Siapa sajakah yang tidak perlu mendapatkan vaksin Flu?

image
Penyakit influenza atau flu adalah penyakit akibat virus yang sangat mudah menular. Bila orang terdekat Anda terkena penyakit ini, kemungkinan besar akan tiba giliran Anda untuk merasakan sakit yang sama. Untuk itu, vaksin influenza dianggap bisa jadi solusi pencegahan penularan virus flu. Sayangnya, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin ini. Jadi, siapa saja yang tidak dianjurkan mendapat suntikan vaksin influenza?

Daftar orang-orang yang tidak boleh memperoleh vaksin influenza menurut CDC, yaitu:

Bayi dibawah usia 6 bulan
Bayi yang baru lahir memperoleh sistem kekebalan tubuh dari ibunya hingga beberapa minggu. Setelah itu, sistem imunnya akan berkembang dan akhirnya kuat.

Sebelum memasuki usia 6 bulan, respons imun pada tubuh bayi masih belum memenuhi syarat untuk diberikan vaksin flu. Bila vaksin flu diberikan, justru bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu.

Pasalnya, vaksin terbuat dari virus yang sudah dilemahkan kemampuannya. Meski begitu, sistem kekebalan bayi di bawah 6 tahun belum kuat sama sekali, jadi tetap tidak bisa bertahan menghadapi virus yang ada di dalam vaksin flu.

Untuk menghindari bayi dari penyebaran virus, orang-orang yang berada di dekat mereka perlu mendapatkan vaksin flu. Setelah bayi berusia 6 bulan atau lebih, mereka baru boleh diberikan vaksin.

Pada usia ini, sistem imun bayi sudah mampu melawan virus flu. Ini penting untuk mencegah bayi dari kejang atau diare, bahkan kematian akibat komplikasi flu di kemudian hari.

Orang yang sedang sakit
Ketika sakit sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, misalnya saat Anda demam tinggi. Bila pada kondisi tersebut Anda diberikan vaksin, sistem imun harus bekerja lebih berat; melawan virus di tubuh sekaligus virus dari vaksin.

Ini bisa menyebabkan gejala yang ditimbulkan setelah vaksinasi menjadi lebih parah. Jadi, pilihan amannya adalah mendapatkan vaksin setelah tubuh benar-benar pulih dari penyakit.

Menurut michigan (dot) gov, yang tidak boleh mendapatkan vaksin flu adalah orang-orang dengan kriteria berikut ini :

  • Jika Anda mengalami alergi apapun yang parah dan mengancam nyawa.
    Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam nyawa setelah mendapatkan satu dosis vaksin flu, atau menderita alergi yang parah terhadap bagian apapun dari vaksin ini, sebaiknya Anda tidak mendapatkan vaksin ini. Sebagian besar, tapi tidak semua, jenis vaksin flu mengandung sedikit protein telur.

    Sebuah penelitian besar terhadap hampir 800 anak-anak di Inggris dengan alergi telur, termasuk di atas 250 dengan reaksi anafilaksis sebelumnya, memiliki reaksi alergi sistemik bila diberi vaksin flu yang dilemahkan.[1,2]

  • Jika Anda pernah menderita Guillain-Barré Syndrome (GBS/ kelumpuhan yang parah).
    Sebagian orang yang memiliki riwayat GBS tidak boleh mendapatkan vaksin ini. Hal ini harus dibicarakan dengan dokter Anda.

    Meskipun sindrom Guillain-Barré telah dikhawatirkan sebagai komplikasi vaksinasi, CDC menyatakan bahwa sebagian besar penelitian tentang vaksin influenza modern tidak ada kaitannya dengan Guillain-Barré. [3,4] Tetapi infeksi dengan virus influenza itu sendiri meningkatkan risiko kematian (mencapai 1 dari 10.000) dan meningkatkan risiko pengembangan sindrom Guillain-Barré ke tingkat yang jauh lebih tinggi daripada tingkat tertinggi keterlibatan vaksin yang dicurigai (kira-kira 10 kali lebih tinggi pada perkiraan 2009). [5,6]

  • Jika Anda sedang tidak enak badan.
    Biasanya tidak apa-apa mendapat vaksin flu saat sedang menderita sakit ringan, namun sebaiknya Anda menunggu sampai merasa baikan.

Sedangkan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merekomendasikan agar semua orang kecuali bayi di bawah usia 6 bulan harus menerima vaksin influenza musiman. [7]

Vaksinasi influenza dianjurkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius jika mereka terkena flu, seperti :

  • Ibu hamil
  • Anak-anak di atas enam bulan
  • Orang lanjut usia
  • Orang-orang dengan penyakit kronis atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Orang-orang yang sering berada disekitar orang-orang yang terkena influenza, seperti petugas layanan kesehatan.

Referensi :

  1. Turner, Paul J; Southern, Jo; Andrews, Nick J; Miller, Elizabeth; Erlewyn-Lajeunesse, Michel (2015). “Safety of live attenuated influenza vaccine in young people with egg allergy: Multicentre prospective cohort study”. BMJ.
  2. Greenhawt, Matthew (2015). “Live attenuated influenza vaccine for children with egg allergy”. BMJ.
  3. Haber, Penina; Sejvar, James; Mikaeloff, Yann; Destefano, Frank (2009). “Vaccines and Guillain-Barré Syndrome”. Drug Safety.
  4. Kaplan, J. E. (1982). “Guillain-Barre syndrome in the United States, 1979-1980 and 1980-1981. Lack of an association with influenza vaccination”. JAMA.
  5. Stowe, J.; Andrews, N.; Wise, L.; Miller, E. (2008). “Investigation of the Temporal Association of Guillain-Barre Syndrome with Influenza Vaccine and Influenzalike Illness Using the United Kingdom General Practice Research Database”. American Journal of Epidemiology.
  6. Sivadon‐Tardy, Valérie; Orlikowski, David; Porcher, Raphaël; Sharshar, Tarek; Durand, Marie‐Christine; Enouf, Vincent; Rozenberg, Flore; Caudie, Christiane; Annane, Djillali; Van Der Werf, Sylvie; Lebon, Pierre; Raphaël, Jean‐Claude; Gaillard, Jean‐Louis; Gault, Elyanne (2009). “Guillain‐Barré Syndrome and Influenza Virus Infection”. Clinical Infectious Diseases.
  7. Who Should Get Vaccinated Against Influenza”. U.S. Centers for Disease Control and Prevention.