Simplisia apa yang mengandung Minyak Atsiri?

Minyak atsiri merupakan salah satu sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak terbang yang dihasilkan dari tanaman.

Simplisia apa yang mengandung Minyak Atsiri ?

Berikut adalah beberapa simplisia yang mengandung minyak atsiri.

KULIT KAYU CINNAMOMI (CINNAMOMI CORTEX)

kayu manis

Cinnamomi Cortex adalah bagian kulit kayu yang dikeringkan dari tanaman Cinnamomum sp., misalnya Cinnamomum loureirii Nees, Cinnamomum zeylanicum, Nees, suku Lauraceae. Penanaman pohon kayu manis ini sudah dilakukan di Srilangka sejak tahun 1200 sesudah Masehi. Sekarang semua kayu manis yang diperdagangkan berasal dari pohon- pohon yang ditanam khusus di hutan-hutan di Srilangka, Madagaskar, Cina, Vietnam, Laos, Indonesia dan daerah-daerah sekitar.

Kayu manis yang berasal dari Asia bagian timur laut dan pulau disekitarnya memang diketahui mempunyai kualitas yang baik. Kulit kayu manis dikumpulkan dari pohon muda yang berusia 6 tahun, sedangkan yang dari Srilangka kebanyakan diperoleh dari tunas yang tumbuh di semak-semak berusia 18 sampai 36 bulan. Daun, cabang, pucuk batang dikumpulkan dan di destilasi uap untuk memperoleh minyak atsiri. Kulit kayu dipotong melintang dan memanjang, lalu dikupas.

Di Indonesia dan Srilangka, kulit kayu di bersihkan dari sisa epidermis dan gabus ketika masih dalam keadaan segar. Beberapa cara yang berbeda dilakukan untuk menyimpan kulit yang sudah dibersihkan; di Indonesia beberapa lapisan kulit digulung bersama-sama. Di Cina dan Srilangka tiap lapisan digulung sendiri-sendiri, dan hanya beberapa di antaranya digulung dalam 2 – 3 lapis secara bersamaan. Saigon cinnamon mengandung 2 – 6% minyak atsiri, Cassia cinnamon 0,5 – 1,5%, Ceylon cinnamon 0,5 – 1%. Kandungan lain adalah manitol yang menimbulkan rasa manis dan tanin.

Oleum Cinnamomi (Cinnamon Oil) diperoleh dari destilasi uap daun dan ranting Cinnamomum cassia (Nees) Nees ex Blume ( Familia Lauraceae ). Minyak ini rasanya tajam menyengat, mempunyai bau spesifik, berwarna kekuningan sampai kecoklatan dan akan berubah warna menjadi makin gelap karena pengaruh waktu penyimpanan atau udara luar. Kandungan utamanya adalah cinnamic aldehyde 80 – 95%, dan sisanya adalah terpen ( limonen, p-simen, (-) linalool dan β- caryophyllene, eugenol. Khasiatnya adalah sebagai karminativa dan antiseptik.

BUNGA CENGKEH (CARYOPHYLLI FLOS)

image

Bahan ini adalah bunga cengkeh yang dikeringkan dari tanaman Eugenia caryophyllata, suku Myrtaceae. Pohon cengkeh tingginya dapat mencapai 15 meter dimana daerah asalnya adalah kepulauan Maluku, dan pada saat ini sudah ditanam di daerah lain seperti Sumatera, Madagaskar, Zanzibar. Kuncup bunga cengkeh mulai dipanen pada saat terjadi perubahan warna, yaitu dari warna hijau menjadi merah, dan selanjutnya dikeringkan di bawah cahaya matahari. Cengkeh yang terbaik mutunya berasal dari Zanzibar, dan saat ini mensuplai 4/5 kebutuhan dunia akan cengkeh. Monopoli pemilikan cengkeh di Indonesia terjadi pada zaman penjajahan Belanda, yang pernah memusnahkan seluruh tanaman yang tumbuh kecuali di Pulau Ambon dan Ternate. Kandungan cengkeh adalah minyak atsiri 14 – 20%, asam galotanat 10 – 13%, asam oleanat dan vanillin. Pemakaiannya adalah sebagai karminativa dan flavor. Minyak cengkeh diperoleh melalui distilasi uap kuncup bunga cengkeh kering tanaman Syzigium aromaticum (L.) Merr.

Kandungan utamanya adalah senyawa golongan fenol, yaitu eugenol sebanyak 85%, eugenol asetat, 5-8% β- caryophyllene. Namun senyawa-senyawa tersebut ternyata bukan senyawa yang menimbulkan bau spesifik pada cengkeh. Bau tersebut ditimbulkan oleh suatu senyawa yang jumlahnya sangat kecil, terutama metil – n-amil keton. Khasiat minyak adalah sebagai analgesik gigi pada keadaan sakit gigi. Caranya mudah, yaitu dengan cara memasukkan minyak tersebut ke dalam rongga gigi yang sakit. Minyak cengkeh juga bersifat antiseptik dan karminativa.

BIJI PALA (NUTMEG)

image

Dari tanaman Myristica fragrans( Suku Myristicaceae ) diperoleh biji pala yang dikeringkan, dimana arilusnya dipisahkan dan dikeringkan tersendiri (gambar 6). Daerah asalnya adalah kepulauan Maluku, namun kini sudah dibudidayakan di banyak kepulauan. Pada saat ini pemasok biji pala utama dunia adalah Malaysia.

Sebelum dikeringkan, kulit biji dikelupas dan diambil arilusnya. Setelah proses pengeringan berlangsung selama 3 sampai 6 minggu, barulah bagian testa yang memang sudah rapuh dilepas. Arilus (selaput) biji pala yang terdapat di daerah hillum (pusat biji) berwarna merah dan berubah menjadi kuning coklat pada pengeringan. Dalam perdagangan dikenal dengan namamace. Kandungan selaput adalah minyak atsiri 4-7% dan berkhasiat sebagai karminatif.

Tanaman pala juga sempat menjadi monopoli Belanda pada masa penjajahan. Kandungan utamanya adalah minyak lemak 25 – 40 , minyak atsiri 8-15 yang mengandung miristisin. Biji pala terutama dipakai sebagai rempah.

Popularitas biji pala meningkat sejak diketahui khasiatnya sebagai hallucinogenic agent. Efek ini baru timbul pada pemakaian dalam jumlah besar ( sampai 15 gram ), disertai rasa panas pada kulit, takikardia, dan efek samping lain yang tidak menyenangkan. Sampai sekarang belum diketahui secara pasti senyawa yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, namun ada dugaan bahwa itu adalah merupakan kerja miristisin dan elemisin.

Minyak pala adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara distilasi uap biji yang masak dari Myristica fragrans. Kandungan minyak adalah 10- 30% α -pinen, 10 – 20% β- pinen, 15 – 30% sabinen, 5 – 12% miristisin, 2 – 7% limonen, 3 – 6% γ- terpinen dan 1 – 2% safrol. Minyak cengkeh dipakai sebagai flavoring agent dan karminativa.

HERBA MENTHAE PIPERITAE

image

Herba ini terdiri atas daun dan pucuk tanaman di atas tanah dari tanaman Mentha piperita Linne (Familia Lamiaceae). Tanaman menahun ini berasal dari daratan Eropa dan sekarang sudah ditanam di Amerika Serikat bagian Utara serta Kanada. Kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman ini adalah tanah yang dapat menyimpan air dan sinar matahari yang cukup. Pemotongan untuk pemakaian sebagai obat harus diikuti dengan pengeringan secukupnya dan penyimpanan yang baik. Kebanyakan varietas tanaman yang tumbuh di beberapa negara berasal dari Mentha piperita, sedangkan yang tumbuh di Jepang adalah Mentha arvensis Linne. Kandungan herba ini adalah minyak atsiri lebih kurang 1%. Herba yang terdapat dalam perdagangan seharusnya hanya mengandung maksimum 2% bagian batang yang bergaris tengah lebih dari 3 mm. Pada proses pengeringan dan penyimpanan akan terjadi kehilangan minyak atsiri, sehingga pada destilasi uap hanya diperoleh air wangi saja.

Oleum Mentha piperita (Peppermint oil) diperoleh melalui distilasi uap bagian tanaman di atas tanah. Minyak mengandung tidak kurang dari 5% ester yang terhitung sebagai mentil asetat dan tidak kurang dari 50% mentol, baik bentuk bebas maupun bentuk ester. Minyak permen tidak berwarna atau berwarna kuning pucat, bau permen sangat kuat dan rasa menggigit yang akan menimbulkan rasa dingin apabila ada aliran udara masuk ke mulut.
Pentingnya peran minyak ini menyebabkan penelitian terhadap terpen kandungannya dilakukan secara intensif. Pemakaiannya adalah sebagai flavouring agent, karminativa, stimulant, counterirritant. Dalam dunia perdagangan dipakai untuk pembuatan permen karet.

BUAH KARDAMOMI (CARDAMOMI FRUCTUS )

image

Buah yang digunakan adalah yang hampir masak dan dikeringkan, yang berasal dari tanaman Elettaria cardamomum, suku Zingiberaceae. Didalam buah terkandung biji yang baru akan dikeluarkan pada saat akan digunakan untuk mencegah hilangnya minyak atsiri yang terkandung di dalamnya. Buah berbentuk ovoid dengan panjang 1 – 2 cm. Biji berwarna antara merah gelap – coklat dengan ukuran lebih kurang 3 x 4 mm. Kandungan minyak atsiri menyebabkan biji berbau spesifik dan berasa pedas. Biji mengandung 2.6 – 6.2% minyak atsiri, amilum sampai 50% dan kristal kalsium oksalat.

Minyak kardamon (cardamon oil) yang diperoleh melalui distilasi mengandung terpinil asetat, sineol dan sejumlah senyawa golongan monoterpen lainnya, termasuk alkohol dan ester. Lebih kurang terdapat 40 komponen yang terkandung di dalam minyak atsiri tanaman Elettaria spesies. Biji yang masih terlindung di dalam kulit buah tidak akan kehilangan minyak atsiri terlalu banyak, namun kehilangan dapat mencapai 30% pada biji yang sudah dikeluarkan dari buah. Pemeriksaan minyak atsiri kardamomi dari berbagai varietas tanaman menunjukkan komposisi yang sama secara kualitatif, namun proporsi masing-masing komponen yang berbeda. Yang terbanyak adalah pemakaian sebagai flavouring agent masakan kare dan kue.

MINYAK LEMON

image

Lemon tumbuh dan ditanam di berbagai daerah, yaitu kawasan Mediterania, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia dan Afrika. Minyak lemon diperoleh dengan cara ekspresi, yaitu memeras kulit buah. Proses pengambilan dengan cara distilasi akan menghasilkan minyak lemon yang bermutu rendah karena kerusakan yang dapat terjadi akibat pengaruh suhu yang digunakan selama proses distilasi. Minyak yang dihasilkan melalui proses ekspresi itu selanjutnya dapat dimurnikan dengan metode distilasi, misalnya untuk memisahkan senyawa terpen, agar dihasilkan terpeneless oil. Proses distilasi itu tidak akan merusak atau menurunkan kualitas minyak.

Minyak lemon terdiri atas senyawa terpen lebih kurang 94%, dan utamanya adalah (+) limonen, seskuiterpen, aldehida ( sitral lebih kurang 3.4 – 3.6% dan sitronelal), dan ester ( lebih kurang 1% geranil asetat ). Limonen adalah cairan dengan titik didih 175ºC. Sitral atau geranial adalah cairan dengan titik didih 230ºC, dan termasuk golongan aldehida.Minyak lemon mudah mengalami resinifikasi karena pengaruh suhu dan cuaca, dan oleh karena itu harus disimpan pada tempat yang terlindung. Perubahan itu merupakan akibat dari reaksi oksidasi monoterpen, aldehida dan ester, pembentukan peroksida, polimerisasi dan isomerisasi.

Contoh: limonen - α-terpinen. Minyak lemon dipalsukan dengan minyak turpentin. Kualitas minyak lemon biasanya ditentukan oleh kadar sitral, namun pemalsuan juga dilakukan dengan menambahkan sitral yang didapat dari minyak sereh ke dalam minyak lemon. Minyak lemon digunakan untuk flavor dan parfum.

BUAH ADAS (ADAS MANIS DAN ADAS PAHIT)

image

Adas pahit, atau yang dikenal dengan adas saja, adalah buah masak yang dikeringkan dari tanaman Foeniculum vulgare, suku Umbelliferae. Buah mengandung jenis minyak yang sama dengan adas pahit, namun dengan kadar yang lebih rendah. Tidak kurang dari 80% senyawa kandungan minyak adalah anetol, dan tidak lebih dari 7.5% fenkon. Budidaya tanaman ini dilakukan di beberapa kawasan Benua Eropah, dan seakrang sudah didatangkan dari negara Cina, India, Mesir.

Di dalam buah terdapat 1-4% minyak atsiri yang bagian terbesar terdiri atas senyawa eter fenol, yaitu trans-anetol 60% dan keton fenkon 10 – 30%. Senyawa monoterpen dan hidrokarbon terdapat dalam jumlah kecil, seperti limonen, anisaldehida dan estragol. Anetol dibuat melalui jalur sintesis asam shikimat dan fenkon dari fenkol yang mengalami dehidrogenasi. Komponen flavonoid, kumarin dan glikosida juga terdapat didalam minyak. Minyak adas digunakan untuk aromatik dan karminatif.

MINYAK EUCALYPTUS (EUCALYPTUS OIL)

Minyak eucalyptus didapat melalui distilasi uap daun segar berbagai jenis tanaman Eucalyptus (Myrtaceae). Produksi minyak ini dilakukan di berbagai negara, termasuk Australia, India dan Cina. Hanya sejumlah spesies tanaman saja yang mengandung minyak yang memenuhi syarat untuk pengobatan. Persyaratan utama minyak adalah kadar sineol tidak kurang dari 70. Uji kualitas minyak juga dilakukan untuk mendeteksi dan membatasi kandungan aldehid dan felandren.

Minyak eucalyptus berwarna kuning pucat atau tidak berwarna, berbau aromatik dan seperti bau kamfer. Kegunaan minyak adalah untuk mengatasi gejala infeksi saluran nafas, mengobati batuk dan sebagai dekongestan, dalam bentuk preparat inhalasi, lozenges dan pastiles. Pemakaian secara eksternal adalah sebagai salap dan linimen.

LADA

image

Lada adalah buah kering yang sudah tumbuh sempurna namun belum matang dari tanaman Piper nigrum (Piperaceae). Daerah asal tanaman adalah Vietnam dan budidaya sudah dilakukan pada berbagai negara tropik.

Rasa tajam buah ditimbulkan oleh senyawa kandungan chavicine, yaitu golongan amida, yang terdapat dalam jumlah lebih kurang 1%. Aroma buah ditimbulkan oleh 1 – 2% minyak atsiri, terdiri atas α-pinen dan β-pinen, l- α-felandren, dl-limonen, piperonal, dihidrokarveol dan β-kariofilen.
Dalam perdagangan terdapat lada hitam dan lada putih. Lada putih dibuat dari buah lada hitam matang yang dikupas kulit luarnya, dan selanjutnya direndam air garam atau air kapur.

MINYAK LAVENDER (LAVENDER OIL)

Minyak Lavender didapat dengan distilasi bunga Lavandula angustifolia Miller (L. officinalis Chaix) dari suku Labiatae. Produksi buatan Negara Perancis yang mulanya terbaik di dunia, sekarang sudah diungguli oleh negara lain, termasuk Bulgaria. Pada saat ini kita dapat memperoleh berbagai tipe minyak lavender, dimana satu sama lainnya memiliki perbedaan karena dipengaruhi oleh faktor spesies, variasi dan hibrid.

Tanaman lavender berbunga pada bulan Juli sampai September, dimana bunga segar menghasilkan lebih kurang 0.5% minyak atsiri. Variasi jumlah itu ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk metode distilasi. Distilasi air – uap air akan menghasilkan minyak lebih banyak daripada distilasi air. Minyak lavender yang asli mengandung 35% lebih ester dan alkohol. Senyawa golongan alkohol adalah linalool dan geraniol. Pada minyak lavender dari Spanyol teridentifikasi 50 senyawa, dengan 1:8 sineol, linalool dan kamfer. Minyak Lavender digunakan sebagai parfum dan produk untuk keperluan kamar mandi.

Pemakaian bunga lavender adalah untuk pengobatan perut kembung, dispepsia dan pemakaian luar untuk sakit rematik. Selain itu, tanaman lavender mempunyai aktivitas sebagai pengusir nyamuk. Pemakaian untuk aromaterapi sangat luas.

JAHE (GINGER)

Jahe adalah rhizoma tanaman Zingiber officinale (Zingiberaceae).
Sejarah mencatat tentang budidaya tanaman jahe di India pada waktu silam, dimana rempah yang berasal dari rhizome telah digunakan oleh bangsa Yunani, Romawi dan Eropa. Tanaman jahe tumbuh subur pada daerah subtropik dengan curah hujan tertentu.

Secara makroskopis, rhizoma yang dikeringkan tampak berbeda dari yang segar karena hilangnya air dan terjadi pengerutan. Secara mikroskopis, pada jahe yang belum dikupas terdapat lapisan jaringan gabus. Jaringan korteks terdapat di bawah gabus, dan terdiri atas sel parenkim yang kaya akan butir pati. Sel minyak tersebar dalam jumlah banyak pada korteks. Jahe mengandung 1-2% minyak atsiri, 5-8% resin, pati dan musilago. Minyak jahe tersusun atas lebih kurang 50 senyawa, yaitu yang merupakan monoterpen seperti β- felandren, (+)- camphene, sineol, sitral dan borneol. Senyawa hidrokarbon seskuiterpen kandungan minyak adalah zingiberen, β-bisabolen, (E,E)-α-farnesen, β-seskuifelandren dan kurkumen, sementara alkohol seskuiterpen adalah zingiberol.

Rasa pedas jahe ditimbulkan oleh senyawa gingerol, yaitu cairan yang mengandung homolog fenol. Gingerol disintesis dari fenilalanin, malonat dan heksanoat. Rasa pedas gingerol akan rusak apabila jahe dididihkan dalam larutan KOH 2%. Mendidihkan jahe dalam air barit akan menyebabkan dekomposisi, yaitu karena terbentuknya senyawa keton fenolik bernama zingerone, dan senyawa aldehida alifatik. Zingerone sebenarnya juga terkandung di dalam rhizoma, dan mempunyai rasa pedas seperti gingerol serta bau yang manis.

Rasa pedas itu dapat dirusak akibat kontak dalam waktu lama dengan NaOH 5%. Pada proses pengeringan, gingerol akan kehilangan air dan terbentuk senyawa shogaol. Shogaol tidak dijumpai pada rhizoma segar. Jahe berkhasiat sebagai karminativa dan stimulant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat bekerja sebagai anti muntah yang lebih efektif dibandingkan obat Dramamin.

Sebuah hasil studi membuktikan kemampuan jahe untuk mencegah muntah yang dialami wanita hamil pada trimester pertama. Beberapa zat kandungan jahe menunjukkan khasiat antibakteri dan anti jamur.

Sumber :
Lully Hanni Endarini, Farmakognisi dan Fitokimia, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan