Siapakah Ibnu Hisyam?

Ibnu Hisyam atau yang nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Abu Ayyub al-Humairi adalah ulama pengemban ilmu. Ia pakar tentang nasab, dan nahwu (gramatika bahasa Arab). Ia mempunyai buku tentang nasab orang-orang Himyar dan raja-raja yang bernama At-Tijan. Buku tersebut ia riwayatkan dari Wahb bin Munabbih.

1 Like

Biografi Ibnu Hisyam

la bernama Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Abu Ayyub al-Humairi. Ada- pula sebagian riwayat yang menghubungkannya kepada kabilah Mu’afir bin Ya’fur, mereka itu merupakan suku atau kabilah yang besar, kemudian sebagian besar dari mereka merantau dan berimigrasi ke Mesir. Ada juga yang mengatakan bahwa dirinya termasuk suku Dzuhal, serta ada pula yang mengemukakan bahwa dirinya berasal dari suku Sadus.

Tidak ada seseorang pun yang dapat memastikan dan memaparkan alasannya secara rinci dan detail, sebenarnya ini merupakan sebuah resiko yang wajar dihadapi dan diterima oleh orang yang suka berpindahpindah dari satu negeri ke negeri lain. Dia tidak hidup bersama keluarganya dan berada di tengah-tengah mereka. Lalu keluarganya juga -di samping ini- bukan merupakan sebuah keluarga yang mempunyai kedudukan tinggi dan selalu dicari dan dijaga manusia dan tidak pula diburu periwayatannya.

Pertumbuhannya

la tumbuh dan berkembang di Bashrah, kemudian pindah dan merantau ke Mesir. Demikianlah beberapa riwayat yang sampai kepada kami, dan tidak ada satu riwayat- pun yang mengatakan bahwa Ibnu Hisyam pernah tinggal kecuali di kedua Negara ini. Akan tetapi, kami mengira bahwasanya per- jalanan hidup Ibnu Hisyam tidak hanya di kedua Negara ini saja, khususnya pada masa di mana ilmu berkembang dan disampaikan secara sima’ atau mendengarkan langsung, dan pada saat itu banyak sekali orang-orang merantau hanya untuk mencari ulama guna menuntut ilmu dari mereka.

Kelahiran dan Kematiannya

Pendapat tentang tempat dan tahun kelahiran Ibnu Hisyam tidak hanya terpaku pada satu pendapat saja, oleh sebab itu ada yang mengatakan bahwa dirinya meninggal dunia pada tahun 218 H. dan ada pula kelompok lain yang berpendapat bahwa Ibnu Hisyam menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 213 H.

Apabila berita tentang kewafatannya saja mempunyai beberapa versi pendapat, maka wajar kiranya jika tidak ada orang tahu pasti tentang tempat dan tanggal kematian orang yang suka merantau ini. Pendapat yang sangat mendekati kebenaran adalah bahwa dirinya mengunjungi Negara lain dulu sebelum akhirnya tinggal di Mesir. Oleh karena itu, maka jadilah hari kelahiran Ibnu Hisyam sebagai rahasia yang terkubur dalam catatan sejarah.

Kedudukannya

Ibnu Hisyam merupakan seorang ulama yang mahir di bidang Nahwu dan Bahasa Arab. Bahkan Imam adz-Dzahabi dan Ibnu Katsir pernah memberitahukan bahwasanya ketika Ibnu Hisyam datang ke Mesir, dirinya pernah bergabung dan berkumpul bersama Imam Syafi’i, lalu keduanya sangat menguasai dan pandai sekali dalam membuat syair-syair Arab. Akan tetapi menurut kami, ini merupakan pendapat yang sangat asing dan jauh dari kebenaran, karena kami tahu bahwa pada saat Ibnu Hisyam menukil beberapa syair dari Ibnu Ishak banyak sekali syair yang ditulisnya dengan salah, serta ia tidak dapat mengungkapkan syair tersebut dengan pendapatnya sendiri, seraya berkata: “Demikianlah seorang ulama menceritakan dan meriwayatkan kepada kami di dalam sebuah syair.” Ia hanya dapat menukil syair itu dari orang lain, dan tidak mampu mengungkapkan perasaannya ke dalam bait-bait syair.

Peninggalannya

Ibnu Hisyam merupakan seorang pengarang buku, dia mengarang banyak sekali kitab dalam beberapa bidang. Oleh karenanya, maka ia mempunyai buku-buku lain selain kitab yang berkaitan dengan Syarah Ibnu Ishak, di antara buku-buku itu adalah: Syarhu Mawaqa’a fi Asy’ar as-Sair Minal Gharib, at-Tijan li Ma’rifah Muluk az-Zaman, dan kitab ini baru diterbitkan baru-baru ini. Beberapa hal di atas merupakan pema- paran singkat kami tentang pribadinya, kami pun telah membahas beberapa hal yang menyangkut dirinya pada pembahasan seputar berita dan cerita mengenai sejarah dan biografinya, dia merupakan seorang ahli biografi dan sejarah, yang berkontribusi menyelesaikan kitab Sirah Ibnu Ishak, dan menisbatkan kitab tersebut kepada dirinya, pada akhirnya kitab ini pun terkenal dengan namanya, dan kelebihan serta dedikasinya pada kitab tersebut, tidak kalah dari Ibnu Ishak pula. Inilah yang dapat kami persembahkan, setelah kami menunjukkan usaha kecil kami dalam kitab Sirah ini, kami pun akan mempersembahkan juga cetakan yang kedua darinya dalam formulasi yang menarik ini, dengan harapan agar kami bisa menjadi orang yang selalu dekat dengan Taufiq Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendekati kebenaran.

Wafatnya Ibnu Hisyam

Ibnu Hisyam meninggal dunia di Al-Fusthath Mesir pada tahun 213 H. Abu Sa’id Abdurrahman bin Ahmad bin Yunus berkata, “Ibnu Hisyam meninggal dunia pada tanggal 13 Rabiul Awal tahun 218 H (Mei 834 M).”