Honore Daumier (1808-1879)
Honore Daumier dapat dianggap sebagai seniman Realis, karena karyanya menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Daumier banyak mengabdikan dirinya dalam dunia karikatur. Ia bekerja sebagai kartunis politik, namun pada akhir hidupnya banyak berkarya seni lukis.
Gambar The Third Class Carriage (1862). Honore Daumier.
Karya Daumier The Third Class Carriage (1862) menggambarkan para petani miskin yang memenuhi gerbong kereta api Perancis penuh sesak. Rasa simpati yang mendalam terhadap penderitaan orang-orang itu diungkapkannya secara karikatural. Para petani tampak terpenjara dalam keterasingan dan kelas sosial yang tidak memungkinkannya lagi untuk keluar dari penderitaan itu.
Gustave Courbet (1819-1977)
Gustave Courbet adalah pelopor gerakan Realisme pada pertengahan abad ke-19. Konsep Realisme Courbet adalah menolak tema yang tidak terkait langsung dengan pengalaman hidup yang nyata di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Ia terkenal dengan ucapannya, “Perlihatkan aku bidadari, aku akan melukisnya.” Pernyataannya bahwa seniman harus melukis objek yang nyata dan ada diikuti dengan manifesto Realisme dan pameran di “Paviliun Realisme” pada tahun 1855.
Gambar The Stone Breaker (1849). Gustave Courbet.
Lukisan Courbet yang pertama, The Stone Breaker (1849), mengandung ciri-ciri pokok yang menentukan konsep Realisme Courbet. Tema yang menggambarkan lelaki tua dan lelaki muda sedang bekerja di jalan didasarkan pada pengamatan nyata oleh Courbet. Ia mendatangkan mereka untuk berpose di studionya. Ia kemudian menciptakan adegan yang menggambarkan lelaki yang terlalu tua dan terlalu muda untuk jenis pekerjaan itu. Karya Courbet ini dikritik berbau “sosialistik” pada masa itu. Karya Courbet yang lain misalnya A Burial at Ornans (1849-1950). Lukisan ini menampilkan tema yang tidak lazim tetapi diambil dari kenyataan, yaitu suasana pemakaman.
Gambar A Burial at Ornans. (1849-1950). Gustave Courbet.
Edouard Manet (1832-1883)
Gaya lukisan Edouard Manet merupakan inspirasi bagi perkembangan seni rupa moderen. Ia memulai penggunaan pewarnaan secara datar, menghindari gelap-terang khiaroskuro yang tradisional. Tema lukisan Manet banyak mengacu pada realisme Courbet. Ia juga dianggap sebagai salah satu seniman yang memunculkan gagasan seni untuk seni, bahwa goresan kuas dan warna merupakan unsur pokok dari realitas lukisan.
Manet merupakan tokoh penting bagi pelukis-pelukis muda yang dikenal sebagai kelompok Impresionis. Meskipun ia tidak pernah secara formal sebagai Impresionis, karya-karya akhirnya menunjukkan ciri khas Impresionisme, yaitu penggunaan warna cerah.
–Gambar dihapus karena mengandung unsur pornografi–
Gambar Lucnheon on the Grass (1863) Edouard Manet.
Karya Manet, Luncheon on the Grass (1863), menggambarkan orang laki-laki berpakaian rapi sedang duduk di rerumputan bersama seorang wanita telanjang. Tema lukisan itu jelas tidak dimaksudkan sebagai suatu alegori, tetapi diletakkan dalam kehidupan nyata. Lukisan itu dianggap memalukan oleh banyak kritikus Perancis pada waktu itu, karena isinya yang tidak senonoh itu.
Komposisi dan figur telanjang pada lukisan Manet bersumber pada seni rupa klasik. Lukisan itu didasarkan pada engraving Renaisans karya Marcantonio Raimondi, yang selanjutnya bersumber pada karya gambar Raphael (Judgment of Paris). Karya Raphael bersumber pada relief yang menggambarkan figur-figur dewi-dewi sungai yang sedang berbaring. Konsep asli figur telanjang yang ideal masih tampak pada lukisan Manet.
–Gambar dihapus karena mengandung unsur pornografi–
Gambar Olympia (1863) Edouard Manet.
Lukisan Manet yang berjudul Olympia (1863) juga menampilkan figur wanita telanjang dalam konteks nyata. Lukisan mengingatkan karya Raphael Venus of Urbino, namun dimaksudkan sebagai potret seorang pelacur yang sangat terkenal di Paris. Seraya berbaring di tempat tidurnya wanita itu menampilkan tatapan yang ramah dan tanpa malu.
Thomas Eakins (1844-1916)
Thomas Eakins menggabungkan seni rupa dan sains dalam fotografi maupun seni lukis. Ia pernah belajar melukis di Eropa pada pelukis akademik Jean-Leon Gerome. Ia juga mendapat pengaruh dari Velazquez, Rembrandt, dan Courbet. Ia tertarik pada gerak tubuh manusia, yang dihasilkannya melalui studi fotografi. Eakins termasuk seniman Amerika yang pertama kali menggunakan studi model telanjang untuk pembelajaran seni rupa, yaitu di Pennsylvania Academy of Fine Arts. Hal ini mengecewakan para kritikus konservatif pada masa itu. Karya Eakins The Agnew Clinic (1875) dan The Gross Clinic (1889) menggambarkan suasana di kamar operasi.
Gambar The Agnew Clinic (1875). Thomas Eakins.
Gambar The Gross Clinic (1889). Thomas Eakins.
Henry O. Tanner (1859-1937)
Henry O. Tanner adalah pelukis Afrika-Amerika yang belajar pada Eakins di Philadelphia pada tahun 1880-an. Lukisan Tanner yang terkenal berjudul The Banjo Lesson (1893) yang dikerjakannya setelah pindah ke Paris. Lukisan ini menunjukkan tema kehidupan sehari-hari dengan gaya Realisme objektif, yang merupakan pengaruh Eakins.
Gambar Banjo Lesson (1893), Henry O. Tanner.
Sumber : Bambang Prihadi, Sejarah Seni Rupa Barat II, Universitas Negeri Yogyakarta