Sikap apa yang harus diambil ketika merasa salah jurusan?

Sekarang ini banyak komunitas di Indonesia. Nah ini bisa kamu manfaatkan untuk belajar hal-hal baru yang sesuai minatmu. Tak jarang komunitas-komunitas itu juga sering mengadakan event knowledge sharing. Dengan kamu ikutan event mereka, kamu bisa bekajar banyak. Tak hanya itu kamu juga bisa networking dan terhubung dengan praktisi/ahli di bidang yang jadi minat kamu melalui komunitas tsb.

Btw better kamu tetap lanjut tapi yah itu menyeimbangkannya dengan join di komunitas atau event2 knowledge sharing.

Namun kalo kamu udah bener2 mentok, yah up to you jika memang mau berhenti. Akan tetapi sebelum switch bidang atau berhenti, analisa dulu SWOT-nya dan sholat Istikharah (jika muslim), yow…

2 Likes

Sebelum pengambilan keputusan untuk memilih beberapa pilihan jurusan, sebagai calon mahasiswa seharusnya kita sudah memikirnya matang-matang. Sehingga ketika kita diterima pada pilihan pertama, kedua atau ketiga, setidaknya itu lah memang pilihan kitakarena kita sendiri yang bisa memilih jurusan apa saja yang kita daftarkan.

Kemudian pentingnya penggalian informasi terhadap jurusan tersebut, apa yang akan dipelajari, pentingnya mempelajari ilmu bidang itu, dan sesuai tidaknya dengan minat kita seharusnya sudah kita pelajari matang-matang dan memantapkan hati.

Adapun ketika kita sudah terlanjur diterima pada jurusan di perguruan tinggi, dan ke belakang akhrnya merasa menyesal karena tidak sesuai ekspektasi, kita harus menetapkan keptuusan lagi. Pertama, menerima dengan ikhlas dan lapang dada karena kita ditempatkan pada jurusan apa adalah kehendak dari Allah, dan memang rencana Allah selalu yang tebaik pada hambaNya. Kita tidak tahu mana yang paling baik, tapi Allah mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Kedua, ketika belajar pada jurusan tersebut membuat kita merasa tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai, dan daripada mengalokasikan waktu pada sesuatu yang bukan menjadi target, ya boleh saja kita untuk tidak menetap pada jurusan tersebut. Apapun pilihannya, semua ada resiko dan pertanggungjawabannya masing-masing yang harus ditanggung…

2 Likes

haha bener banget yuk pasrah ke tuhan aja. Manusia selalu dihadapkan dengan pilihan oleh karena itu memiliki sikap yang sesuai dengan tantangan pilihan yang dihadapi menjadi seni kehidupan tersendiri. Yha, aku salah jurusan… gimana dong

Saya sepakat dengan @maydina, salah jurusan bisa digantikan dengan ikutan komunitas atau aktif ikutan knowledge sharing dari seseorang atau komunitas dengan passion sama seperti yang kita sukai. Eh tapi fyi, terkadang kita sendiri tidak bisa memahami apa yang kita inginkan loh. Sebab kalau berdasarkan filsuf absurditas Albert Camus, hidup adalah serangkaian pencapaian keinginan yang tidak pernah tuntas dan jelas. Hayo coba diingat lagi, mengapa memutuskan mengambil jurusan tersebut?

Nah terus gimana dong kalau memang tidak sesuai jurusan yang sudah dijalani dengan kemampuan diri sendiri. Hei, kamu udah keren karena paham bagaimana kemampuanmu sehingga bisa memutuskan dalam benak bahwa ah, aku salah jurusan cobalah bersyukur terlebih dahulu karena akhirnya sadar bahwa terdapat ketimpangan antara minat, kemampuan, dengan fasilitas (jurusan sekolah/universitas yang dipilih). Awali dengan hal positif dengan bersyukur. Manusia pada dasarnya lebih senang dengan hal-hal positif dan menyenangkan bukan?

Selanjutnya? coba gali bagaimana kamu bisa mengambil keputusan tersebut. Saya membaca artikel ini untuk insight mengenai pengambilan keputusan>> Bagaimana meningkatkan intuisi kita dalam mengambil sebuah keputusan?

Ketika mengikuti intuisi, saya percaya bahwa hidup adalah rangkaian adaptasi dari segala situasi yang ada, mungkin mau coba adaptasi dahulu? walau dari jurusan bahasa bisa lah ikutan jurusan kesehatan masyarakat tapi lewat Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela. Yuk semangat!

1 Like

Yup…kembali ke niat awal kenapa kuliah…diluruskan aja…( ini yg sering ku-mention manakala berdo’a, bisa dibaca artikelku ttg ini di sini ).

Nah alternatif lainnya coba ikut test personality seperti ini :point_right:https://www.16personalities.com/free-personality-test tuk lihat n capture personality kita jikalau masih maju mundur tetap terus kuliah atau berhenti. Namun setelah itu istikharah yaa…

Alternatif lainnya ikutn kelas MOOC aja…yg sesuai minat n bakatmu…Ttg mooc, aku buat thread khusus ttg hal ini…silahkan klo mau ikut diskusi di sini

2 Likes

Kayaknya perlu ditingkatkan nih peran guru BK (Bimbingan & Konseling) saat smu yaa…supaya cerita salah jurusan kelak dapat diminimalisir…plus juga perlu dsoundingkan pentingnya event2 seperti career day atau open house jurusan di kampus2, sehingga calon mahasiswa kebayang deh kira-kira seperti apa jurusan yg ia sedang sasar.

1 Like

Wah pertanyaan yang bagus, kak. Menurutku, jika memang merasa salah jurusan di awal perkuliahan dan masih ada kesempatan dan kemampuan untuk pindah, ya kita bisa memutuskan untuk pindah jurusan. Akan tetapi, jika memang sudah terlalu jauh, maka bisa diakali dengan tetap menjalaninya, we just have to suck it up, willy nilly, selesaikan apa yang sudah dimulai. Ada banyak tempat pembelajaran informal, misalnya online course/offline course, webinar/seminar, dan berbagai wadah pelatihan lainnya yang memungkinkan kita untuk berlatih, nah saat sudah menguasai passion kita, mulailah untuk mencari jalur untuk menyalurkannya. Misalnya nih kak, kita jurusan kesehatan, sudah sampai di semester 6 kita baru menyadari, passion kita sesungguhnya adalah di kepenulisan fiksi, mulai deh untuk mengikuti berbagai wadah training kepenulisan, ada banyak kok, setelah mumpuni, kita bisa mulai untuk menyalurkannya dengan ikut lomba atau membuat buku atau bahkan bekerja di tempat penerbitan. Menurutku begitu sih kak, mohon dikoreksi jika salah. Have a great day! :innocent: :smiling_face_with_three_hearts:

1 Like