Siapa saja yang tergabung dalam Mitra Wicara Penuh ASEAN?

Mitra Wicara Penuh ASEAN

Siapa saja yang tergabung dalam Mitra Wicara Penuh ASEAN?

Dalam upaya melakukan kerja sama di bidang ekonomi, ASEAN tidak hanya menjalin kerja sama di antara anggotanya, namun juga melakukan kerja sama dengan negara-negara lain, kawasan perdagangan lain, ataupun dengan organisasi atau institusi internasional lainnya. Kerja sama yang dijalin dibangun atas dasar hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan diwujudkan dalam kinerja dialog, kerja sama dan kemitraan.

Keberadaan ASEAN secara geografis yang strategis, sumber daya yang beranekaragam, pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang meningkat, dan adanya sikap terbuka terhadap dunia luar merupakan kelebihan ASEAN yang menarik minat negara-negara lain khususnya negara-negara maju untuk menjalin kerja sama dengan ASEAN. Pada awalnya terjalinnya hubungan eksternal ASEAN memang bermula dari permasalahan keamanan dan politik, namun pada perkembangannya, bidang ekonomi dan sosial budaya juga menjadi bagian dari hubungan ASEAN dengan negara-negara lain atau subjek non ASEAN.

Pembahasan akan dibatasi pada bentuk kerja sama ASEAN plus one atau lebih dikenal dengan dialogue partners (mitra wicara) ASEAN antara ASEAN dan mitra wicaranya, ASEAN plus three , dan ASEAN plus six atau lebih dikenal dengan East Asia Summit .

Mitra Wicara Penuh


1. ASEAN– Australia

Australia adalah negara maju pertama yang menjalin hubungan dengan ASEAN. Hubungan ASEAN dan Australia sudah mulai terjalin sejak tahun 1974 melalui mitra wicara. Fokus dialog pertama yang digelar di Canberra pada bulan April 1974 adalah mengenai permasalahan bantuan teknis melalui proyek regional, terutama di bidang penelitian dan pengembangan pangan di ASEAN. Pada tahun yang sama dibentuklah the ASEAN- Australia Economic Co-operation Programme (AAECP) yang merupakan institusi utama untuk melakukan bantuan kepada ASEAN.
Pada tahun 1976 ditandatangani Memorandum of Understanding on ASEAN- Australia Trade Cooperation untuk menjalin hubungan perdagangan antara ASEAN dan Australia.

Pada awal tahun 1980, fokus pembicaraan sudah mengarah pada isu ekonomi, yakni didominasi oleh usaha ASEAN untuk mengekspor dan memasarkan produknya ke pasar Australia. Tahapan berikutnya yaitu pada ASEAN Economic Ministers di Thailand tahun 1994 disepakati kemungkinan kerja sama antara AFTA dengan the Australia New Zealand Closer Economic Relations (CER). Lalu dikembangkan dengan the Framework for the AFTA-CER Closer Economic Partnership yang ditandatangani oleh para menteri terkait di Vietnam pada 16 September 2001 dan diperbaharui dengan Ministerial Declaration on the AFTA-CER Closer Economic Partnership di Bandar Seri Begawan, 14 September 2002. Dalam deklarasi tersebut dimuat antara lain target yang ingin dicapai, ruang lingkup dan program kerjanya.
Perkembangan yang paling baru yakni sudah ditandatanganinya Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZ-FTA) pada kesempatan KTT ke empat-belas ASEAN di Cha-am, Phetchaburi, Thailand pada tanggal 27 Februari 2009. Keberadaan AANZ-FTA ini didasarkan pada ketentuan pasal XXIV GATT dan pasal V GATS.

2. ASEAN- Kanada

Pertemuan pertama antara ASEAN dan Kanada yakni pada bulan 1977 membicarakan mengenai keinginan Kanada untuk memperpanjang program bantuan untuk pembangunan ASEAN. Hubungan kedua pihak kemudian diresmikan dengan ditandatanganinya ASEAN- Canada Economic Cooperation Agreement (ACECA) pada tanggal 25 September 1981. Persetujuan tersebut diikuti oleh pembentukan ASEAN- Canada Joint Cooperation Committee (JCC) pada tanggal 1 Juni 1982. Komite ini berfungsi sebagai forum dialog bagi ASEAN dan Kanada untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kerja sama kedua belah pihak di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, industri dan kerja sama pembangunan. Seiring dengan perkembangan, hubungan ASEAN dan Kanada berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat impor Kanada dari ASEAN meningkat cukup signifikan, yaitu US$ 1.560.000.000 dari tahun 1993 sampai US$ 2.330.000.000 pada tahun 1996.

ASEAN dan Kanada juga telah menyelenggarakan ASEANCanada Bussiness Forum dan Pertemuan ASEAN- Canada Senior Economic Officials Meetings (SEOM) pada tahun 2005. Juga untuk meningkatkan hubungan eksternal ASEAN dengan Kanada di bidang perdagangan dan investasi, dipertegaslah dengan Trade and Investment Cooperation Arrangement (TICA). Adanya perjanjian ini membuat ASEAN dapat menikmati preferensi tarif masuk ke Kanada berdasarkan skema the General Preferential Tariff (GPT).

3. ASEAN- Uni Eropa

The European Economic Commity (EEC) adalah mitra wicara pertama yang menjalin hubungan informal dengan ASEAN pada tahun 1972 melalui the Special Coordinating Committee of ASEAN (SCCAN). Pada tanggal 7 Mei 1975, terbentuk ASEAN- EEC Joint Study Group (JSG) sebagai kolaborasi antara dua kawasan tersebut.

4. ASEAN- Jepang

Jepang adalah salah satu mitra wicara yang aktif bagi ASEAN. Kerjasama ASEAN-Jepang dijalin sejak tahun 1973 dan diresmikan pada tahun 1977 dengan diselenggarakannya ASEAN Japan Forum pertama, yang merupakan pertemuan antar pejabat tinggi ASEAN dan Jepang. Kerja sama antara ASEAN-Jepang telah berkembang melingkupi bidang politik dan keamana, ekonomi dan keuangan, dan sosial budaya. Bentuk dari kerja sama ASEAN-Jepang antara lain dengan menyelenggarakan beberapa forum antara lain: ASEAN-Japan Forum yang merupakan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi; Post Ministerial Conference (PMC); ASEAN Economic Ministers Ministry of International Trade and Industry (MITI); KTT ASEAN-Jepang; dan pertemuan-pertemuan antar swasta.

5. ASEAN- Selandia Baru

Selandia Baru menjadi mitra wicara ASEAN secara resmi pada tahun 1975 dan memfokuskan pada beberapa bidang yakni pertanian, kehutanan, kesahatan dan pendidikan. Sekarang, kemitraan antara ASEAN dan Selandia Baru sudah mencakup bidang perdagangan, promosi investasi, pariwisa, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia.

Pada tahun 1986 dibentuklah the ASEAN-New Zealand Economic Co-operation Programme (ANZECP) dengan empat komponen utamanya yaitu Inter-Institutional Linkages Programme (IILP), the Trade and Investment Promotion Programme (TIPP), the Natural Gas Utilization in Transport Programme (NGUT), dan pada tahun 1994 ditambahkan the Science and Technology Programme . Agar program-program tersebut dapat berjalan lancar, maka pada tahun 1993 dibentuklah Joint Management Committee (JMC) antara ASEAN dan Selandia Baru untuk memastikan programprogram tersebut terimplementasikan dengan baik.

Perkembangan selanjutnya yaitu pada pertemuan Post Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur, 27 Juli 2006, ASEAN dan Selandia Baru telah menandatangani ASEAN New Zealand Framework for Cooperation 2006-2010. Dokumen ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi, politik dan keamanan, serta people-to-people education and cultural links.

Bersamaan dengan Australia, Selandia Baru juga menjalin kerja sama yang lebih mendalam dengan ASEAN yakni tergabung dalam AFTA-CER Linkage , dan pada tahun 2009 sudah menandatangani Agreement Establishing the ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZ-FTA) pada kesempatan KTT ASEAN ke empat-belas di Cha-am, Phetchaburi, Thailand.

6. ASEAN- Republik Korea

Pada awalnya Republik Korea (RoK) hanya menjadi mitra wicara sektoral dengan ASEAN, namun pada tahun 1991 berkembang menjadi mitra wicara penuh ASEAN. Kerja sama antara ASEAN dengan RoK mencakupi bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta politik dan keamanan.

7. ASEAN- Amerika Serikat

Dialog antara ASEAN dengan Amerika Serikat dimulai pada tahun 1977 dan yang menjadi pokok pembahasan adalah mengenai komoditas, akses pasar dan akses modal, alih teknologi, energi, dan pangan. Mulai tahun 1990, ruang lingkupnya diperluas dengan mencakup bidang politik, ekonomi internasional maupun regional.

8. ASEAN- United Nations Development Programme

Hubungan ASEAN dan UNDP sebenarnya sudah mulai terjalin sejak dibentuknya ASEAN pada tahun demikian, peran UNDP baru terasa ketika UNDP mensponsori suatu kegiatan pendidikan selama dua tahun dan melibatkan sebanyak empat puluh satu tenaga ahli internasional untuk membantu inisatif pertama ASEAN dalam kerja sama ekonomi. Inisiatif ini pada tahun 1972 menghasilkan dasar-dasar kerja sama ASEAN dalam bidang pengembangan industri, pertanian dan kehutanan, transportasi, keuangan, moneter, dan jasa-jasa asuransi. UNDP juga membantu ASEAN dalam bantuan teknis ketika mewujudkan PTA, AIP, dan AIJV.

9. ASEAN- India

Pada awalnya hubungan ASEAN-India hanya mitra sektoral pada tahun 1992 melalui the ASEAN-India Joint Sectoral Cooperation Committee (AIJSCC). Lalu pada tahun 1995 pada saat KTT ke-lima ASEAN, India menjadi mitra wicara penuh ASEAN. Pada tahun 2002, hubungan ASEAN dan India sangat meningkat ditandai dengan terselenggaranya KTT pertama antara ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja. Pada KTT tersebut, para pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, IPTEK, teknologi informasi dan people-to-people contact .

10. ASEAN-China

China memperoleh status sebagai mitra wicara penuh pada Juli 1996 pada saat pertemuan AMM ke-dua puluh sembilan di Jakarta, setelah sebelumnya hanya menjalin kerja sama informal sejak tahun 1991.

11. ASEAN-Rusia

Hubungan ASEAN dengan Rusia bermula pada Juli 1991 ketika perwakilan Perdana Menteri Rusia menghadiri sesi pembukaan AMM ke 24 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur yang pada saat itu menjadi tamu undangan pemerintahan Malaysia. Rusia menjadi Mitra Wicara penuh ASEAN pada Sidang AMM ke-29 di Jakarta bulan Juli 1996. Sebagai tindak lanjut, Sidang ASEAN Standing Committee (ASC) 4/30 di Bali bulan Mei 1997 sepakat untukmewadahi kerjasama sosial budaya ASEAN-Rusia di bawah “ ASEAN Russia Joint Cooperation Committee ” (ARJCC).

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial di kawasan ASEAN para kepala negara ASEAN dan Rusia telah menandatangani “ Agreement between Governments of the Member Countries of ASEAN and the Government of the Russian Federation on Economic and Development Cooperation ” pada tanggal 10 Desember 2005 di Kuala Lumpur Malaysia. Kesepakatan ini mencakup di antaranya prinsip dan tujuan kerjasama ekonomi dan pembangunan; kerjasama di bidang Usaha Kecil dan Menengah, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan teknologi, penggunaan sumber daya mineral, transportasi, sumber daya manusia, perlindungan dan management lingkungan, pariwisata, olah raga, dan budaya; perlindungan Intellectual Property Rights (IPR), mekanisme kerjasama, serta pendanaan. Pada tanggal 26 Juni 2006 Indonesia telah mengesahkan perjanjian tersebut yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 69 tahun 2006 tentang pengesahan Agreement between the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Government of the Russian Federation on Economic and Development Cooperation . Perjanjian ASEAN-Rusia ini efektif berlaku mulai pada tahun tanggal 11 Agustus 2006, setelah hari ke-30 negara terakhir meratifikasi perjanjian tersebut