Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses membangun business case TI?

Business Case adalah analisis dari nilai organisasi, kelayakan, biaya, manfaat, dan risiko dari rencana proyek.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses membangun business case TI?

Dalam proses membangun business case pihak yang terlibat yaitu sponsor bisnis dan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dalam membangun dan mendokumentasikan seluruh pemahaman atas hasil bisnis yang diharapkan atas suatu investasi. Pihak-pihak yang terlibat adalah :

  • The business case sponsor : proposal investasi harus memiliki sponsor yang bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap business case dan memastikan kontributor mengenai business case tersebut berkomitmen.

  • Business area stakeholders : stakeholders akan memberikan perkiraan manfaat ataupun biaya yang akan menjadi sumber persyaratan untuk proyek business case, selain itu memiliki peran yang sangat penting karena akan memberikan keputusan dalam hasil proyek.

  • Business and technology management project manager : memberikan komitmen dalam hal biaya dari business case, termasuk risiko pelaksanaan. Selain itu, Business and technology management project manager melakukan kelayakan proyek untuk mencapai tujuannya.

  • Finance : bertanggung jawab atas model keuangan dan memvalidasi penilaian tentang penghematan biaya.

  • Technology management steering committee : badan pembuat keputusan yang menyetujui dan menetapkan implementasi business case.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses membangun Business Case IT adalah:

  • Site and other managers. Biasanya memiliki pemahaman yang baik tentang bisnis dan pengalaman yang luas dalam industri bisnis.

  • Sub-contractors, external consultants and technology suppliers. Mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman khusus terkait tentang bisnis.

  • Finance Staff. Dapat membantu dalam mengembangkan proposal Business Case sehingga sesuai untuk dipertimbangkan oleh manajemen dan dapat mengidentifikasi mekanisme seperti pengaturan pajak dan opsi pembiayaan yang memfasilitasi pelaksanaannya. Mereka juga dapat membantu mengklarifikasi dan mengatasi hambatan keuangan internal dan eksternal yang harus dilakukan, seperti pemisahan modal dan anggaran operasioanl, pajak dan masalah kontrak.

  • Marketing and Public Relations Staff. Dapat memberikan masukan tentang pentingnya berbagai atribut produk, membantu presentasi proposal ke manajemen dan staff lainnya, dan memberikan saran untuk membangun hubungan, perubahan organisasi dan perilaku, komunikasi yang efektif dan meningkatkan profil proposal Business Case.

  • Business Improvement Staff. Memiliki kemampuan analisis dan pengalaman mengembangkan proposal Business Case yang selaras dengan penggerak bisnis utama.

  • Technical Staff and Operators. Memiliki pengalaman dan pengetahuan terperinci tentang masalah pabrik, peralatan dan operasional, serta wawasan tentang mengapa prioritas atau prosedur tertentu telah berevolusi.

  • Energy Procurement Staff. Dapat memberikan saran tentang peluang yang terkait dengan kontrak pasokan energy dan risiko keuangan dan persediaan yang mungkin relevan dengan proposal Business Case.

https://www.eex.gov.au/large-energy-users/energy-management/the-business-case-and-beyond/developing-your-business-case-six-strategies/involve-the-right-people

Peran dan tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam Business Case bervariasi karena berkembang melalui fase yang berbeda. Diantaranya:

Pemilik masalah - orang yang telah mengidentifikasi masalah atau peluang bisnis, dan siapa yang memulai Business Case.

Investor - bertanggung jawab untuk memutuskan apakah akan menginvestasikan sumber daya untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi. Investor mungkin termasuk organisasi pemilik masalah.

Pemangku kepentingan - adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan paling banyak tentang suatu subjek dan / atau mewakili pihak yang tertarik atau terkena dampak, misalnya otoritas lokal, kelompok masyarakat. Mereka akan sebagai konsultan di berbagai tahapan dalam business case. Pemangku kepentingan dari bisnis dan TI disatukan untuk menilai kelayakan investasi dan potensinya nilai tambah bagi organisasi, karena ini memerlukan pengetahuan mendalam tentang sosial, ekonomi dan teknologi.

Penasihat investasi /Biro Investasi - untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan selama proses, dan perlu menyetujui business case pada setiap tahap.

Fasilitator lokakarya - bertanggung jawab untuk menjalankan lokakarya yang biasanya diperlukan selama proses business case. Mendapatkan fasilitator yang tepat bermanfaat dalam menjalankan lokakarya yang efektif, dan perlu dipertimbangkan untuk mempekerjakan seseorang yang profesional.

https://www.nzta.govt.nz/planning-and-investment/business-case-approach-guidance/how-to-use-the-business-case-approach/

Peran dan tanggung jawab utama yang terkait dengan bussiness case:

  • Senior Responsible Owner, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kasus bisnis diperlakukan sebagai dokumen hidup, SRO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program atau proyek tersebut memenuhi tujuannya dan menyadari manfaat yang diproyeksikan.

  • Manajer Program atau Manajer Proyek - biasanya diberi tanggung jawab untuk memproduksi kasus bisnis dan mengkoordinasikan masukan sisi bisnis yang relevan.

  • Economist - penting dalam meninjau kualitas rancangan kasus bisnis sebelum mendapat persetujuan.

  • Finance Branches - cabang keuangan juga terlibat dalam kasus bisnis yang membutuhkan persetujuan tingkat rendah.

  • Programme Board or Project Board - menandatangani semua keputusan bisnis dan persetujuan kasus bisnis internal yang berada di bawah batas yang didelegasikan

Sumber :