Tanaman penyerap polutan

era sekarang ini, banyak sekali pembangunan infrastruktur khususnya di daerah perkotaan. bahwa yang kita tahu, dengan maraknya pembangunan tersebut membuat lahan hijau dan pepohonan sebagai penyerap emisi CO2 semakin berkurang. namun pada saat kemarin saya membaca sebuat literatur, kita masih bisa menjaga kesejukan daerah perkotaan dengan menanam pohon atau tanaman di area yang sekiranya dekat perkotaan. lantas pohon atau tanaman apa yang efektif untuk menyerap emisi/polutan yang berada di perkotaan tsb? terimakasih

Untuk di tepi jalan mungkin bagus pohon bintaro. Pohon bintaro menyerap cukup banyak CO2 untuk fotosinesisnya, daun daunnya rimbun, dan cepat tumbuh. Untuk bacaan lebih lanjut tentang kemampuan pohon bintaro dalam menyerap CO2 saya baca di sini. Tapi jika di tanam di rumah, atau di letakan di dalam ruangan, lidah mertua bisa menjadi salah satu opsi

Tanaman Bougenville dapat dijadikan solusi untuk pengurangan polusi udara, seperti yang dihimbau oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2019 yang melakukan instruksi penanaman Bougenville di jalan-jalanan padat kendaraan di Jakarta.

Selain itu Suyanto (2011) menyebutkan beberapa rekomendasi tanaman yang dapat mereduksi pencemaran udara, diantaranya yaitu :

  • Tanaman untuk halaman rumah, untuk
    pengendalian pencemaran debu adalah jenis
    perdu dan semak seperti bougenville, bunga
    merak, daun kupu-kupu.

054c049e3ce0323f91b660cb53028828

  • Tanaman hias kaktus, krokot, sri mukti (sejenis sri rejeki), dan maranta dapat menurunkan kadar gas NO, dan bila ditanam dengan jarak rapat kemudia diletakkan di jendela dapat berfungsi sebagai penyaring udara.

  • Pagar hijau/pagar hidup dari jenis-jenis perdu, seperti: kembang sepatu, puring, sablo, soka, dan Mussaenda jika ditanam di dekat jalan mampu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap NO.

  • Jika ingin menanam tanaman di luar pagar bisa dengan menanam tanaman asam kranji atau kiara payung yang dapat berfungsi sebagai peneduh dan pereduksi kadar NO, SO2 dan CO.

Referensi

Suyanto, Hadi. (2011). PENGELOLAAN KUALITAS UDARA DI PERKOTAAN. Gema Teknologi Vol.16 No.2.

1 Like

Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai penyerap polutan diantaranya yaitu:

  1. Pohon Tanjung
    Tanaman ini termasuk famili Sapotacea yang sudah banyak ditanam di pekarangan-pekarangan rumah, halaman perkantoran, dan di pinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh. Keistimewaan dari tanaman ini adalah bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan buahnya yang masak berwarna merah atau merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat bagus untuk komponen taman sekaligus untuk tanaman peneduh.
    Tanjung dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000m diatas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase yang baik.

tanjung

  1. Pohon Mahoni
    Tanaman mahoni banyak ditanam dipinggir-pinggir jalan atau di lingkungan rumah tinggal dan halaman perkantoran sebagai tanaman peneduh. Mahoni ditanam besar-besaran di Dinas Kehutanan. Kadang-kadang tanaman ini tumbuh secara liar di hutan-hutan diantara semak-semak belukar. Daya tarik dari tanaman ini adalah buahnya yang terlihat muncul diujung-ujung ranting berwarna coklat.

mahoni

  1. Sansevieria
    Sansevieria atau lidah mertua mempunyai manfaat lain disamping keindahannya yaitu mempunyai kemampuan menyerap gas polutan (gas udara yang berbahaya). Dua manfaat tersebut saling terkait baik dalam bentuk keindahan (estetika) dan kesehatan yang diwujudkan dengan cara menanam tanaman sansevieria di dalam ruangan ( indoor ). Jika tanaman diletakkan di dalam rumah atau ruang kantor, akan berfungsi sebagai penyaring kotoran, bau atau gas polutan yang ada dalam ruangan dan menjadikan udara bersih, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Tanaman juga berfungsi sebagai keindahan ruangan yang menjadikan suasana ruangan terasa segar dan nyaman.

lidah mertua

Referensi

Hendrasarie, N. 2007. Kajian Efektifitas Tanaman dalam Menjerap Kandungan Pb di Udara. Jurnal Rekayasa Perencanaan . 3(2):1-15.

Rosha, P. T. 2013. Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa . 3(1): 1-6.

2 Likes

Beberapa tanaman memiliki kemampuan sebagai media penyerap polutan yang diproduksikan oleh industri dan transportasi. Tumbuhan memiliki kemampuan menjerap dan mengakumulasi zat pencemar. Tanaman melalui daunnya mampu menangkap partikel timbal yang diemisikan oleh kandaraan bermotor (Djuangsih dalam Siringoringo, 2000).

Berikut ini tabel tanaman-tanaman
yang dapat mengurangi polutan, khususnya Pb.

Daftar Pustaka
Siringoringo, H. H, 2000. *“Kemampuan Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota Dalam Menjerap Partikulat *
Timbal”. Bul. Pen. Hutan.
Soerjani. 1997. “Ekosistem Komunitas dan Lingkungan”. Bumi Aksara. Jakarta.