Skala Kardashev – Skala yang Mengukur Tingkat Kemajuan Peradaban Manusia

https://i0.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2017/10/aed7528565e66107c779f760148ca36e.jpg?resize=800%2C445&ssl=1

Ketika berbicara tentang sudah majukah peradaban manusia saat ini? Jika memang sudah maju, maka berapa nilanya? Maka terdapat metode kuantitatif untuk mengukurnya yang disebut dengan skala Kardashev. Dibuat pada tahun 1964, skala Kardashev bertujuan untuk mengukur tingkat kemajuan peradaban manusia yang didasarkan pada cara manusia menghasilkan energi. Dirumuskan dalam 3 tahapan, Nikolai Kardashev (ilmuan astrofisika Rusia terkemuka) menggolongkannya menjadi tahap 1, tahap 2, dan tahap 3.

Pada tahap pertama tingkat kemajuan, peradaban manusia mampu untuk menghasilkan energi dari seluruh energi yang mencapai planet bumi dari matahari.Untuk mencapai kemajuan peradaban tahap 1, umat manusia harus menyelimuti seluruh permukaan bumi dengan panel surya yang tentu saja akan menjadi tempat yang tidak terlalu menyenangkan untuk ditinggali. Namun dimasa depan, umat manusia dapat memasangkan panel surya yang sangat besar di satelit luar angkasa dan mengirimkan energinya ke Bumi melalui laser. Hal ini sangat mungkin untuk terjadi dan saat ini masih dalam tahap pengembangan dalam laboratorium (Leopold Summerer & Oisin Purcell, 2009). Setelah umat manusia mampu untuk mencapai hal tersebut, barulah kita mencapai kemajuan peradaban tahap 1.

Tahap kedua adalah umat manusia mampu memanfaatkan keseluruhan energi dari matahari untuk menghasilkan energi. Berbeda dengan tahap pertama yang ditekankan pada energi yang sampai ke bumi, dan hanya sebagian saja energi yang sampai ke Bumi. Pada tahap kedua adalah menangkap keseluruhan energi yang dipancarkan oleh matahari. Untuk mencapai tahap tersebut, umat manusia harus membuat selubung Dyson yang berupa susunan peralatan pemanen energi transparan yang melingkupi keseluruhan area matahari seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Selubung Dyson telah dianalis dan dilakukan perhitungan secara matematis tentang pada radius berapakah yang paling optimal untuk mendapatkan energi. Hal tersebut dapat dibaca pada paper milik Viorel Badescu pada tahun 1995 yang berjudul “The Radius of Dyson’s Sphere” (Viorel Badescu, 1995).

Tahap ketiga adalah mampu memanfaatkan seluruh energi yang ada di galaksi Andromeda. Untuk dapat mencapai hal tersebut, umat manusia harus dapat mengakses energi dari lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi kita. Cara dan mekanisme dari tahap ke 3 ini masih belum dirumuskan hingga tulisan ini dibuat. Kardashev menghentikan skalanya pada angka 3, tetapi ilmuan lain telah mengusulkan tingkatan lebih jauh.

Tingkat ke 4 adalah mampu memanfaatkan seluruh energi yang ada di alam semesta yang terdiri dari beberapa kumpulan galaksi. Dan tingkatan yang paling akhir, tahap ke 5 adalah mampu memanfaatkan seluruh energi dari kumpulan alam semesta.

Jadi, bagaimana skala umat manusia saat ini berdasarkan skala Kardashev? Pada tahun 1973, jenius astronomi terkenal bernama Carl Sagan memperkirakan bahwa kita masih berada di angka 0.7. Dan saat ini, tahun 2017, nilai kita berada di angka 0.72. Ilmuan memperkirakan bahwa manusia akan mencapai tahap 1 pada 100-200 tahun lagi, tahap 2 membutuhkan 1000-2000 tahun lagi, dan tahap 3 membutukan paling tidak 100.000-1.000.0000 tahun lagi.

Jadi, berdasarkan skala Kardashev, dari tahun 1973 hingga 2017, umat manusia itu nggak maju-maju amat.

Referensi:

  • Summerer, Leopold, and Oisin Purcell. “Concepts for wireless energy transmission via laser.” Europeans Space Agency (ESA)-Advanced Concepts Team (2009).
  • Badescu, Viorel. “On the radius of Dyson’s sphere.” Acta Astronautica 36.2 (1995): 135-138.
  • The Kardashev Scale: Are We Advanced Yet? [Comic] diakses pada tanggal 5 Mei 2018