Sungai Maron di Pacitan

image

Sungai Maron dikenal karena air yang sangat jernih dan pemandangan dengan sisi kiri dan kanan banyak ditumbuhi pohon kelapa. Saking indahnya, Maron belakangan ini mulai dikembangkan sebagai tempat wisata susur sungai. Peminatnya pun cukup banyak, bahkan sampai dari luar daerah Pacitan. Lantas bagaimana sebenarnya keindahan dari sungai ini?

1. Amazon-nya Indonesia

Pemandangan yang ada di sekitar Sungai Maron terasa masih sangat alami. Di sisi kiri dan kanan terdapat banyak pohon kelapa. Selain itu alirannya juga melewati sebuah lorong tebing yang nampak sangat eksotis. Tak heran jika banyak orang menyebut sungai ini sebagai Amazon-nya Indonesia.

Nuansa hijau sangat terasa ketika menyusuri sungai ini, membuatnya semakin mirip dengan Amazon yang sebenarnya. Selain itu atmosfernya juga tenang dan menyejukkan, cocok sekali dijadikan sebagai tempat berakhir pekan. Sungai ini pas bagi mereka yang ingin datang ke lokasi wisata dengan panorama alam natural.

2. Petualangan 45 menit

Kegiatan utama yang bisa dilakukan di Sungai Maron adalah wisata susur sungai. Pengunjung bisa menyewa kapal milik warga, yang biasanya sudah siap bersandar di dermaga. Satu perahu bisa menampung hingga maksimal enam orang.

Dijamin tidak akan kecewa, karena Sungai ini membentang sejauh 4,5 kilometer hingga ke titik muara di Pantai Ngiroboyo. Itu artinya pengunjung akan disajikan petualangan selama kurang lebih 45 menit untuk menikmati keindahan sungai dari atas perahu. Namun demikian, wisatawan masih harus berjalan selama kurang lebih 10 menit dari loket tiket penyewaan kapal ke lokasi dermaga.

image

3. Sering gelar event

Untuk memanjakan para pengunjung, pengelola Sungai Maron juga sering menggelar beragam aktivitas atau event. Salah satunya adalah lomba perahu dayung, yang dihelat pertama kali pada 2012 silam. Selain itu ada juga kegiatan river tubing atau menyusuri aliran sungai sembari menaiki ban karet berukuran besar.

Adanya event semacam ini membuat lokasi wisata sungai ini semakin ramai diminati pengunjung. Namun disarankan untuk datang di musim kemarau atau panas, karena musim penghujan biasanya membuat aliran air di lokasi ini terlihat cukup keruh.

4. Medannya cukup menantang

Pacitan berjarak sekitar 100 kilometer dari pusat Kota Solo. Namun konon jalan menuju lokasi Sungai Maron masih belum terlalu mulus, serta diwarnai banyak kelokan dan tanjakan. Diharapkan untuk tetap berhati-hati dan menjaga keselamatan jika ingin berkunjung ke sini. Begitu sampai di Kabupaten Pacitan, tinggal meluncur ke Kecamatan Pringkulu dan lanjutkan perjalanan ke Desa Darsono, setelah tiba di sana, kamu bisa tanyakan warga sekitar.

1 Like