Sifat Fisis dan Sruktur Mikro dari Polimer

Sifat fisis polimer seperti kelenturan, pelelehan, kekerasan, dan sebagainya dipengaruhi oleh struktur molekul (konfigurasi) dan berat molekul (distribusi berat molekul). Struktur suatu polimer mempunyal variasi berdasarkan beberapa hal:

  1. Arsitektur polimer

  2. Letak ikatan di dalam rantai

  3. Stereoisomer: isotaktik, sindiotaktik, ataktik

  4. Bentuk: kristal, amorf

Berdasarkan arsitektur rantai ikatan, polimer dibedakan menjadi polimer rantai lurus (linear), rantai cabang, dan network atau rantai jaring.

polimer 1

Bentuk rantai ini berpengaruh terhadap sifat termal polimer, yaitu sifat termoplastik dan termoset. Polimer dengan rantai lurus atau cabang tanpa rantai jaring bersifat termoplastik; bila dipanaskan pada suhu tertentu akan meleleh dan akan membeku kembali bila suhunya turun. Sebaliknya, polimer

rantai jaring bersifat termoset, di mana polimer tetap berbentuk padat (tidakpernah meleleh), meskipun dipanaskan sampai suhu tinggi. Secara umum, baik polimer termoplastik maupun termoset akan rusak terdegradasi bila dipanaskan pada suhu yang relatif tinggi, sekitar di atas 300°C.

Untuk letak ikatan dalam rantal polimer, variasinya sebagai berikut:
polier5

Kemudian dilihat dan stereoisomer di mana polimer dengan rumus molekul sama namun rumus bangunnya berbeda, variasinya adalah sebagai berikut:
polimer6
polimer7
Posisi isotaktik, sindiotaktik, atau ataktik Iebih mudah dilihat dan posisi atom atau molekul cabang terhadap rantai utama karbon.

Sedangkan jika dilihat dan posisi antar molekul polimer. Bentuknya dapat berupa kristalin (posisi antar rantai molekul polimer teratur, tersusun rapi) dan amorf(posisi antar molekul tak beraturan atau acak).

Sumber: Rochmadi,Ajar Permono 2018.Mengenal Polimer dan Polimerasisasi.Grafika:Yogyakarta