Tibba App - Trade Skills Not Bills

Tibba adalah pasar untuk pertukaran keterampilan dan jasa . Barter secara digital dengan orang yang mengagumkan.
Kreator : Erica dan Yasmine

PENGENALAN TIBBA
Apakah anda pernah berpikir tidak perlu mengeluarkan uang untuk segala sesuatu? Bagaimana jika anda memperdagangkan skil bukannya tagihan?

Tibba merupakan sebuah pasar untuk pertukaran skil dan jasa. Tiba bersifat barter secara digital untuk freelancer, pemilik bisnis, startups dan lain-lain. Perdagangkan skil anda dan bertemu dengan orang-orang menarik dan ukuran domper bukan lagi menjadi alasan anda untuk berhenti.

Kami tidaklah gila. Kami sadar tidak mungkin merubah sistem keuangan dalam semalam. Kami pun juga tidak akan mencobanya. Tetapi kami mencoba menawarkana sesuatu yang baru, sebuah gaya hidup yang tidak memrlukan kredit, utang, uang. SImpanlah uang anda untuk hal-hal penting, tetapi jangan sampai menahan keinginan anda. Belajarlah hal baru, bertemu orang baru, dan dapatkan pengalaman baru tanpa mengeluarkan uang.

CARA KERJA
Aplikasi ini bekerja untuk memungkinkan pengguna membuat profil dan daftar ketrampilan dan pengalaman yang ditawarkan. Pengguna juga dapat mencari orang-orang dalam komunitas mereka.

App mendukung fungsi chating, agar pihak-pihak yang menyetujui kesepakatan lebih mudah menyelesaikan urusan.
Fungsi Review, juga dapat memunginkan masyarakat dapat mengatur, dan juga memberikan bukti nyata.

Apa Selanjutnya?
Pada langkah selanjutnya, kami akan menambahkan fitur premium seperti, pencarian berskala internasional, kontrak yang komprehensif, asuransi dan software untuk bisnis, dan sebagainya.

HIDUP,HANYA UNTUK MASALAH UANG?
Segala sesuatu selalu berhubungan dengan uang. Uang diciptakan untuk mempermudah perdagangan. Tidak adanya nilai yang melekat melainkan hanya alat tukar. Namun, sering kali kita melihat adanya jutaan orang yang memiliki ketramppilan yang diinginkan orang banyak, akan tetapi tidak bisa berdagang. Karena keterbatasan dalam masalah uang. Dan yang lebih parah mereka berani mengambil resiko untuk berhutang.

HUTANG
Hutang selalu mengontrol kita. Menghambat kita Membatasi hidup kita. Membuat kita terjaga pada malam hari. Hutang memiliki dampak pada hidup kita dan satu-satunya yang kita pikirkan adalah solusinya, yaitu uang, Kita tau jika kita bekerja keras maka kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Maka suatu hari disaat kita sudah memiliki uang dan waktu, kita bisa melakukan semua hal yang kita inginkan. Tapi kenapa kita harus hidup untuk esok hari? bukankah hari ini?

KOMUNITAS
Tibba bukan hanya sebuah aplikasi, akan tetapi sebuah komunitas di seluruh dunia.

Di Tibba anda dapat berjumpa dengan orang-orang keren yang menginginkan hidup lebih. Dan di komunitas, kami merubah hal mustahil menadi kenyataan.

Bergabunglah untuk bertemu dengan orang-orang yang mengagumkan !

APA YANG SUDAH KAMI LAKUKAN
Kita sudah membuatnya.
Kita tidak mempublikasikan konsep ataupun prototype di Kickstarter. KIta membuatnya versi pertama dalam sebuah aplikasi (minimal layak pakai). Tanpa adanya bantuan investor, tanpa adanya dukunagn dana dari kerabat. Dan tidak ada pengalaman teknologi.

Kami bekerja sama dengan Layer10 dalam pembuatan, tapi sekarang kami membutuhkan bantuan anda

Kami memohon kepada anda untuk membantu kami dalam peluncuran ke publik.

Kami dapat berahan selama ini bukanlah apa-apa. Akan tetapi sekarang kami sedang menambah tim selama keadaan kritis ini. Semakin banyak dukungan yang kami terima, semakin lama kami dapat bertahan tanpa adanya bantuan investor. Bantu kami! Kami Miskin!

Pengaplikasian barter dalam belakangan ini sudah tidak lagi digunakan. Karena untuk menyamakan nilai barang/jasa untuk ditukarkan bukanlah hal yang mudah. Orang orang lebih memilih melihat produk/jasa nya secara langsung karena resiko nya lebih kecil. Selain itu bagaimana kita bisa bertukar skill jika tidak ada bukti yang nyata ? Bagaimana bisa percaya dengan skill yg hanya melalui aplikasi?
Dan sedikit saran untuk penulisan dimana masih banyak terdapat kesalahan penulisan, kata binggris yang tidak dimengerti.

Pendapat
Menurut saya aplikasi ini cukup menarik, karena kita dapat bertukar jasa tanpa memerlukan biaya cukup dengan bertukar layanan jasa kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang menekan biaya pengeluaran mereka dan bahkan bisa mendapatkan lebih dari yang mereka berikan.

Tetapi kekurangannya disini adalah aplikasi ini hanya berfokus pada barter, walaupun memang aplikasi ini diciptakan untuk bertukar keterampilan dan jasa, tetapi setidaknya apliasi ini menyediakan layanan berbayar. Kenapa ? Karena untuk melakukan barter itu sangat sulit. Kesulitan yang dialami dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang atau perusahaan yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Contoh suatu perusahaan A memerlukan jasa dari perusahaan B, sedangkan perusahaan B tidak memerlukan jasa dari perusahaan A disinilah kurangnya keefektifan dari barter tersebut.

Pasaran di Indonesia
Menurut saya aplikasi ini cukup efektif jika digunakan di indonesia, karena dengan perekonomian indonesia yang ada saat ini kegiaan barter ini sangat menguntungkan bagi masyarakat kita, terutama untuk perusahan-perusahaan yang sedang berkembang untuk menekan biaya pengeluaran mereka

Memang jika dalam kasus yang dicontohkan saudara masih mengalami kendala kesulitan, dimana kita harus bisa menemukan user dengan ketrampilan yang kita inginkan, dan juga kita bisa membalasnya dengan kemampuan yang kita miliki. Untuk masalah tersebut mungkin sudah dipikirkan oleh tim pembuat.

Pasar Indonesia
saya cukup setuju dengan pendapat anda. sehingga perusahaan-perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang terlalu besar.

Tibba tidak melayani barang. Tidak ada bukti nyata? dalam aplikasi inisudah disediakan fungsi review, dimana pengguna dapat melihat ulasan orang lain, jadi cukup menyakinkan. Dan juga ditetakankan lagi, tujuan awal diciptakannya Tibba memang untuk mendapatkan layanan atau service tanpa mengeluarkan uang. Jadi secara istilah user seperti barter jasa dengan user yang lain. Dan diamana letak kesalahan penulisan yang dimaksud saudari? Tolong dibaca ulang.

Usulan
Barter bukanlah sistem pembayaran untuk abad 21, meskipun begitu bukanlah hal mudah untuk membuat orang percaya dengan sistem barter, dan menganggap bahwa sistem barter adalah sesuatu yang lebih baik dari sistem pembayaran uang. Sistem barter terkadang tidak memiliki keseimbangan dan cenderung adanya penipuan, serta ketidapatan diterimanya komplain atas barang yang sudah ditukar. Namun dengan uang, uang akan menjadi standar dan memilki tolak ukur yang pas serta sesuai sebagai pembelian barang. Akan lebih baik jika aplikasi ini digunakan untuk sebagai aksi sukarelawan bukan barter, jadi aplikasi ini berisikan mereka yang sukarela untuk membantu tanpa jasa.

Pasar Indonesia
Aplikasi ini akan sulit di terima oelh masyarkat indonesia, karean barter merupakan suatu hal yang tabu untuk zaman ini. Terlebih lagi sikap masyarakt yang mulai menjurus ke materelaistik dan hedonisme, bahkan di seluruh dunia.

Memang sulit jika kita yang sekarang sudah terbiasa hidup mengunakan uang harus beralih menggunakan sistem barter. Jadi mungkin itu kendala yang dialami di Tibba, dimana user “terpaksa” harus menggunakan sistem barter. Tapi menurut saya sistem barter jauh lebih aman dari kata penipuan, karena kita benar-benar bisa melihat barang yang di barterkan, dalam konteks ini di Tibba merupakan skill atau kemampuan.

1 Like

Pendapat
Mungkin anda harus membaca lebih jelas artikelnya, Pada artikel tersebut dengan jelas dituiskan bahwa terdapat fungsi review “…juga dapat memunginkan masyarakat dapat mengatur, dan juga memberikan bukti nyata…”. Aplikasi ini memiliki ruang chat, dan adapun juga berencana akan ditambah dengan pencarian berskala internasional, kontrak yang komperhensif, asuransi dan software untuk bisnis dan sebagainya. Dengan fitur-fitur tersebut maka kurang jelas bukti apakah yang harus dipertanyaakan. Masalahnya adalah bahwa barter adalah suatu yang tabu bagi masyarakat zaman sekarang dan tidak mudah untuk mensosialisasikanya dengan masyarakat awam. Mohon dibaca kembali artikelnya