Tips : Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin Gosong

Pakai sunblock wajib hukumnya!

Saat bersinggungan langsung dengan matahari, baik untuk liburan atau bekerja, sunblock menjadi sesuatu yang wajib kamu punya. Ketika berada di bawah matahari terik, perlindungan body lotion saja bakal kurang maksimal.

Karena lotion sebetulnya berfungsi untuk melembabkan kulit, artinya kaya mosturizer tetapi biasanya rendah SPF. Meski begitu, kini sudah ada lotion yang mengandung SPF dan tabir surya.

Pastikan body lotion dan sunblock kamu mengandung SPF minimal 30 dan bertuliskan “broad spectrum”. Produk jenis ini biasanya mampu melapisi kulit dari sengatan matahari, sinar UVA, sekaligus UVB. Aplikasikan sunscreen setiap dua jam sekali untuk hasil yang maksimal.

Gunakan pelindung seperti topi

Meski sudah menggunakan tabir surya, hal tersebut tidak menjamin kamu bakal terhindar dari efek sunburn seratus persen. Kamu tetap membutuhkan tindakan pencegahan lain misal menutup bagian tubuh, seperti dengan topi, masker, atau jaket cardigan. Alternatif lainnya bisa juga berteduh menggunakan payung.

Hindari keluar di waktu-waktu ini

Meski tidak menimbulkan efek kulit terbakar, tetapi sinar matahari pagi dan sore justru punya efek negatif bagi kulit. Seorang peneliti dari Pusat Penelitian Kesehatan di California, William B. Grant, mengemukakan dua waktu tersebut, matahari memancarkan sinar UVA lebih banyak dari UVB. Padahal sinar UVA meningkatkan risiko melanoma alias kanker kulit.

Para ahli merekomendasikan agar kita berjemur antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Di waktu tersebut, kamu bisa mendapat manfaat baik sinar matahari, di antaranya asupan vitamin D dan juga bisa menurunkan risiko kanker kulit.

Meski sinar matahari punya manfaat baik untuk kulit, tetapi terpapar dalam durasi terlalu lama saat cuaca terik bisa menimbulkan risiko. Salah satunya kulit terbakar hingga melepuh.

Konsumsi vitamin untuk jaga kesehatan kulit

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, tubuh juga perlu perlindungan dari dalam dengan mengkonsumsi suplemen tertentu. Salah satu yang direkomendasikan adalah astaxanthin, yakni suplemen antioksidan sekaligus pigmen diproduksi oleh alga air. Fungsi utamanya jelas untuk merespon sinar UV.

Biasanya tubuh perlu penyesuaian selama beberapa pekan hingga bisa menyerap manfaat suplemen secara maksimal dan memberikan perlindungan alami. Dalam jangka waktu tertentu, suplemen ini bisa dikonsumsi secara reguler.

Perhatikan durasi paparan sinar matahari. Efek terbakar alias sunburn bisa berbeda tiap individu, begitu pula dengan tanda-tandanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya durasi paparan dan phototype kulit. Berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Kulit putih pucat

    Durasi paparan :15-30 menit
    Gejala: terbakar tetapi tidak akan berubah warna menjadi cokelat

  2. Kulit putih

    Durasi paparan : 25-40 menit
    Gejala: akan terbakar dan akan sedikit kecokelatan

  3. Kulit putih agak gelap

    Durasi paparan : 30-50 menit
    Gejala : berwarna kecokelatan pada awal terbakar

  4. Kulit kuning langsat

    Durasi paparan : 40-60 menit
    Gejala : kecokelatan tetapi sulit terbakar

  5. Kulit sawo matang

    Durasi paparan : 60-90 menit
    Gejala : kecokelatan tetapi jarang terbakar

  6. Kulit coklat atau hitam

    Durasi paparan : 90-150 menit
    Gejala : akan berwarna lebih gelap tetapi tidak terbakar