Tadashi Yanai, CEO of Fast Retailing and Founder of Uniqlo

Sumber: Tadashi Yanai & family


Nama: Tadashi Yanai
Umur: 67
Penghasilan: Fashion Retail
Tempat tinggal: Tokyo, Japan
Status: Menikah
Pendidikan Akhir: Bachelor of Arts/ Science, Waseda University
Total Kekayaan: 18,3 billion dollars - 245.512.800.000.000 Rupiah
Published Works:
One win, Nine Losses (1991)
Throw away your success in a day (2009)
Peringkat berdasarkan Forbes:
#1 Japan’s 50 richest(2016)
#1 in 2015
#57 Billionaires(2016)
#1 in Japan


Tadashi Yanai adalah CEO dari Fast Retailing Co, dan owner dari Uniqlo clothing, dan Tadashi Yanai juga chairperson dari chairman,G.U.CO.,LTD. Fast Retailing Co, sendiri adalah . Misi dari Fast Retailing Co, sendiri adalah untuk membuat pakaian dengan cara unik dan untuk memperkayai kehidupan orang dengan aktivitas unik perusahaan Fast Retailing itu sendiri. Uniqlo sendiri adalah sebuah toko online yang menjual pakaian-pakaian dan aksesoris. Uniqlo sendiri sudah tersebar di berbagain negara, contoh seperti Indonesia sendiri, Korea, Malaysia, United Kingdom, dan lain-lain.

Riwayat Karir


Tadashi Yanai lahir pada 7 febuari tahun 1949, Yanai lulus dari Waseda University pada tahun 1971 di political science. Setelah Tadashi Yanai lulus, Ia mulai menjual pakaian pria dan peralatan memasak di Jusco Supermarket. Pada akhirnya, Tadashi keluar dari Jusco dan mulai bekerja di bisnis menjahit milik ayahnya yang bernama Ogori Shoji. Sejak Tadashi Yanai mewariskan toko ayahnya, Ogori Shoji mempunyai toko pakaian pria yang bernama Unique Clothing Warehouse, yang sekarang bernama Uniqlo, pada tahun 1984 di Hiroshima, Japan. Dan pada tahun 1991, Ogori Shoji mengubah namanya menjadi Fast Retailing co. Karena Tadashi Yanai memiliki intuisi dan memiliki kepribadian bebas bertindak di bawah wewenangnya sendiri, pada 10 tahun kemudian, Ia telah membuka toko-toko kecil dan memimpin IPO pada tahun 1994. Pada tahun 1998, terdapat 300 toko uniqlo di seluruh Jepang. Sekarang, Perusahaan Utama Tadashi Yanai, Fast Retailing co, mempunyai lebih dari 2000 toko dibawah namanya dan menjadi 4 toko pakaian terbesar di Jepang. Brand yang berada di naungan Fast Retailing co, ini termasuk Uniqlo, Helmut Tang, Comptoir des Cotonniers, dan lain-lain. Uniqlo sendiri sudah mempunyai lebih dari 1600 toko dalam 16 negara, lebih dari 800 toko berada di Jepang, 400 di China, 49 berada di Amerika, dan 10 toko berada di London, UK.

Fakta-fakta


Tadashi yanai mempunyai beberapa fakta-fakta yang keren. Fakta pertama adalah Tadashi Yanai senang dalam kegagalan. Kebanyakan orang takut akan kegagalan, tapi tidak dengan Tadashi Yanai. Sejak Uniqlo gagal ke china, Britain, dan America, Tadashi Yanai berpikir bagaimana dia akan sukses kedepannya. Tadashi Yanai berpikiran kalau kegagalan jangan dilihat sebagai sebuah kegagalan, melainkan sebuah tantangan.
Fakta yang kedua adalah Tadashi Yanai mempelajari brand-brand terkenal di dunia untuk membuat uniqlo. Tadashi Yanai pertama mempelajari brand -brand terkemukau, seperti Marks and Spencer, next, limited dan Gap. Sampai sekarang, Tadashi Yanai tetap mempelajarinya, seperti brand h&m dan Zara. Karena sekarang uniqlo mempunyai kategori pakaian olahraga, Tadashi Yanai mempelajari brand yang terkemukau seperti Nike dan Adidas. Tadashi Yanai sendiri memprediksi Uniqlo akan menjadi brand pakaian terbesar dan terkenal pada tahun 2020.
Fakta yang ketiga adalah bos yang berkepribadian Tough. Tadashi Yanai sendiri mengatakan, jika dirinya tidak berkepribadian Tough, bawahannya tidak akan bisa berkembang. Jika Tadashi Yanai sendiri tidak meminta banyak kepada bawahannya, uniqlo tidak akan bisa mencapai greatness.
Fakta yang terakhir adalah Tadashi Yanai khawatir siapa yang akan menggantikan dia sebagai ceo fast retailing co, dan uniqlo. Tadashi Yanai berpikir kalau sekarang, Ia tidak membutuhkan sebuah pengganti seperti dia. Tapi idealnya, Tadashi Yanai ingin membuat sebuah tim yang bisa membagi tugas kepada ceo yang baru.

Quotes


“Opening new stores outside of Japan is important, but training our employees is even more important.” – Tadashi Yanai
“In general, the apparel industry isn’t about continual process improvement or making the perfect piece of denim; it’s about chasing trends. – Tadashi Yanai
“At Uniqlo, we’re thinking ahead. We’re thinking about how to create new, innovative products… and sell that to everyone.” – Tadashi Yanai

Refrensi


https://www.businessoffashion.com/articles/people/uniqlo-fast-retailing-ceo-tadashi-yanai-management-principles
https://www.businessoffashion.com/community/people/tadashi-yanai

http://video.toggle.sg/en/video/series/conversation-with-s12/ep11/438681

Jepang mugkin terkenal sebagai negara pengusaha teknologi. Tapi orang terkaya disana justru berbisnis pakaian. Namanya Tadashi Yanai, yang saat ini memimpin Fast Retailing Co, perusahaan yang membawahi jaringan took pakaian terbesar di Asia, dengan merek Uniqlo.

Tadashi Yanai lahir pada 7 Februari 1949 di Prefektur Ube, Yamaquchi, Jepang. Ia kuliah di Waseda University, perguruan tinggi negeri ternama di Jepang, dan mengambil jurusan Politik dan Ekonomi. Seorang pendiri retail, Uniqlo, Tadashi Yanai rupanya memiliki kisah yang unik di balik kesuksesannya salama ini. Ia ditetaplkan sebagai orang terkaya nomor satu di Jepang dengan penghasilan sebesar 15,5 milyar US dolar. 900 outlet Uniqlo sudah tersebar di seluruh Jepang. Kekayaannya juga akan bertambah jika ditambah dengan pemasukan outlet Uniqlo di luar Jepang.

Untuk membangun kesuksesannya ia selalu berusaha dan tidak patah semangat untuk mengambil makna dari tiap kejadian yang ia alami sepanjang hidup.

Rela mengikuti kemauan ayahnya

Ia tidak bisa melanjutkan perjalanan hidup sesuai dengan keinginannya karena ia harus mengikuti kemauan ayahnya untuk menjadi penerus ogiri shoji yang merupakan sebuah bisnis pakaian milik keluarga yang melayani penbuatan jas untuk pria. Setelah lulus kuliah ia harus mengurus toko kecilnya itu. Menghadapi kemauan ayahnya, Tadashi yang tidak mampu menolak. Maka ia pun lalu membantu ayahnya di took. Dalam aktivitas itu, Tadashi Yanai merasa tidak puas. Kalau dia memang harus bekerja dalam urusan pakaian, dan dia tidak ingin menjadi pelayan atau pemilik toko pakaian, tapi memiliki perusahaan pakaian.

Jadi ketika ayahnya meninggal dunia dan toko Ogori Shoji diwariskan kepada Tadashi Yanai, diapun mengubah konsep toko tersebut. Jika semula hanya menawarkan jas untuk pria, toko itu mulai melayani penjualan pakaian untuk wanita dan anak – anak. Dia juga mengubah nama toko menjadi Fast Retailinh. Fast Retailing menjadi induk perusahaan ketika Tadashi Yanai mulai membuat jaringan toko bernama Uniqlo. Dan Tadashi juga memiliki mimpi untuk mengubah bisnis keluarganya secara drastis. Ia ingin membangun sebuah kerajaan bisnis yang memiliki toko lebih dari satu.

Kehidupan Pribadi

Miliarder berusia 68 tahun itu sudah menikah dan memiliki dua anak. Yanai baru-baru ini mendapat kabar bahwa dia akan pensiun. Dia gemar balapan kuda dan penggemar golf. Dia bermain golf setiap akhir pekan di pinggiran kota Tokyo. Yanai memegang dua lapangan golf di Hawaii.

Tadashi Yanai memiliki rumah seluas 16.600 kaki persegi di jantung kota Tokyo. Rumah ini memiliki driving range pribadi, menara penjaga dan dikelilingi oleh dinding berlantai dua. Dia membangun rumah di atas tanah dengan biaya $ 80 juta pada tahun 2000.

Hobi jalan – jalan

Ia sudah memiliki hobi travelling sejak muda. Ia sempat mengikuti pertukaran pelajar ke Inggris ketika Iya kuliah di waseda University. Rupanya hobi ini masih terus berlanjut sampai ia mengelola bisnis pakaian milik keluarganya.

Cikal bakal lahirnya UniqloTadashi sedang jalan-jalan ke Thailand. Saat inilah Ia memiliki pemikiran untuk mengubah bisnis keluarganya. Ia sengaja mengunjungi Thailand guna belajar market value. Iya terkagum-kagum karena banyak pakaian asal China yang dijual di Thailand dengan harga yang pas di kantong. Dari sinilah Ia memutuskan untuk mengubah strategi bisnis keluarganya.

Pada 1984, Tadashi Yanai mulai mewujudkan idenya dengan membuka toko sendiri di Hiroshima dengan nama Unique Clothing Warehouse. Dalam perjalannya kemudian, nama itu diubah menjadi Uniqlo, yang merupakan penggabungan kata Unique Clothing. Sejak saat itulah, Ia merubahnya menjadi pakaian kasual dan seluruh pakaiannya datang langsung dari China. Rupanya mengimpor bahan pakaian dari Shanghai dan Guangzhou mampu menekan biaya produksi hingga 90%. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjual barang lebih murah kepada konsumen.

Kegagalan pun pernah terjadi

Memasuki November 2012, Uniqlo telah memiliki 900 toko di Jepang dan 347 toko di berbagai kota di dunia termasuk di Cina, Prancis, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Rusia, Korea Selatan, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, dan juga mulai merambah di Indonesia.

Meski dibilang Uniqlo mencapai kesuksesan besar, bukan berarti mereka tidak pernah gagal. Menurut Tadashi Yanai kesalahan atau keagalan adalah kesempatan yang sangat terbuka untuk belajar. Ketika pertama kali ekspansi ke luar negeri. Uniqlo membuka terlalu banyak toko dalam waktu cepat. Akibatnya, toko – toko itu juga banyak yang harus ditutup. Pada 2002, misalnya Uniqlo membuka 21 toko di Inggri, tetapi hanya 8 yang tetap buka hingga 2006. Pihak Fast Retailing mengatakan mereka gagal membangun identitas merek sebelum mendirikan toko dan merekan pun belajar dari kesalahan tersebut. Tapi Tadashi Yanai berpendapat bahwa bisnis yang bagus harus memiliki harapan yang tinggi untuk dan masa depan dan ia juga yakin bahwa Tuhan ada dalam setiap detailnya.

Terlepas dari hal itu, Uniqlo tidak berhenti mengembangkan sayap. Mereka terus melakukan ekspansi, baik di dalam maupun di luar negeri. Sementara itu, Tadashi Yanai yang kini telah sukses, mungkin diam – diam bersyukur dulu sang ayah memaksanya bekerja di toko selepas kuliah

Walaupun Tadashi sudah sukses ia tidak pernah segan untuk membagikan tips dan trik Bagi anda yang mau sukses. Berikut tips dan trik dari beliau:

  1. Mencari inspirasi di mana saja
    Kesuksesan Tadashi tidak bisa menyembunyikan inspirasi yang didapatkannya ketika ia sedang traveling ke Thailand ketika muda. Jika anda memiliki hobi travelling, maka inspirasi bisa datang dari mana saja. Sehingga bisa jadi Anda sesukses Tadashi atau bahkan lebih sukses dari nya.

  2. Merantau
    " Biasanya anak muda merasa besar kepala dan sudah merasa paling bisa di tempat asal. Padahal kalau dia keluar rumah, belum ada apa-apanya. Merantau itu penting, supaya kamu bisa merasakan kompetisi yang sesungguhnya di luar sana," kata Tadashi.

  3. Jatuh bangun adalah hal yang biasa
    Dalam perjalanan karir Tadashi, tentu saja kegagalan pernah menghampiri.
    Awalnya cabang Uniqlo di luar negeri mengalami gagal total. Dalam 18 bulan cabang yuniko harus ditutup. Rupanya hal ini terjadi karena pihak Uniqlo tidak mempertimbangkan Bagaimana adaptasi ukuran produk mereka dengan ukuran badan orang asing.
    Sempat juga Uniqlo dipandang sebagai merek yang kuno dan tidak keren. Ia memproduksi Uniqlo di benua Amerika untuk membuat produknya terlihat lebih keren.

  4. Belajar bahasa asing terutama bahasa inggris
    Tips ini datang karena Tadashi prihatin melihat anak muda di Jepang kurang bisa menghadapi globalisasi.
    " Salah satu kelemahan yang sering dihadapi oleh anak muda adalah kelakuan mereka menghadapi kebudayaan lain. Bahkan orang yang bisa ngomong bahasa Inggris saja dengan berbicara. Hal ini sangat berbahaya dalam dunia Global seperti sekarang. Kita (maksud Tadashi disini Jepang) punya segalanya. Orang - orang pintar, teknologi, modal, anak muda yang serius dan bekerja keras. Terus kenapa kita harus lemah di persaingan Global?" ujarnya.

  5. Jangan bilang tidak bisa
    Walaupun anda tidak memiliki jiwa untuk berbisnis setidaknya beranilah untuk mencoba. Dahulu Tadashi juga tidak cocok untuk bekerja di sebuah perusahaan atau menjadi seorang pengusaha. Namun Ia mau mencoba dan malah menikmatinya. Sehingga jangan sampai Anda mengatakan tidak cocok padahal belum mencobanya.

  6. Belajar dari pesaing
    Bisa dibilang Tadashi membangun bisnisnya dari nol. Awalnya ia tidak tahu bagaimana cara membuat produk yang murah. Sebelumnya ia bekerja sama dengan Giordano untuk memproduksi barang yang nantinya akan dijual oleh Uniqlo. Tadashi belajar banyak hal dari Giordano dan menerapkannya dalam bisnis keluarganya.

  7. Tidak ikut tren
    Ketika membangun bisnisnya ia tidak pernah mengikuti trend fashion sekalipun. Ia berpikir ia ingin membuat pakaian yang murah dan cocok untuk dipakai kapan saja. Mungkin beberapa orang menganggap hal ini merupakan ide yang gila karena tidak mengikuti tren. Namun dengan prinsip seperti ini Tadashi berhasil sukses. Saat ini Uniqlo berhasil menyaingi produk yang sudah terkenal seperti H&M dan Zara.

https://www.bernas.id/23152-kunci-sukses-ala-pengusaha-jepang.html

nbcnews-ux-2880-1000

Hobi membuahkan hasil dan ide brilian, itulah yang di alami oleh Tadashi Yanai seorang CEO dan Founder dari sebuah perusahaan retail pakaian terbesar di Asia .Ia lahir 7 Februari 1949 di Jepang ,orang tuanya bernama Hitoshi Yanai dan mempunyai dua orang anak. Seorang milyader yang sejak muda sudah punya hobi traveling. Saat masih kuliah di Waseda dia mengambil kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar ke Inggris.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga ia lulus dan mengelola bisnis pakaian pria milik keluarganya yang khusus melayani pembuatan jas untuk lelaki.Ogori Shoji merupakan toko kecil tempat Yanai meneruskan bisnis ayahnya yang telah meninggal pada waktu itu. Ide untuk mengubah haluan bisnis pakaiannya datang saat Tadashi jalan-jalan ke Thailand pada tahun 1985. Tadashi memang sengaja mendatangi Thailand untuk belajar mengenai market value.

Dia terkagum-kagum melihat banyaknya pakaian kasual asal China yang dijual dengan harga murah. Tadashi pun memutuskan untuk merubah strategi bisnis. Mulai saat itu ia merubah bisnisnya dari jas formal ke pakaian kasual, dan mendatangkan seluruh produknya langsung dari China. Dengan mengimpor bahan pakaian langsung dari Guangzhou dan Shanghai, biaya produksi dapat ditekan hingga 90% sehingga barang bisa dijual dengan harga lebih murah ke konsumen.

Pada tahun 1984, Tadashi Yanai mulai mewujudkan idenya dengan membuka toko sendiri di Hirosima yang bernama Uniqlo Clothing Warehouse dan pada tahun 1991 mengubahnya menjadi Fast Retailing co. Sepuluh tahun sejak di buka pertama kali,Uniqlo telah memiliki 100 toko di Jepang tersebar di berbagai pinggiran kota yang ramai,sehingga mudah di temukan.

Slogan Uniqlo adalah “Dibuat untuk semua” dan toko ini dikenal dengan pakaian santai berwarna-warni untuk kaun pria maupun wanita.Pada saat- saat itu Yanai sangat berambisius untuk membuat toko-toko yang ia buat agar lebih banyak akan tetapi Ketika Uniqlo melebarkan sayapnya keluar negeri, mereka gagal di Inggris. Mereka gagal di China merekapun gagal di Amerika. Perusahaan retail pakaian terbesar ini memasuki pasar Inggris di 2001, membuka 21 gerai dalam masa 2 tahun. Namun perusahaan ini membesar terlalu cepat sehingga terjadi kesalahan manajemen yang akhirnya mengharuskan Uniqlo menutup 16 gerainya. Ini adalah salah satu kegagalan yang besar bagi mereka.

Tetapi,bagi seorang pendiri Uniqlo berwarganegara Jepang, 67 tahun yang memulai dari sebuah toko sederhana pada tahun 1984 sehingga menjadi perusahaan retail pakaian 4 besar di dunia ini mengatakan “kegagalan ini bukanlah akhir dari segalanya”. Namun baginya, inti dari perjalanan bisnis adalah mengejar Medali Emas. Beliau memiliki filosofi hidup: “nine failures, one success”.Kisah hidup dari Tadashi Yanai tidak sesulit dengan tokoh- tokoh sukses yang lainnya tapi dia merupakan sesosok yang begitu cinta akan kegagalan karena dia pernah berkata bahwa saya tahu pesis bagiamana kegagalan itu dan kegagalan merupakan sahabat terbaik saya.

Tadashi Yanai hingga saat ini terus belajar, terus memperbaiki produk dan juga perusahaannya. Dia mengajarkan karyawan-karyawannya filosofi “Change or die”, karena itulah kehidupan. Kita dituntut untuk terus berubah, dan berubah, dan berubah… tidak ada hentinya. Tadashi juga mengajarkan kepada kita bahwa jangan takut akan kegagalan karena jika anda gagal itu merupakan loncatan awal anda untuk menjadi yang lebih tinggi bahkan Tadashi juga menitipkan sebuah tips untuk menjadi orang yang hebat yaitu : jangan gambang bilang ngak bisa, mencari inspirasi dimana saja,Gak usah malu belajar dari pesaing,merantau,tinggalkan zona nyaman untuk mendapatkan hal baru, Kalau Mau Sukses, Kamu Pasti Gagal. Tapi Bukan Berarti Kamu Nggak Akan Pernah Berhasil, Gak Usah Ikutin Trend,dan belajar bahasa inggris.

Source :

020333200_1484031979-conwith-tadashi-2-data

Tadashi Yanai (柳井 正) lahir pada 7 Februari, 1949 adalah seorang pendiri perusahaan Uniqlo (unique Clothing). Usaha ini dimulai pada tahun 1984, pertama kali dibuka di Hiroshima yang bernama Uniqlo Clothing Warehouse.Pada awal 1990-an, perekonomian Jepang mengalami kemerosotan besar. Dan pakaian Uniqlo yang murah meriah pun sangat digemari.Menurut Karlee Weinmann dari laman Business Insider, krisis ekonomi Jepang sering disebut “Resesi Hebat” dan berlangsung selama satu dekade penuh. Hal itu menjadi cerita buruk bagi negara secara keseluruhan. Namun, Uniqlo menuai untung besar dengan melayani warga yang mencoba untuk memangkas pengeluaran tetapi masih ingin berpakaian bagus. Pada tahun 1991 berubah menjadi Fast retailling co. Pada 10 tahun pertama, Uniqlo mampu membuka 100 toko yang tersebar di berbagai kota di Jepang. Uniqlo besar karena didorong daya beli konsumen di berbagai pinggiran kota Jepang tempat toko-toko Uniqlo terletak di pinggir jalan ramai.Perusahaan ini alami kenaikan popularitas setelah peluncuran kampanye pakaian bulu pada tahun 1998

Tadashi Yanai sangat berambisi melebarkan usahanya keluar negeri, Pertama kali Uniqlo masuk ke pasar Inggris pada 2001, membuka 21 cabang dalam 2 tahun. Perusahaan berkembang pesat tetapi karena ada kesalahan manajemen di toko Inggris, Uniqlo harus menutup 16 tokonya di sana. “Itu merupakan kerugian besar,” ujar Yanai. Perusahaan tersebut membuka 21 toko di Inggris pada tahun 2002, tetapi hanya delapan yang tetap buka pada tahun 2006. Eksekutif Fast Retailing mengatakan mereka gagal membangun “identitas merek” sebelum mendirikan toko dan belajar dari kesalahan mereka.

Meskipun Uniqlo dimulai sebagai sebuah rantai pinggiran kota, sekarang memiliki lebih dari 800 toko di seluruh dunia, banyak berlokasi di pusat-pusat perkotaan di seluruh dunia.Sebagian besar toko Uniqlo berlokasi di Jepang, tetapi juga memiliki lokasi di Amerika Serikat, Perancis, Singapura, Malaysia, Filipina, China dan Taiwan, dan sebagainya.Lokasi utama meliputi jalan-jalan perbelanjaan utama di New York, London, dan Paris. Uniqlo telah menjadi bisnis jaringan penjual pakaian ritel terbesar di Asia. Namun eksekutif perusahaan mengatakan mereka ingin Uniqlo menjadi “merek pakaian kasual nomor 1 dunia.”

Slogan Uniqlo adalah “Made For All” dan toko mereka terkenal karena pakaian santai berwarna-warni untuk kaum pria, wanita dan anak-anak. Pada akhir 2011, nilai perusahaan ini ditaksir setara dengan ¥ 1400000000000 ( 14 milyar), menurut Bloomberg. Dan Yanai ingin meningkatkan valuasi perusahaannya sampai 5 triliun yen (US sekitar 65 milyar) pada tahun 2020, menurut Bloomberg. Dilaporkan bahwa Uniqlo mengaku tetap memajang pakaian di rak lebih lama daripada kebanyakan saingannya, dan kadang-kadang akan membuat satu item dalam hingga 50 warna.Yanai, pendiri Uniqlo, adalah salah satu orang terkaya di Jepang. Kekayaannya diperkirakan mencapai 15500000000.Dalam peringkat Forbes terbaru, dia tercatat sebagai orang terkaya di Jepang dan nomor 66 pada daftar miliarder di seluruh dunia. Yanai sudah menikah dan memiliki dua anak.a mengatakan telah banyak belajar dari Gap dan menggunakan perusahaan Amerika sebagai dasar untuk model bisnisnya.Pada akhir 2011, nilai perusahaan ini ditaksir setara dengan ¥ 1400000000000 ( 14 milyar), menurut Bloomberg.

Beberapa fitur bisnis Uniqlo menonjol di antara pengecer lain. Misalnya, Yanai telah mengusulkan sistem gaji global dimana manajer di seluruh dunia akan menerima upah yang sama.Ia percaya "jumlah yang sama pekerjaan layak upah yang sama."Dan Yanai kepada Forbes bahwa Uniqlo menempatkan dirinya terpisah dengan tidak mengejar tren terkini. Sebaliknya, mereka fokus pada pakaian-pakaian yang selalu dikenakan orang tak peduli waktu dan tempat, seperti kemeja Oxfords dan kaos polos, dan membuat produknya lebih terjangkau.Uniqlo hampir tak tersentuh resesi dan malah menikmati kenaikan keuntungan sebesar 17% antara tahun 2009 dan 2010. Mereka mungkin mendapat untung dari penurunan daya beli masyarakat dunia, karena mereka membidik konsumen mencari pakaian murah.

Sifat yang patut diteladani

  1. Pekerja Keras
  2. Tidak takut kegagalan
  3. Jujur

quotes

source: