Banyak orang ragu membuat kue kering karena teknik pembuatannya yang cukup sulit, apalagi bagi pemula.
-
CREAMING METHOD: Lemak dan gula dikocok bersama terlebih dulu selama 1-2 menit. Masukkan telur dan bahan kering secara perlahan ke dalam adonan gula-lemak, lalu aduk dengan menggunakan spatula atau sendok. Untuk adonan ini, gunakan mentega tawar bersuhu ruang, agar lebih mudah tercampur dengan gula.
Ciri: Tekstur cookies lebih ringan dan berpasir.
Contoh: Chocolate cookies dan butter cookies. -
RUBBING IN METHOD: Digunakan dalam membuat cookies tradisional, seperti shortbread dan graham crackers. Lemak dimasukkan ke dalam bahan kering (tepung terigu, gula bubuk, dan rempah-rempah). Lemak yang digunakan harus dingin, agar adonan yang terbentuk berpasir. Terkadang, susu, telur, dan air digunakan untuk melembapkan adonan.
Ciri: Tekstur cookies berat dan cenderung agak padat dan keras.
Contoh: Dry fruit pie, spekulas (cookies dengan rasa kayu manis bubuk), corn flakes cookies. -
THE MELTED METHOD: Mentega dilelehkan dulu dan dicampur dengan gula atau sirop gula. Lalu, bahan kering dimasukkan ke dalamnya, sambil diuleni hingga terbentuk adonan yang kalis.
Ciri: Tekstur cookies yang renyah.
Contoh: Flapjacks, gingernuts (kue jahe), chocolate cookies. -
THE ALL IN ONE METHOD: Dengan menggunakan bantuan food processor, semua bahan dicampur menjadi satu. Biasanya digunakan untuk membuat cookies dengan adonan yang ringan dan lembut, dengan perbandingan bahan basah lebih banyak dibandingkan bahan kering.
Ciri: Tekstur cookies yang lembut (sangat renyah).
Contoh: Katetong (lidah kucing) dan raisins cookies. -
THE WHISKED METHOD: Bahan kering dimasukkan secara perlahan ke dalam adonan gula dan telur yang sudah dikocok hingga putih. Telur yang dipakai terkadang hanya bagian putihnya saja.
Ciri: Tekstur cookies renyah di luar, namun di bagian dalam sangat lembut dan mudah lumer di mulut.
Contoh: Tuilles atau macaroons.
Referensi:
https://www.femina.co.id/tip-masak/kenali-5-teknik-membuat-adonan-kue-kering