut adalah memiliki payudara rata, pinggul tipis, tangan dan kaki yang kecil serta bentuk bibir yang tipis.

  1. Penampilan Polos tanpa Bulu Mata dan Alis

    Sumber: republika.co.id

Zaman Renaissance hingga abad ke 18 atau biasa disebut dengan abad pertengahan di Eropa, seorang wanita yang memiliki bulu mata yang lentik dan alis tebal tidak dianggap sebagai suatu kecantikan. Hal ini menjadikan pada masa itu, bulu mata dipotong dan alis pun dicukur habis. Arti dari perlakukan tersebut adalah dengan tidak adanya bulu mata dan alis atau memiliki wajah yang bersih dari bulu dianggap memberikan kesan polos, sedangkan memiliki bulu mata yang panjang dianggap sebagai simbol maniak seks. Bahkan, bentuk standar kecantikan dengan wajah polos tanpa bulu di masa zaman renaissance dapat dilihat dalam lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci.

  1. Menurunkan Berat Badan dengan Cacing Pita
    cacing
    Sumber: idntimes.com

Zaman Victoria pada abad ke 19, wanita berlomba-lomba untuk tampil langsing untuk menunjukan kecantikannya. Metode menurunkan berat badan yang dilakukan adalah dengan mengonsumsi kapsul yang berisi telur cacing pita. Zaman tersebut wanita memang dianggap cantik apabila memiliki tubuh yang langsing dan berlekuk. Oleh karena itu, untuk para wanita yang sudah terlanjur gemuk solusi yang dilakukan adalah dengan mencoba menelan kapsul berisi telur cacing pita. Kapsul berisi telur kemudian dalam jangka tertentu maka telur tersebut akan menetas dan menjadi cacing. Cacing pita ini memang akan memakan makanan yang manusia konsumsi. Sehingga, banyak pun makanan sehat yang dikonsumsi tidak akan membuat gemuk. Metode yang menurunkan berat badan dengan cara berbahaya ini pernah dianggap aman dan diiklankan secara besar-besaran pada masa itu. Namun saat ini memang cacing pita dianggap parasit dan dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan.

1 Like