Tips Memotret Tarian Daerah, Biar Hasilnya Kayak Fotografer Pro!

Jangan memasukan objek yang tidak perlu ke dalam frame

Saran pertama yang diberikan oleh Anindya adalah jangan memasukan objek yang tidak perlu ke dalam frame. Sebab bisa mengganggu keseluruhan foto. Objek yang tidak perlu adalah objek di luar objek utama yang ingin kamu ambil, dalam hal ini adalah penari.

Kebanyakan objek ‘liar’ ini secara tidak sengaja terekam sebagai latar foto (background). Jadi, sebelum memencet shutter, pastikan frame-mu bersih dari objek-objek yang tidak perlu.

“Kalau misal ambil foto untuk momen gambling, termasuk dance, paling aman dan gue suka ambil dari bawah. Biar momennya dapet dan gak bocor (objek lain masuk frame). Foto dari bawah pake format wide angle. Gue sih personal sukanya gitu,” katanya di Kampung Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/4).

Namun, jika mengambil objek dari bawah atau low angle, pastikan spot pengukuran cahayamu tidak mengarah ke langit ya. Sebab, cahaya langit (back light) bisa membuat objek utamamu jadi siluet!

Abadikan kesan gerak penari dengan slow speed

Pada umumnya setiap kamera, baik kamera ponsel atau kamera DSLR, memiliki dua mode pengambilan gambar, yaitu fotmat manual dan otomatis.

Pada siang itu, wanita yang karib disapa Puan mencontohkan saran yang dia sampaikan agar tarian sambutan masyarakat Sasak dapat diabadikan dengan bagus.

“Tadi pun personally, gue sengaja pake manual terus geraknya saya lambatin. Jadi biar ada motion geraknya. Biar orang ketika lihat fotonya dia itu sadar, oh ini lagi menari gitu,” ujar alumni Univesitas Padjadjaran ini.

Untuk mendapatkan gerak lambat dari penari, jika kamu memakai mode manual, kamu bisa menggunakan ‘speed’ rendah pada pengaturan kamera. Namun jangan terlalu rendah juga ya ‘speednya’, karena bisa-bisa objeknya jadi blur semua.

Tentukan tujuan pemotretan, Sebelum mulai memotret tarian daerah, tentukan dulu tujuan memotretmu untuk apa. Kalau sekedar untuk dokumentasi, pakai kamera telepon genggam pun jadi. Tapi kalau untuk sesuatu yang lebih serius, semisal untuk diikutkan dalam lomba atau bahkan untuk keperluan iklan, maka kamu butuh DSLR.

Sebab memotret tarian daerah atau tradisional itu butuh kamera yang memiliki kemampuan autofocus yang cepat. Jika autofokusnya lelet, bisa-bisa blur semua fotonya. Karena tarian daerah biasanya dipenuhi dengan gerakan-gerakan lincah penarinya.

“Memang ya tarian susah diambilnya, karena gak tau kapan mereka geraknya. Kebetulan gue pake Samsung Galaxy S9 yang autofocus-nya cepet banget. Tapi kembali juga ya ke penggunaannya, kalau untuk Billboard dan majalah besar, ya prefer kamera DSLR. Tapi kalau sekedar foto untuk sosmed, pake HP cukup sih,” jelas dia.