Teori tentang inflasi terdapat teori strukturalis, apa yang dimaksud teori strukturalis itu sendiri ?
Teori ini lebih didasarkan pada pengalaman negara-negara di Amerika
Latin. Pendekatan ini menyatakan bahwa inflasi, terutama di negara
berkembang, terutama lebih disebabkan oleh faktor-faktor struktural dalam
perekonomian.
Menurut teori ini ada dua masalah struktural di dalam perekonomian
negara berkembang yang dapat mengakibatkan inflasi. Pertama, penerimaan
ekspor tidak elastis, yaitu pertumbuhan nilai ekspor yang lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Hal tersebut disebabkan
oleh terms of trade yang memburuk dan produksi barang ekspor yang kurang
responsif terhadap kenaikan harga. Dengan melambatnya pertumbuhan
ekspor, maka akan terhambat kemampuan untuk mengimpor barang-barang
yang dibutuhkan. Seringkali negara berkembang melakukan kebijakan
substitusi impor meskipun dengan biaya yang tinggi dan mengakibatkan
harga barang yang tinggi sehingga menimbulkan inflasi. Kedua, masalah
struktural perekonomian negara berkembang lainnya adalah produksi bahan
makanan dalam negeri yang tidak elastis, yaitu pertumbuhan produksi
makanan dalam negeri tidak secepat pertambahan penduduk dan
pendapatan per kapita sehingga harga makanan dalam negeri cenderung
meningkat lebih tinggi daripada kenaikan harga barang-barang lainnya. Hal
ini mendorong timbulnya tuntutan kenaikan upah dari pekerja sektor industri
yang selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi dan pada gilirannya
akan menimbulkan inflasi. Sementara itu, proses inflasi, dalam prakteknya,
kemungkinan dapat mengandung aspek-aspek dari ketiga teori inflasi
tersebut.