Kerajaan Majapahit didirikan oleh Rade Wijaya yang memerintah selama 234 tahun (1293-1527). Masa kejayaan Majapahit dicapai pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389), pada saat itu Hayam Wuruk didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada yang tersohor akan Sumpah Palapanya. Sejak masa pemerintahan Raja Kertawijaya (Raja Majapahit VIII) , mulai menggunakan gelar brawijaya. Kekuasaan Majapahit mulai runtuh pada masa pemerintahan Raja Kertabhumi yang bergelar Raja Brawijaya V. Raja Brawijaya V merupakan keturunan dari Raja Rajasawardhana, yang bergelar Raja Brawijaya II. Keberadaan Raja Brawijaya V hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Versi pertama, Raja Brawijaya menghilang atau dalam konsep Hindu-Budha dikenal dengan “Moksa”. Moksa adalah kelepasan atau kebebasan dari ikatan duniawi. Versi Kedua, menyebutkan bahwa ia menghilang karena ia menjadi muslim dan berguru pada Sunan Ampel. Saat memeluk Islam, Prabu Wijaya V memilih untuk menyepi ke sebuah desa, dengan menutupi identitasnya. Bagaimana menurut anda?
Memang sampai saat ini masih banyak versi cerita kemana Prabu Brawijaya V menghilang, namun dari artikel yang saya baca Kekuasaan Majapahit mulai runtuh pada masa pemerintahan Raja Kertabhumi, yang bergelar Raja Brawijaya V. Raja Brawijaya V merupakan keturunan dari Raja Rajasawardhana, yang bergelar Raja Brawijaya II. Menyorot sosok Raja Brawijaya V, kisah menghilangnya sang Raja hingga kini masih menjadi perdebatan. Mengingat, pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V, perkembangan Islam mulai memasuki Majapahit. Kerajaan Majapahit mulai terdesak dengan perkembangan Islam yang pesat.
Ketua Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya, Mochammad Fadli mengungkapkan, ada banyak versi terkait meninggalnya Raja Brawijaya V, sang Raja Majapahit XII. Versi pertama, kata Fadli, Raja Brawijaya V diyakini menghilang atau dalam konsep Hindu-Budha dikenal dengan istilah moksa. Moksa adalah kelepasan atau kebebasan dari ikatan duniawi, sekaligus lepas dari putaran reinkarnasi kehidupan.