Sinergi Al Quran dan Keluarga dalam Penanaman Akhlak Terpuji Pada Masa Pandemi


rismanurilkho@gmail.com

PENDAHULUAN

Seperti yang telah diketahui bersama, Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada tanggal 30 Desember 2019 pada orang yang mengalami perdangan paru-paru (pneumonia). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa vius ini berhubungan dengan kelelawar. Disisi lain terdapat berita pada mulanya ada kesalahan yang terjadi pada dua hewan yakni hewan babi dan kelelawar. Masyarakat di suatu negara (China) salah memanfaatkan dua hewan tersebut dengan menjadikannya makanan konsumsi. Para peneliti membuat model cara virus memasuki sel paru-paru dan otak. Ternyata virus ini mengandung pola atau gen kelelawar dan babi. Kemudian para ahli menyepakati sebutan untuk virus ini dengan COVID-19. Virus ini ditemukan dalam sel pada saluran pernapasan dan sistem pusat syaraf, Covid-19 menempel pada sel seperti kunci masuk ke dalam gembok. Faktanya, tingkat kematian bagi makhluk hidup sebagai inangnya adalah relative rendah namun sangat mudah menular (COVID, C., & Team, R, 2020).

Kemunculan wabah Coronavirus Disease19 (COVID-19) diawal tahun 2020 ini membuat dampak buruk bagi Negara yang terkena wabah. Terutama situasi perekonomian di banyak negara dunia terkena oleh dampah virus ini mengakibatkan inflasi. Padahal disaat yang sama sejumlah negara berada ditengah ketidakstabilan perekonomian global yang disebabkan oleh Amerika dan China.

Berdasarkan kajian dari Economist Intelligence Unit (EIU), diproyeksikan kondisi keuangan dunia mengalami penyusutan hingga ketahap defisit atau kurang. Bersama dengan hal tersebut, muncul sebuah fenomena baru yang sedang terjadi hampir diseluruh aspek bidang, berdasarkan kajian sebuah lembaga yang bernama mc Kinsey, dimana berkerjasama dengan Harvard economy study lebih lanjut bahwa kondisi minus tersebut diprediksi mencapai angka -8% s/d -13% (Mehta, 2020).

Secara umum kondisi Covid19 juga memberikan banyak dampak ke Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, sebuah penelitian dari inventure menggambarkan setidaknya terjadi 4 consumer behaviour megashift yang mempengaruhi masa depan nanti diantaranya:

  1. STAY/HOMESTAY , gaya hidup baru tinggal dirumah dengan aktivitas working-living playing karena adanya social distancing,

  2. EMPATHIC SOCIETY , banyaknya koban nyawa akibat COVID-19 melahirkan masyarakat baru yang penuh empati, welas asih , dan sarat solidaritas social,

  3. GO VIRTUAL , dengan adanya COVID-19 konsumen menghindari kontak fisik manusia, mereka beralih menggunakan media virtual/digital,

  4. BOTTOM OF THE PYRAMID , mengacu ke piramida Maslow, konsumen kini bergeser kebutuhannya dari “puncak piramida” yaitu aktualisasi diri dan esteem ke “dasar piramida” yaitu maka, kesehatan, dan keamanan jiwa-raga. Kedepan masyarakat di dunia akan sangat peduli tehadap kebesihan, nah hal ini adalah momentum yang baik untuk menjadi negaa yang bersih dan rapi (Bai Y, 2020).

Pemerintah Indonesia telah menyusun protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran vius corona (COVID-19). Protokol yang diterbitkan yaitu Protokol kesehatan, Protokol komunikasi, Protokol pengawasan, Protokol pembatasan, dan Protokol area publik dan transpotasi. Dari segi protokol kesehatan, kemenkes memutuskan suhu 38 derajat sebagai titik demam. Pemerintah merujuk masyarakat yang demam ke RS tedekat. Kemudian, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Masyarakat yang sakit juga dihimbau untuk tidak menggunakan transportasi umum untuk meminimalisir kemungkinan risiko penyebaran penyakit. Apabila ditemukan ada yang memenuhi kriteria suspect COVID-19 (demam tinggi, flu, batuk), mereka akan dirujuk kesalah satu RS rujukan COVID-19 dan dirawat dalam ruang isolasi. Jika tidak memenuhi kriteria, penanganan akan menyesuaikan dengan rujukan dari dokter yang memeriksa.

Lonjakan kasus dan kematian yang terjadi ditengah kebijakan lockdown atau penutupan total yang telah dilakukan oleh pemerintah. Sejumlah ahli kesehatan hingga dokter menganalisis ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi sarang baru virus corona diantaranya dari ketidakpatuhan warga di negara ini, Hal ini berkaitan dengan akhlak warga yang menganggap remeh dampak dari wabah corona tersebut. Pemerintah menuturkan masih banyak warga yang tidak menuruti aturan karantina dan social distancing (menjaga jarak). Tak jarang masih ditemukan warga yang melakukan aktivitas diluar rumah tanpa menggunakan masker sesuai anjuran dari pemerintah. Dengan demikian diperlukan peranan selain dari pemerintah dan tenaga kesehatan setempat. Jauh lebih penting lagi yakni peranan keluarga dalam mendidik atau menanamkan aktivitas yang bermanfaat, menyenangkan, dan diterapkan selama nuansa pandemi berlangsung(Gao Y, 2020).

PERAN AKHLAK ISLAMI DI DALAM PENANGANAN COVID-19

Islam sebagai agama rohmatan lil alamiin mengandung pokok ajaran yang bersumber pada Al Quran dan Al-Hadits. Pokok ajaran tersebut berupa nilai-nilai moralitas atau kebaikan yang dijelaskan pada ayat-ayatNya. Hasibuan (2015) menyatakan ayat dalam Al Quran yang berisi kisah ( qashash ) mengandung nilai-nilai yang baik bagi manusia. Seperti kisah Nabi Yusuf yang tabah dan sabar dalam menjalani kehidupannya bersama saudara-saudaranya yang membencinya. Ketabahan dan kesabaran tersebut adalah cerminan nilai-nilai terpuji atau karakter yang baik pada diri manusia (Miladiah, 2013).

Seharusnya manusia dapat mengambil pelajaran dari pada kisah-kisah tersebut, dimana sebanyak 1.453 ayat Al Quran mengisahkan kisah para nabi, rosul dan pengikutnya.

Allah berfirman yang artinya:

dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman . QS Hud ayat 120

Indonesia merupakan Negara besar dengan beragam budaya. Perbedaan lingkungan tempat tinggal saja menjadikan keberagaman kebiasaan sosial. Akhlak dan penanamannya sangatlah perlu untuk diperhatikan. Apalagi di tengah wabah COVID-19. Masyarakat dikejutkan dengan perubahan kebiasaan dan tentunya akhlak atau tabiat menjadi prioritas utama untuk menjaga diri dari nafsu atau ego untuk tidak melanggar peraturan dari pemerintah. Kisah islami dari al quran akan memberikan pesan untuk sabar dalam penjalankan hidup di tengah pandemi.

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER BERDASARKAN KISAH DALAM AL QURAN

Menurut Samani karakter adalah nilai dasar yang dimiliki oleh masing-masing orang akibat bentukan dari lingkungan maupun bentukan dari keturunan (Hasibuan, 2015). Keluarga memiliki peran yang dominan dalam penanaman karakter. Di tengah pandemi ini, akhlak memiliki peran yang signifikan untuk menjaga diri dan keluarga. Terutama akhlak disiplin dan patuh kepada aturan pemerintah.

Setiap keluarga memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda. Baik keluarga yang hidup di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Dua perbedaan ini menjadikan kesulitan pemerintah dalam menerapkan kebijakan. Namun untuk mengambil garis tegahnya penulis memberikan tawaran solusi yakni penanaman karakter islami dari kisah al quran.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan kisah di dalam al quran untuk mengisi pandemi(Diana, 2017).

Kisah dalam Al Quran Ibrah atau Pelajaran dari Kisah
Kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya Sesama saudara tidak boleh saling mencelakai satu sama lain, seharusnya saling menyayangi dan menghargai (QS Yusuf ayat 7-57)
Kisah Nabi Adam Manusia harus bersyukur dan selalu menaati perintah Allah serta menjauhi segala larangannya (QS Al-A’rof ayat 11-25)
Kisah Nabi Nuh Allah memberikan petunjuk bagi orang-orang yang taat kepada-Nya, dan memberikan pringatan serta hukuman kepada orang yang ingkar kepada-Nya (QS Al Mu’minun ayat 23-30)
Kisah Rosulullah SAW Orang yang baik hatinya dan memiliki sifat terpuji pasti disukai oleh orang banyak (QS Al Ahzab ayat 21)
Lukman Al Hakim Orang tua yang baik adalah orang tua yang selalu memberikan nasehat yang baik bagi kehidupan anaknya (QS Al Lukman ayat 13-19)

Dengan penerapan kisah pada tabel di atas dalam pembelajaran di rumah. Keluarga yang mengalami pandemi secara tidak langsung akan mendapatkan pesan dan pelajaran dalam al quran. Pesan dan pelajaran tersebut akan bermanfaat untuk menjalankan kehidupan seseorang baik pada era pandemi atau setelahnya. Sehingga gagasan penanaman karakter ini sangat sesuai apabila diimplementasikan pada masa pandemi Covid-19 ketika waktu bersama keluarga di dalam rumah sangatlah banyak. Gagasan ini juga sangat sesuai apabila diterapkan di lingkungan kota maupun desa. Tidak menutup kemungkinan juga dilakukan sharing islami mengenai penanaman karakter secara online .

PENUTUP

Kesimpulan dari artikel ini adalah penulis menyarankan untuk melakukan aktivitas positif bagi masyarakat Indonesia. Keluarga menjadi pilar utama dalam perlindungan terhadap COVID-19 sebaiknya memberikan wawasan dan penanaman akhlak melalui karakter terpuji. Penanaman karakter tersebut dapat dipelajari atau diambil dari kisah teladan yang ada di Al quran. Al Quran menjadi petunjuk umat terdahulu, sekarang dan yang akan datang pastinya akan memberikan hikmah tersendiri untuk pembaca maupun yang mempelajari dan mengamalkannya. Peluang keluarga sangat dominan karena anjuran pemerintah untuk masyarakat tetap di dalam rumah selama masa pandemi ini.

Daftar Rujukan

  • Bai, Y., Yao, L., Wei, T., Tian, F., Jin, D. Y., Chen, L., & Wang, M. (2020). Presumed asymptomatic carrier transmission of COVID-19. Jama , 323 (14), 1406-1407.
  • COVID, C., & Team, R. (2020). Severe outcomes among patients with coronavirus disease 2019 (COVID-19)—United States, February 12–March 16, 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep , 69 (12), 343-346.
  • Gao, J., Tian, Z., & Yang, X. (2020). Breakthrough: Chloroquine phosphate has shown apparent efficacy in treatment of COVID-19 associated pneumonia in clinical studies. Bioscience trends .
  • Hamka. 2010. Tafsir Al-Azhar Jus ke 13 Sampai 14 . Jakarta: Panjimas.
  • Hasibuan, M. 2015. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kisah Al Quran. Disertasi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
  • Herdiyansyah, H. 2010. Metodologi Penelitian Sosial untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gudang Penerbit.
  • Kamilin, A. D. 2013. Relaxation Story Before Sleeping ( R-SBS ): Pemanfaatan Instrumen Relaksasi ( At-Tarwih ) Berbasis Kisah Teladan ( Al-Amtsal ) sebagai Media Internalisasi Nilai-nilai Qurani pada Anak . Karya Tulis Ilmiah Al Quran (KTIA) tidak diterbitkan. Lomba Karya Tulis Al Quran Nasional ITS Surabaya.
  • Kohlberg, L. 1984. The Psychology of Moral Development : The Nature and Validity of Moral Stages ( Essays on Moral Development ). New York: Harper & Row.
  • Kurniawan, M. T. 2011. Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal Sistem Komputer , 1(2), 60-64.
  • Malisi, T. S. 2017. Pengembangan Augmented Realty Video pada Modul Pembelajaran Teather Nusantara untuk Siswa Kelas 8 SMPN Wonotirto 2 Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
  • Marlina, M. 2013. Kurikulum 2013 yang Berkarakter. JPIIS Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial , 5(2), 1-12.
  • Mehta, P., McAuley, D. F., Brown, M., Sanchez, E., Tattersall, R. S., & Manson, J. J. (2020). COVID-19: consider cytokine storm syndromes and immunosuppression. The Lancet , 395 (10229), 1033-1034.
  • Miladiah, N L. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Kisah Nabi Yusuf dalam Surat Yusuf . Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  • Nadhiroh, W. 2013. Memahami Narasi Kisah Al Quran dengan Narrative Criticsm (Studi Atas Kajian AH Johns). Jurnal Ilmu Usuluddin , 2(2), 213-238.
  • Qomar, M. 2005. Pondok Pesantren: Dari Transformasi Metodologi menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.
  • Sholihatin, dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  • Thoha, M. C. 1996. Kapita Selekta Pendidakan Islam . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Udemy. 2017. Augmented Realty Project: Image Tagged Video Playback , (Online), (https://www.udemy.com/augmented-reality/), diakses 31 Agustus 2017.
  • Wahid, M. I. 2015. Pembelajaran dan Solusinya di Madrasah Diniyah Awaliyah Pondok Pesantren Al Hikmah Pedurungan Semarang . Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
  • Zet, M. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan . Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.