Sulitkah mengganti nasi sebagai makanan pokok?

unsplash_rice

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk beraktivitas, dan nasi adalah salah satu makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Lalu nasi juga menjadi bahan makanan pokok di negara kita. Namun, banyak orang yang menganggap nasi sebagai musuh bebuyutan. Karena mengonsumsi terlalu sering karbohidrat yang berlebihan juga ada dampaknya, dan sebagian orang sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mengganti makanan pokoknya.

Nah menurut Youdics nih apakah mengonsumsi nasi sebenarnya biasa saja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan, atau lebih baik menggantinya dengan makanan lain?

Sumber gambar
1 Like

Sebagai warga negara Indonesia, nasi memang menjadi sumber makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan diindonesia. Nasi memiliki kandungan yang baik dan cukup penting bagi tubuh,

Kandungan yang tertera dalam nasi :

  1. Karbohidrat
    karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama dalam tubuh.

  2. Vitamin B1
    Untuk melancarkan metabolisme dalam mencerna karbohidrat

  3. Magnesium dan Kalsium
    Sebagai komponen penting dalam membentuk struktur tulang dan mengatur kontraksi otot.

jadi nasi juga memiliki sumber kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh. jadi mengkonsumsi nasi sebenarnya tidak masalah namun, tidak boleh berlebihan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa, sesuatu yang berlebihan tidak baik.

Ngga sulit sih, masalah adaptasi aja ya kan, misal tinggalnya diluar Indonesia kan harus adaptasi juga makanan pokoknya bukan nasi dan ga perlu maksain makan nasi setiap hari. Trus menurutku mengonsumsi nasi sebenarnya biasa aja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan, karna dokter bidang apapun di Indonesia aja masih makan nasi, kalo kenapa napa kan pastinya mereka bakalan ganti dari nasi ke makanan pokok lainnya, yang perlu dikhawatirkan itu kalau makan nasi berlebihan, emang bener nasi tapi kalau berlebihan juga ga baik.

kalau saya sih susah gantiin nasi ke makanan pokok lain kaya sagu atau singkong. karena memang udah kebiasaan makan nasi. pernah saya coba makan singkong rebus inginnya saya supaya kenyang karena saat itu lagi gak ada nasi. tapi ujung-ujunga tetep kalo gak makan nasi perut serasa belum kenyang. kata orang-orang “kalo gak makan nasi gak kenyang”, “kalo gak makan nasi gak makan” gitu.

Wah! kalau saya pribadi, memang tidak bisa makan tanpa nasi, walaupun diganti dengan karbohidrat lain, tapi harus minimal 1 hari itu makan nasi 1 kali. Karena kalau saya tidak memakan nai, tubuh saya akan lemas dan tremor. Namun, balik lagi ke tubuh masing-masing orang berbeda-beda.

Nasi putih sebenarnya merupakan makanan yang penuh nutrisi. Selain menjadi sumber energi harian karena tinggi kandungan karbohidrat, nasi putih juga mengandung banyak nutrien penting seperti serat, protein, magnesium, dan zinc. Sayangnya, nasi putih termasuk salah satu makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Hal ini tentu berbahaya apalagi untuk penderita penyakit diabetes.

Sekarang ini, banyak kok yang mengubah “nasi” menjadi karbohidrat lain atau dengan beras yang lebih aman juga, dan apapun itu jenis karbohidratnya, pasti kan dulu yang boleh dan tidak boleh dengan bisa dikonsultasikan ke dokter, karena tubuh kita itu kita sendiri yang tau.

Sebenernya sumber karbohidrat yang bisa kita konsumsi setiap harinya ada banyak. Tapi karena kita terbiasa konsumsi nasi, jadi susah untuk menggantinya. Menurut aku gak ada yang salah dengan konsumsi nasi karena nasi juga mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita seperti vitamin B1, B2, B3, protein, fosor, dan masih banyak lagi. Yang gak baik itu ketika kita konsumsi secara berlebihan. Bahkan bukan cuma nasi, semua makanan atau minuman yang kita konsumsi secara berlebihan pasti menimbulkan dampak negatif untuk tubuh kita. Jadi menurut aku, gapapa banget untuk kita konsumsi nasi setiap harinya. Aku pribadi yang lagi berusaha nurunin berat badan masih sering konsumsi nasi putih dan kadang aku ganti juga sama ubi, kentang, oatmeal atau shirataki.

Referensi

Nilai kandungan gizi Nasi / Nasi Putih

Saya pribadi merasa untuk saat ini masih sulit mengganti nasi dengan makanan karbohidrat lainnya sebagai pengganti. Saya pernah mencoba mengganti nasi dengan kentang, singkong dan pisang. Namun setelah makan bersama lauk saya tetap merasa lapar dan mencari nasi untuk dimakan lagi.
Kalau kata orang tua saya lebih baik jika kita tidak mengonsumsi nasi begitu banyak karena terlalu banyak makan nasi di setiap waktu berakibat pada kenaikan berat badan. Lebih parahnya lagi jika sudah berlebihan, nasi dapat meningkatkan kadar gula dan bisa menimbulkan gejala diabetes.

Seperti yang kita tahu makanan pokok orang Indonesia adalah nasi, jadi nasi merupakan makanan yang paling penting dibandingkan makanan pengganti yang lain. Tapi sebenarnya, kita tidak diharuskan makan nasi setiap waktu makan, tidak masalah juga jika kita tidak makan nasi. Semua itu dibolehkan selama tetap menjaga kadar karbohidrat tubuh dengan mengkonsumsi makanan lain yang mengandung karbohidrat.
Biasanya tidak makan nasi saat diet dilakukan untuk menurunkan berat badan. Padahal sebenarnya diet rendah karbohidrat sendiri bukan berarti tidak mengkonsumsi karbohidrat, melainkan cukup dengan mengurangi asupan karbohidrat dari biasanya. Tidak makan nasi atau sumber karbohidrat lain membuat kita tak bersemangat menjalani aktivitas, merasa kelelahan, dan tidak enak badan seharian. Kebiasaan ini juga justru akan merusak program diet. Telah dibuktikan bahwa sengaja tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali saat diet justru membuat tambah sulit menurunkan berat badan. Jadi menurut ku tidak perlu khawatir dalam mengkonsumsi nasi, asal kita tau takaran yang diperlukan oleh tubuh sehingga tidak memberikan efek negatif atau obesitas bagi tubuh dan kalo aku sendiri memang tidak terlalu suka nasi jadi aku ganti nasi dengan jenis karbo yang lain.

Sebenernya ini tergantung sama urgensinya juga. Seperti yang kita semua tau, nasi udah jadi bagian hidup mayoritas masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang. Dari situ sampe muncul pepatah “belum makan kalo belum nasi” ya karena nasi udah menancap sangat dalam di mindset kita buat jadi makanan pokok. Jadi, kalo gaada urgensi yang bikin kita buat ga makan nasi, aku rasa kita bakal sulit atau bahkan gabisa buat berhenti makan nasi.

Tapi, kalo kita dihadapin sama situasi dan kondisi yang kita mengharuskan buat stop makan nasi, mungkin banget buat kita bener-bener ga makan nasi lagi. Contoh dari situasi dan kondisi itu seperti kita harus tinggal di lokasi atau negara yang dimana nasi adalah barang langka dan harganya sangat mahal. Dari situ kita pasti akan mencoba mengikuti budaya setempat untuk mengonsumsi makanan pokok yang lain, seperti roti, kentang, dan sebagainya. Situasi dan kondisi lain yang urgent buat stop makan nasi adalah adanya penyakit yang menjadikan nasi sebagai pantangannya, seperti diabetes parah, obesitas parah, dan sebagainya. Orang yang mengidap penyakit tersebut biasanya mencari alternatif makanan pokok yang lain demi keamanan dan kesehatan dirinya.

Jadi kesimpulannya, masyarakat Indonesia terbukti masih bisa mengganti nasi sebagai makanan pokoknya jika dihadapkan oleh situasi dan kondisi yang memaksanya. Namun, kalo kita engga menemui urgensi itu, menurutku kita tidak perlu buat stop makan nasi karena ini udah jadi bagian dari budaya kita juga. Aku pribadi juga keberatan kalo belum makan nasi seharian hehe. Tapi, yang tetap perlu kita perhatikan adalah segala hal yang berlebihan itu engga baik buat tubuh. Kita harus tetap mengonsumsi nasi dalam jumlah yang wajar dan cukup.

Biarpun mulut berkata tidak sulit, namun seringkali pada kenyataanya perut mengatakan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan anggapan populer di masyarakat kita, yang mengatakan “belum kenyang kalau belum makan nasi”.

Mengapa begitu? Singkatnya karena indeks glikemik nasi itu tinggi. Kita yang terbiasa dengan nasi terbiasa pula dengan asupan karbohidrat bergula tinggi. Ketika tubuh kita secara tiba-tiba tidak mendapatkan asupan gula darah yang setara sepiring nasi, kita akan merasa lapar. Sebagaimana kita tahu sumber karbohidrat lain indeks glikemiknya lebih rendah dari nasi putih, seperti singkong, ubi, gandum, dan lain-lain.

Jadi bagi orang yang sudah terbiasa makan nasi, beralih ke sumber karbohidrat lain akan terasa sebagai sebuah tantangan. Gula darah akan cepat turun, badan lebih cepat lemas dan lebih cepat lapar. Memang terasa sulit di awal, namun bila dilandasi dengan kemauan yang kuat pasti bisa.

Menurut saya, sulit untuk mengganti nasi sebagai makanan pokok. Masyarakat Indonesia setiap hari memakan nasi, apabila tidak memakan nasi maka akan terasa tidak kenyang atau kenyang hanya setengah saja. Saya juga merasakan hal itu. Saya juga seperti kak @safiralsa nih, paling tidak makan nasi walaupun cuma sedikit juga tidak apa-apa. Penting mengonsumsi nasi. Kalau cerita dari nenek dan kakek saya, mereka dulu sering mengonsumsi karbohidrat lain, seperti singkong, ketela, kentang, dan karbohidrat selain nasi. Namun, sekarang sudah jarang sekali orang-orang mengonsumsi ketela, singkong, dan karbohidrat lainnya.

Saya sendiri juga sedang mencoba untuk mengurangi nasi. Selama pandemic ini, saya mencoba mengurangi nasi sedikit-sedikit, seperti mengurangi nasi 1-2 sendok terlebih dahulu, lalu dikurangin setengah porsi. Ketika nasi dikurangi, saya menambah sayur yang lebih banyak, jadi tetap kenyang. Saya tidak langsung menghilangkan nasi sebagai makanan pokok saya, tetapi mengurangi sedikit-sedikit agar terbiasa. Selain itu, kalau sarapan saya mencoba mengganti dengan roti, oatmeal, dan sereal.

Bagi orang Indonesia nasi merupakan makanan pokok sehari-hari, jika gak makan nasi maka belum kenyang. Bagi saya untuk mengganti nasi dengan makanan karbohidrat lainnya masih sulit karena dari kecil sudah terbiasa makan nasi. Saya pernah mengganti dengan olahan kentang dan hasilnya nihil saya merasa belum makan apa-apa, selain itu saya juga coba mengganti nasi dengan roti dan hasilnya tetap saja saya membutuhkan nasi. Sebagian orang berkata kalau makan nasi terlalu banyak bisa menimbulkan diabetes ataupun kenaikan berat badan, kita bisa mensiasatinya dengan mengganti beras putih menjadi beras merah.