Sistem Penilaian Ujian di Jerman

Sistem penilaian ujian mahasiswa di Jerman sedikit berbeda dengan sistem penilaian ujian bagia mahasiswa di Indonesia.

Salah satu perbedaan yang signifikan adalah adanya nilai minus di Jerman.

Di Indonesia, apabila jawaban benar maka nilainya akan sebesar bobot nilai soal tersebut, apabila salah maka nilainya 0.

Di Jerman, apabila jawaban benar maka nilainya akan sebesar bobot nilai soal tersebut, apabila salah maka nilainya minus sebesar bobot soal.
Soal dengan bobot nilai 20, apabila benar mendapatkan poin 20, apabila jawaban salah maka nilainya -20

Bagaimana menurut anda, manakah yang cocok diterapkan di Indonesia? Apakah apabila sistem penilaian di Jerman diterapkan di Indonesia tidak cocok ?

Note:

Mengapa Jerman memperlakukan mahasiswanya seperti itu, salah satu alasannya adalah mahasiswa memang dipersiapkan untuk menghadapi dunia “nyata”.

Di dunia “nyata”, setiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Apabila pilihan kita tepat kita akan mendapatkan hasil sebesar bobot pilihan tersebut, sedangkan apabila pilihan kita salah, maka kita akan menanggung resiko sebesar bobot pilihan tersebut.

1 Like