Siapakah J. J Thompson?

J. J Thomson adalah peraih Hadiah Nobel Fisika di tahun 1906 untuk penemuannya mengenai struktur atom.

J.J. Thomson lahir pada 18 Desember 1856, di Cheetham Hill, Inggris, dan melanjutkan ke Trinity College di Cambridge, tempat ia akan menjadi kepala Laboratorium Cavendish. Penelitiannya dalam sinar katoda mengarah pada penemuan elektron, dan ia mengejar inovasi lebih lanjut dalam eksplorasi struktur atom. Thomson memenangkan Hadiah Nobel Fisika tahun 1906, di antara banyak penghargaan. Dia meninggal pada 30 Agustus 1940.

Masa-masa Awal dan Pendidikan

Joseph John Thomson, yang selalu dipanggil J.J., dilahirkan di Cheetham Hill, Inggris, dekat Manchester, pada 1856. Ayahnya adalah seorang penjual buku yang merencanakan Thomson menjadi insinyur. Ketika magang di sebuah perusahaan teknik tidak dapat ditemukan, Thomson dikirim untuk menunggu waktunya di Owens College pada usia 14 tahun. Pada tahun 1876, ia menerima beasiswa kecil untuk menghadiri Trinity College di Cambridge untuk belajar matematika.

Thomson bekerja di Laboratorium Cavendish setelah lulus, di bawah pengawasan Lord Rayleigh. Dia dengan cepat memperoleh keanggotaan di Royal Society yang bergengsi dan ditunjuk sebagai penerus Rayleigh sebagai Profesor Fisika Cavendish pada usia 28 tahun. Dia dihormati dan disukai banyak orang, dan siswa datang dari seluruh dunia untuk belajar bersamanya.

Penelitian

Pada tahun 1894, Thomson mulai mempelajari sinar katoda, yang memancarkan sinar cahaya yang mengikuti pelepasan listrik dalam tabung vakum tinggi. Itu adalah topik penelitian yang populer di kalangan fisikawan pada saat itu karena sifat sinar katoda tidak jelas.

Thomson merancang peralatan dan metode yang lebih baik daripada yang pernah digunakan sebelumnya. Ketika ia melewatkan sinar melalui ruang hampa, ia dapat mengukur sudut di mana mereka dibelokkan dan menghitung rasio muatan listrik terhadap massa partikel. Dia menemukan bahwa rasio itu sama terlepas dari jenis gas apa yang digunakan, yang membuatnya menyimpulkan bahwa partikel-partikel yang membentuk gas itu bersifat universal.

Thomson menentukan bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang jauh lebih kecil dari atom. Dia awalnya menyebut partikel-partikel ini ‘sel-sel,’ meskipun mereka sekarang disebut elektron. Penemuan ini menjungkirbalikkan teori yang berlaku bahwa atom adalah unit fundamental terkecil.

Pada tahun 1906, Thomson mulai mempelajari ion bermuatan positif, atau sinar positif. Hal ini menyebabkan salah satu penemuan terkenal lainnya pada tahun 1912, ketika ia menyalurkan aliran neon terionisasi melalui medan magnet dan listrik dan menggunakan teknik defleksi untuk mengukur rasio muatan terhadap massa. Dengan melakukan itu, ia menemukan bahwa neon terdiri dari dua jenis atom yang berbeda, dan membuktikan keberadaan isotop dalam elemen yang stabil. Ini adalah penggunaan pertama spektrometri massa.

Kehidupan Pribadi dan Tahun-Tahun Kemudian

Thomson menikahi Rose Paget, salah seorang muridnya, pada tahun 1890. Mereka memiliki satu putri, Joan, dan satu putra, George Paget Thomson, yang kemudian menjadi seorang fisikawan dan memenangkan Hadiah Nobel sendiri. J.J. Thomson menerbitkan 13 buku dan lebih dari 200 makalah dalam masa hidupnya. Selain dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1906, ia dianugerahi gelar bangsawan pada tahun 1908 oleh Raja Edward VII. Dia meninggalkan penelitian pada tahun 1918 untuk menjadi Master of Trinity College. Dia meninggal di Cambridge pada 30 Agustus 1940, dan dimakamkan di Westminster Abbey dekat dua ilmuwan berpengaruh lainnya: Isaac Newton dan Charles Darwin.