Tradisi Sedekah Laut

Apa Itu Tradisi Sedekah Laut?

Tradisi sedekah laut merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh para penduduk pesisir pantai. Dalam hal ini, penduduk pesisir pantai utara pulau Jawa masih sering melakukan dan merayakan tradisi ini. Di Kabupaten Rembang, tradisi ini diyakini sebagai bentuk pengungkapan rasa syukur terhadap Tuhan sekaligus terhadap laut yang telah memberikan rezeki yang melimpah berupa hasil laut yang diperoleh para nelayan.

Tradisi sedekah laut sendiri biasanya diawali dengan prosesi pembuatan kapal kecil dan penyembelihan kepala hewan ternak seperti kambing, sapi, maupun kerbau. Kepala kambing yang telah disembelih, diletakkan dalam kapal kecil dan diberi yongswa (sejenis dupa) yang disusun secara melingkar. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan arak-arakan sesaji tersebut memutari beberapa tempat sebelum ritual larung.

Ritual larung sendiri dilakukan untuk melarung kapal kecil yang berisi kepala hewan ternak yang sudah disembelih. Kegiatan larung biasanya bertempat di Pulau Gede. Pulau tersebut adalah salah satu pulau yang dikeramatkan dan tidak berpenduduk. Sesaji yang telah dibawa dari darat tadi, ditinggalkan di sekitar perairan Pulau Gede.

Kegiatan sedekah laut tidak hanya berakhir pada acara larung sesaji saja, tetapi ada rangkaian acara berikutnya yang dianggap sebagai pelengkap. Rangkaian acara tersebut di antaranya seperti pengajian, pengadaan lomba, pertunjukkan wayang, dan pertunjukkan musik atau kesenian lan. Kegiatan atau pengadaan lomba sendiri biasanya diadakan mulai dari seminggu sebelum kegiatan larung, sedangkan kegiatan lainnya diselenggarakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh panitia. Mengenai rangkaian acara pelengkap, tidak setiap tahun semua rangkaian acara tersebut terealisasikan karena anggaran atau hasil tangkapan ikan juga berbeda setiap tahunnya, jadi rangkaian acara tersebut disesuaikan dengan dana yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

Kalau ada informasi tambahan jangan lupa berbagi yaa:)

1 Like