Siapakah tokoh-tokoh berjasa yang telah atau sedang berjuang melestarikan permainan tradisional indonesia?

a

Siapa saja orang-orang hebat berdedikasi tinggi yang telah memperjuangkan permainan indonesia sebagai bagian dari budaya yang patut dilestarikan? yuk kenali mereka!

Terjangan teknologi tak bisa dilawan. Pemainan tradisional berganti dengan permainan teknologi digital. Demi menghargai masa kecilnya dan melestarikan permainan tradisional agar bisa terus dimainkan, sejumlah komunitas tergerak untuk membawa kembali mainan-mainan sederhana pada masa kecilnya untuk diperkenalkan kepada generasi masa kini.

Tahun 2005, Komunitas Hong didirikan oleh Zaini Alif di kawasan Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat. Nama ‘Hong’ diambil dari kata yang diucapkan anak-anak ketika tengah bermain petak umpet dalam tradisi masyarakat Sunda. Dengan Komunitas Hong, Zaini Alif berhasil mendokumentasikan 2.500 mainan dan permainan dari seluruh Indonesia. Bersamaan dengan itu, Komunitas Hong berkembang sebagai tempat pelestarian permainan tradisional. Secara rutin, Komunitas Hong menggelar olimpiade dan festival untuk memperkenalkan permainan tradisional ke seluruh Indonesia bahkan dunia internasional.

Lain Halnya dengan Komunitas PlayPlus Indonesia. Bersamaan dengan adanya sebuah proyek kompetisi Alumni Engagement and Innovation Fund dari U.S Departement of State, Komunitas PlayPlus Indonesia lahir dari inisiatif beberapa orang Kelompok Alumni Pertukaran Pelajar IELSP (Indonesia English Language Program). Komunitas ini dibentuk sebagai media pelestarian permainan tradisional anak-anak serta menjadikannya sebagai pola asuh alternatif orang tua.

Semangat melestarikan tersebar di 7 kota yaitu Jakarta, Aceh, Yogyakarta, Banjarmasin, Parepare, Lombok dan Masohi. Di masing-masing kota itulah mereka bergerak melalui workshop bermain dan memperkenalkan permainan tradisional bersama tokoh lokal yang memiliki visi serupa kepada anak-anak dan orang tua.

Buku Ensiklopedi Permainan Tradisional menjadi saksi nyata bagaimana perjalanan Komunitas PlayPlus,karya swadaya banyak pihak ini dipersembahkan untuk anak-anak dipelosok nusantara. Sejumlah permainan asli Sabang sampai Merauke terangkum dalam satu buku. Itupun tidak semuanya. Karena masih banyak permainan belum terkulik di luar sana.

==========================================================================

Endi Aras, Kenalkan Budaya Indonesia Pada Dunia Melalui Permainan Tradisional

Saat orang-orang sibuk meniru style atau gaya hidup yang kebarat-baratan, saat anak-anak zaman sekarang sibuk main game modern di dalam gadget, ternyata masih ada loh orang yang peduli sama permainan tradisional Indonesia yang peminatnya semakin berkurang. Ya, Endi Aras! Seorang pria berdarah Jawa yang mengungkapkan rasa cintanya pada permainan tradisional melalui Gudang Dolanan.

Apa sih Gudang Dolanan?
Gudang Dolanan sebenarnya rumah pribadi miliknya yang disulap jadi museum mini untuk beberapa jenis permainan tradisional, khususnya gangsing. Ada ratusan jenis gangsing dari berbagai daerah di Indonesia. Gudang Dolanan juga terbuka untuk umum dan gratis loh D’RIMers. Bahkan anak-anak yang tinggal di sekitar Gudang Dolanan punya jam dan hari kunjungan rutin. Tujuannya selain emang buat main, Andi Aras juga kenalkan filosofi dari beberapa permainannya.

Bukan Cuma Pada Anak Indonesia, Endi Aras Kenalkan Permainan Tradisional Pada Dunia!
Gak tanggung-tanggung, bukan cuma anak Indonesia atau anak-anak di kompleknya saja yang ia kenalkan pada permainan tradisional, Endi Aras juga kenalkan permainan tradisional lengkap dengan sejarahnya ke beberapa negara loh, D’RIMers! Baginya, permainan tradisional bukan sekadar permainan, tapi bisa jadi lambang kebudayaan Indonesia. Karena biasanya masing-masing jenis punya arti dan sejarah yang beda-beda sesuai tempat asalnya. Negara-negara yang pernah dikunjungi diantaranya adalah Brunei Darussalam, Jepang dan Inggris.

Bagaimana Cara Memperkenalkan Permainan Tradisional di Luar Negeri?
Biasanya Endi Aras dan beberapa rekannya dari Gudang Dolanan memperkenalkan permainan tradisional di luar negeri dengan cara pameran. Gak cuma itu, cara bermain dan cerita dibalik permainannya pun disampaikan. Karena setiap permainan tradisional punya sejarah dan filosofi menarik yang bisa menggambarkan kebudayaan Indonesia. Anak kecil maupun orang dewasa di negara-negara yang Endi kunjungi pun sangat antusias.

Permainan Apa Aja yang Diperkenalkan Pada Negara Lain?
Awalnya cuma gangsing yang Endi kenalkan, tapi lama kelamaan orang-orang di beberapa negara makin kepo sama permainan tradisional Indonesia. Contohnya London. Tahun ini kali kedua Endi Aras datang ke London untuk pameran permainan tradisional, dan tahun ini ia mulai kenalkan Enggrang batok, Congklak, Sepak bola pantul, Telepon kaleng dan beberapa permainan lainnya pada masyarakat London.