Tetap adakan birthday party di tengah pandemi, pemerintah kurang ketat atau masyarakat yang susah diatur?

Ramai dibicarakan tentang influencer yang mengadakan pesta ulang tahun di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pesta ulang tahun itu dirayakan di sebuah hotel daerah Bekasi dengan mengundang sejumlah tamu. Meskipun terlihat para tamu memakai masker, namun kejadian ini tetap melanggar aturan PPKM Level 4 yang melarang adanya perkumpulan massa. Perayaan semacam pesta seperti ini, masuk dalam poin peraturan dan ketentuan PPKM Level 4 dan 3 di Jawa Bali tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021.

Masyarakat pun mengkritik hal tersebut dan meminta agar satgas Covid-19 menindaklanjuti acara birthday party yang diadakan oleh seorang influencer tersebut yang dihadiri oleh banyak orang. Menurut youdics, pelanggaran seperti ini terjadi dikarenakan pemerintah yang kurang ketat atau masyarakat susah diatur?

Referensi

Dyta Nabilah, “Seleb TikTok Adakan Pesta Ulang Tahun Saat PPKM, Netizen Geram” Urbanasia Juli 2021, diakses melalui Seleb TikTok Adakan Pesta Ulang Tahun saat PPKM, Netizen Geram

“Poin-poin Aturan Baru Perpanjangan PPKM Level 4 dan 3” CNN Indonesia Juli 2021, diakses melalui Poin-poin Aturan Baru Perpanjangan PPKM Level 4 dan 3

3 Likes

Kejadian birthday party di tengah pandemi tersebut sangat disayangkan sekali mengingat adanya pemberlakuan PPKM. Apalagi yang mengadakan birtday party merupakan influencer dimana yang memiliki fans yang ada mengikuti mulai dari gaya hidup, dan lain-lain. Kejadian birthday party tersebut menurutku karena masih terdapat masyarakat yang susah diatur. Berita tentang adanya PPKM selalu diberitakan di TV, bahkan adanya satgas Covid-19 yang turun langsung ke jalanan, sehingga peluang orang untuk mengetahui informasi adanya aturan PPKM cukup besar. Beredarnya berita hoax dan pemikiran-pemikiran yang masih tertutup mengenai virus Covid-19 yang bukan ancaman menurutku memperparah keadaan PPKM dan membuat masyarakat tidak patuh protokol kesehatan. Untuk kedepannya, pemerintah dapat membuat peraturan yang detail dan sanksi yang tegas serta menambah personil satgas Covid-19 untuk berpatroli ke lebih banyak tempat. Edukasi penggunaan masker yang tepat perlu lebih digalakkan lagi.

Kalau menurut saya, itu adalah salah dari masyarakat sendiri. Sekarang gini, di dunia ini ada yang namanya skala prioritas. Nah, di masa seperti sekarang, pesta ulang tahun itu masuk priotas kah? sebuah hal yang tidak bisa ditunda/dibatalkan/diganti kah? Saya rasa pemerintah sudah cukup jelas dalam membuat aturan, ya memang meskipun di sisi lain sering muncul ketidak konsistenan. Tapi secara aturan jelas. Nah, kalau sampai ada yang melanggar, otomatis jelas yang salah ada yang melanggar. Seperti yang ditanyakan, untuk apa mengadakan pesta ulang tahun apalagi di masa pandemi seperti ini? dimana letak urgensinya? tidak ada kan. Berarti yang salah jelas, yang mengadakan pesta/hajatan, dll di situasi seperti ini. Mereka terkesan egois dan tak mau memikirkan orang lain. Yang mereka perdulikan diri mereka sendiri. Padahal secara data, Indonesia berada dalam situasi yang memprihatinkan. Memang butuh sinergitas untuk keluar dari situasi buruk seperti ini. Pemerintah membuat kebijakan, masyarakat mematuhi. Kalau semuanya yang dipentingkan ego masing masing, keadaan bukannya membaik malah justru memburuk.

Menurut saya, pemerintah dalam membuat kebijakan tentu atas dasar pertimbangan. Aturan dibuat tentu untuk kebaikan bersama. Saya rasa kondisi yang tidak menentu ini memang membuat semua orang di kalangan manapun merasakan tertekan dengan kondisi yang menyeramkan. Mengenai adanya bentuk pelanggaran dari suatu aturan yang dikeluarkan menurut saya adalah kurang adanya kesadaran dalam diri untuk sama-sama saling menjaga. Terlebih lagi, sebagaian juga dengan adanya aturan tetapi para penegak hukum juga melanggar sehingga masyarakat mengaca pada mereka dan merasa bingung dengan aturan yang dibuat.

Tidak ada yang pernah tau kapan pandemi ini akan berakhir, tetapi pola perilaku kita secara tidak langsung telah terbiasa dengan kondisi pandemi misalnya rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak. Saat ini semua pihak berusaha bahu membahu untuk menanggulangi penyebaran supaya tidak membeludak.

Perturan saat ini mengenai PPKM yang membuat semua kalangan dibatasi dalam pergerakan, tentu sebagian menimbulkan pro dan kontra. Menurut saya kembali lagi, mengapa bisa ada birthday party? Jika dipikir-pikir ada keluarga yang lain tengah sibuk menjaga kondisi diri dan keluarga bahkan ada yang sedang kesusahan dari segi ekonomi…

Pihak penyelenggara party mungkin juga merasa bosan dengan kondisi yang ada saat ini, ppkm tidak kunjung berakhir ataupun kondisi menekan lain yang dirasakan akan tetapi dilain pihak juga merasa geram dengan adanya party tersebut. Menurut saya kesadaran diri, simpati, kontrol diri, dan resiliensi diri yang menjadi faktornya. Ketika seseorang punya ketahanan diri dalam menghadapi situasi yang ada tentu akan dapat mengatur munculnya perilaku seseorang. Kesadaran untuk saling memahami kondisi ini dan yang terjadi pada keluarga lain juga akan mendorong seseorang mengkontrol perilakunya.

Intinya, menurut Freud setiap orang punya ego, ketika superego (aturan sosial) menyebabkan ego tidak tersampaikan tentu menimbukan kondisi tidak menyenangkan pada diri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam hal ini kebutuhan dasarnya adalah berupa relasi misalnya karena ingin party dengan teman-teman. Ego yang tidak dapat dikendalikan atau seseorang yang tidak dapat mengkontrol egonya maka akan menimbulkan perilaku yang menyimpang.

Menurut aku tentunya kejadian diatas terjadi karena masyarakat yang susah diatur, karena sudah tau ada ppkm kenapa masi mengadakan acara birthday party? Kalau birthday party yang dilakukan hanya sekedar keluarga yang serumah ya menurut aku gak masalah, tapi kalo sampe ngundang orang dari luar menurutku salah. Walaupun mereka udah ngelakuin tes swab sekalipun dan hasilnya negative, tetapi tetep aja, berarti mereka tidak menghargai adanya kebijakan yang ada. Kita harus tau mana hal yang penting dan urgent, mana ya nggk, dan birtday party itu sama sekali tidak penting dan tidak ada letak urgensinya. Dan menurut aku, orang yang melanggar apalagi itu ngelakuin the things that not realy important termasuk orang yang egois, yang gak mau diajak tertib untuk matuhin kebijakan yang sedang berlaku. Menurut aku kejadian-kejadian seperti itu harus di berikan sanksi yang tegas agar mereka jera dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.

Menurut saya, itu salah kedua belah pihak. dari pihak pemerintah mungkin masih kurang ketat dalam menangani kasus ini dan kurangnya kontrol pada msyarakat. sedangkan dari sisi masyarakat, mereka tidak mematuhi aturan yang ada.

Terima kasih teman-teman sudah memberikan pendapat dengan berbagai penjelasannya. Aku sendiri lebih berada di posisi ayng melihat masyarakat yang susah diatur. Meskipun kita tidak bisa mengeneralisasikan semua masyarakat, ini bisa dibilang hanya oknum.

Menurutku peraturan terkait adanya pesta ini sudah sangat jelas, dan bisa diterima dan dipahami secara mudah oleh masyarakat. Ini berarti oknum tersebut tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal yang hanya menyenangkan dirinya sendiri. Betul banget dengan pendapat ini

Menurutku juga oknum ini tidak bisa mengatur skala prioritas, dengan memilih kegiatan yang tidak penting sesuai dengan pendapat kak @najmafa

Menurut saya, jika seperti kejadian yang sedang hangat saat ini merupakan kesalahan dari pihak-pihak yang membuat acara dan yang datang di acara tersebut. Banyak orang diluar sana merelakan pekerjaan nya demi mematuhi pemerintah kok malah yang harusnya jadi contoh anak muda bikin ulah. Orang tua juga kurang memberikan arahan dan mungkin lebih baik untuk melarang jika ingin merayakan birthday party saat pandemi seperti ini.