Siapakah temannya itu ?

Aku membuka jendela kamarku dan menghirup udara pagi. Seperti dia akan hujan nanti. Terlihat jelas awan hitam di langit. Aku berdiri tegak dan menghirup darurat pagi sebanyak-ada.
"Sinar! Grogi kah kau? Hehe … ”
Aku membalikan badan dan mendongakan kepala ku. Telihat temanku memasang wajah mengejek. Ya, dia memang pandai membaca pikiran orang.

“Grogi? Tidak, aku yakin kau pasti membantuku bukan? ”

“Haha, ya ya ya tentu saja sobat.”

Aku belajar bahasa. Hari ini aku ada wawancara jadwal di perusahaan swasta. Aku sudah lulus tes fisik. Tidak ada cacat mata, tinggi 180 cm, tepatnya aku lulus dalam tes itu. Hanya tinggal wawancara. Ya, tinggal itu. Aku tidak mau gagal. Tidak boleh.

============================

Aku dan temanku keluar dari ruang wawancara dengan wajah senang. Aku langsung mendongak dan mengucapkan terimakasih tajam.

“Hahahaha, terimakasih sobat! Kalau tidak ada yang bisa membaca pikiran org2 itu, aku pasti akan terjebak pertanyaan2 mereka. ”Seru ku girang.

Aku tenang sekarang. Mereka pasti terkesan dengan jawaban2ku. Aku pasti lulus dan dibayar bekerja disini. Pasti.

Kok saya merinding jadinya waktu membaca ini :frowning:
Jawabannya Temannya di sini adalah hantu. Dari cara aku membaik dengan mobil mendongak