Tipe-tipe Traveling yang Unik

Jika digolongkan berdasarkan barang bawaan, traveler dibedakan menjadi dua, yaitu yang membawa koper dan traveler ransel alias bacpacker. Namun lebih luas lagi, terdapat beberapa tipe traveling yang dibedakan berdasarkan tujuan plesir mereka. Genre wisata ini tergolong unik dan belum tentu semua orang pernah mencobanya.

Dark Tourism

Kali pertama mendengar namanya, yang muncul adalah kesan akan tempat-tempat yang menyeramkan. Tapi dark tourism sendiri tak melulu datang ke destinasi wisata dengan atmosfer horor. Kegiatan ini sendiri lebih mengutamakan destinasi-destinasi bekas tragedi, bencana, kekejaman, dan kematian. Di Indonesia, kamu dapat mencoba datang ke makam Londa di Toraja atau Kapal Atas Rumah di Aceh.

Wreck Dive

Jika bosan dengan kegiatan menyelam yang gitu-gitu aja, kamu dapat mencoba kegiatan wreck dive. Penyelaman ini seperti kegiatan eksplorasi sejarah di bawah laut. Biasanya para penyelam menjelajahi bangkai-bangkai kapal karam atau pesawat yang jatuh di laut. Di Indonesia sendiri kamu dapat menemukan spot wreck dive di Lapangan Pante, Morotai.

Adrenaline Junkie

Ini adalah jenis traveling yang biasa dilakukan oleh para pecinta adrenalin profesional. Memang atlet ekstrim profesional memiliki hidup yang seru. Bagaimana tidak, mereka dibayar untuk melakukan hobi mereka suka dan sekaligus traveling. Hal seperti ini biasanya banyak dilakukan oleh atlet downhill atau pro-surfer. Dalam jangka waktu tertentu mereka pasti melakukan trip untuk membuat video dengan sponsornya dan eksplorasi spot-spot baru. Kegiatan ini bisa dilihat dalam film dokumenter berjudul ‘Where the Trail Ends’.

Human Safari

image

Istilah human safari menjadi sorotan di media massa internasional seperti Vice Channel dan The Guardian pada tahun 2017. Sebutan ini bermula dari kritisi aktivis lingkungan dan budaya terhadap fenomena wisata di India. Di Negeri Barata terdapat suku Jarawa yang hidup di Pulau Andaman. Masalahnya, jasa tur setempat menjadikan pemukiman suku adat ini seperti Taman Safari dan orang-orang Jarawa adalah objeknya. Bahkan pihak jasa tur setempat juga menggunakan bis untuk melewati jalan-jalan pemukiman suku Jarawa.