Siapakah Umat Yang Paling Luar Biasa Iman-nya?

Islamic

Pada suatu ketika, Rasulullah bertanya kepada para sahabat,

Siapakah yg paling luar biasa imannya ?

Para sahabat menjawab,: “Malaikat, ya Rasulullah.”

Balas Rasulullah, “Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, kerana mereka sentiasa di sisi Allah.”

Seketika terdiam para sahabat, menjawab lagi, “Para nabi, ya Rasulullah.”

Rasulullah berkata, “Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu dari Allah.”

Para sahabat mencoba lagi, “Kalau begitu kamilah yang paling beriman.”
Jawab Rasulullah, “Aku berada di tengah tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman.”

Lalu, salah seorang sahabat berkata, “Kalau begitu, Allah dan Rasul Nya sajalah yang mengetahui.”

Maka dengan nada perlahan, Rasulullah berkata, “Mereka adalah umat yang hidup selepas aku. Mereka membaca Al-Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun orang yang tujuh kali lebih bahagia adalah : mereka yang tidak pernah bertemu aku tetapi beriman denganku.”

Rasulullah diam seketika. Kemudian, beliau menyambung
dengan suara yang lirih, “Sesungguhnya, aku rindukan mereka"

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ َﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁِﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana” (fi’il madhi/bentuk telah), “yu’minu" (fi’il mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut dicari pengertiannya.

Dalam Al-quran terdapat sejumlah ayat, yang berbicara tentang iman di antaranya. QS. Al- Baqarah (2) : 165.
image
“Dan ada di antara manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman, bersangatan cintanya kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal).”

Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.

Ibnu Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda:
Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (Menurut Al-Sakawy dalam, Al-Maqasid, Al-Hasanah.

Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang mengemukakan kata iman:
image
"Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan (demikian pula) orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya, (seraya mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang (dengan lain) daripada rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." QS. Al-Baqarah (2): 285