Teknologi Baru Parfum, Semakin Berkeringat Semakin Wangi

https://i1.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2015/04/5108ST1.jpg?w=400&ssl=1

Peneliti dari Queen’s University Belfast mengisolasi molekul yang membuat molekul minyak wangi dilepaskan ketika ada pengaruh kelembaban yang mengenainya.

Mereka mengatakan bahwa ini merupakan sistem pertama yang dipicu oleh pelepasan air biasa ketika seseorang berkeringat. Penelitian ini telah dipublikasikan di the journal Chemical Communications.

Prinsip dari teknologi ini adalah adanya sistem pembawa. Sistem pembawa mirip seperti seseorang yang menaiki mobil. Molekul yang ingin dilepaskan (diasumsikan sebagai penumpang) pada saat-saat atau tempat tertentu ditempeli dengan zat lain (sebagai mobilnya). Saat diinginkan atau berada dalam lingkungan yang lembab, zat yang dibawa akan lepas seperti seseorang yang keluar mobil setelah sampai di tujuan.

Molekul parfum akan ditempeli dengan liquid berion (garam dalam bentuk liquid) yang tidak berbau. Substance yang dihasilkan mengeluarkan aroma ketika kontak dengan air, memberikan lebih banyak aroma parfum yang dilepaskan ke kulit seseorang.

Salah satu penulis dalam jurnal tersebut Nimal Gunaratne, dari the Queen’s University Ionic Liquid Laboratories (Quill), menyebutnya pro-aroma seperti timbal berat yang berarti aromanya tidak cepat hilang (nempel aromanya).

Selanjutnya, ikatan molekul parfum dan liquid berion akan rusak dengan adanya air. “air seperti gunting” katanya pada website berita BBC. Sistem ini juga dapat menghilangkan bau tidak sedap yang ada pada keringat. Belerang dalam bentuk molekul “thiol” yang bertanggung jawab terhadap bau tidak sedap tertarik pada liquid berion. Saat thiol ini berikatan dengan liquid berion, mereka akan kehilangan sifat-sifat baunya.

Sumber: