Benarkah Tenaga Kerja Asing di Indonesia Mengakibatkan Tingginya Tingkat Pengangguran?


Berdasarkan data 2019, TKA asal Cina memang paling dominan, yakni 32,2 ribu orang. Disusul Jepang (13,8 ribu), Korea Selatan (9.686), India (6.895), Malaysia (4.667), Filipina (2.910), Australia (2.600), Amerika Serikat (2.556), Inggris (2.133), Singapura (1.880), lain-lain (15.902). Sektor pekerjaan yang boleh diisi TKA adalah bidang Konstruksi, real estate, pendidikan, industri pengolahan, kesenian, hiburan dan rekreasi, aktivitas keuangan dan asuransi; informasi dan telekomunikasi, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

Berdasarkan data yang didaptakn pula Pada tahun 2016: Jumlah TKA 74.183 orang. Angkatan kerja 125,44 juta orang. Pengangguran 7,03 juta orang. Pada tahun 2017: Jumlah TKA 85.975 orang. Angkatan kerja 128,06 juta orang. Pengangguran 7,04 juta orang. Pada Tahun 2018: Jumlah TKA 95.335 orang. Angkatan kerja 131,01 juta orang. Pengangguran 7 juta orang.

Masuknya tenaga kerja asing bukan menjadi solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, melainkan meningkatkan jumlah pengangguran. Mesti seharusnya yang lebih diutamakan adalah tenagan kerja lokal bukan tenaga kerja asing. Masih banyak tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan mumpuni dari tenaga kerja asing.

Di sisi lain, tak sedikit yang menilai TKA bisa memberi manfaat bagi ekonomi Indonesia. Aturan ini membuat investor berani berinvestasi di Indonesia. Terkadang, investor memang membawa sebagian pekerjanya sendiri. Di sisi lain, investasi juga membuka banyak lapangan kerja terbuka bagi orang Indonesia.

Wah, menurut teman-teman bagaiman nih, apakah tenaga kerja asing meningkatkan jumlahh pengangguran di Indonesia?
yuk didiskusikan

Sumber Referensi:

Tidak dapat dipungkiri bahwa debat mengenai dampak tenaga kerja asing di Indonesia terhadap tingkat pengangguran merupakan isu yang kompleks dan kontroversial. Beberapa pandangan berpendapat bahwa kehadiran tenaga kerja asing dapat menyebabkan peningkatan persaingan di pasar tenaga kerja, sementara yang lain berpendapat bahwa mereka dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita telaah beberapa aspek yang terkait dengan isu ini.

Pertama-tama, banyak yang berpendapat bahwa keberadaan tenaga kerja asing dapat mengakibatkan peningkatan persaingan di pasar tenaga kerja lokal. Hal ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan dalam tingkat upah dan kondisi kerja antara tenaga kerja asing dan lokal. Pekerja lokal mungkin merasa terancam oleh kehadiran tenaga kerja asing yang mungkin bersedia bekerja dengan upah yang lebih rendah atau dalam kondisi kerja yang lebih tidak menguntungkan. Akibatnya, tingkat pengangguran lokal dapat meningkat karena sulitnya bersaing dalam pasar kerja.

Namun, pandangan ini tidak mencakup seluruh gambaran. Sebagian orang berpendapat bahwa tenaga kerja asing dapat mengisi kekurangan keterampilan atau keahlian tertentu yang mungkin tidak tersedia di dalam negeri. Dalam beberapa sektor industri, terutama yang berkaitan dengan teknologi tinggi atau industri tertentu, kehadiran tenaga kerja asing dapat memperkuat daya saing perusahaan-perusahaan lokal dan pada gilirannya menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dampak tenaga kerja asing terhadap tingkat pengangguran tidak selalu negatif.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan dampak tenaga kerja asing terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Keberadaan tenaga kerja asing dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam suatu industri atau sektor tertentu. Dengan membawa keahlian atau pengalaman baru, mereka dapat membantu memajukan teknologi dan meningkatkan efisiensi produksi. Ini pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.

Namun demikian, perlu diakui bahwa manfaat ekonomi ini tidak selalu merata. Dalam beberapa kasus, keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari kehadiran tenaga kerja asing mungkin lebih banyak dinikmati oleh perusahaan atau sektor tertentu daripada oleh pekerja lokal. Oleh karena itu, distribusi manfaat ekonomi yang adil menjadi kunci untuk memastikan bahwa kehadiran tenaga kerja asing memberikan kontribusi positif secara menyeluruh terhadap masyarakat.

Tentu saja, upaya pemerintah untuk mengelola dan mengatur tenaga kerja asing juga memiliki peran penting dalam menentukan dampaknya terhadap tingkat pengangguran. Kebijakan imigrasi yang baik dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pasar tenaga kerja, memastikan bahwa kehadiran tenaga kerja asing sesuai dengan kebutuhan tersebut, dan melibatkan pekerja lokal dalam prosesnya. Selain itu, pelatihan dan pengembangan keterampilan lokal juga harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing pekerja dalam pasar tenaga kerja.

Dalam kesimpulannya, perdebatan mengenai dampak tenaga kerja asing terhadap tingkat pengangguran di Indonesia melibatkan berbagai faktor dan perspektif. Meskipun kehadiran tenaga kerja asing dapat menciptakan tantangan dalam persaingan kerja lokal, pada saat yang sama, mereka juga dapat membawa kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Penting untuk merancang kebijakan yang bijaksana dan berkelanjutan untuk mengelola kehadiran tenaga kerja asing agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.