Ali Sukri adalah seniman asal Indonesia yang dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang dipertunjukkan di berbagai tempat dan festival di Indonesia. Beliau juga merupakan salah satu akademikus di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Ali Sukri lahir di Pinjauan, Sumatera Barat pada 28 Oktober 1978. Beliau berkecimpung di dunia tari sejak menempuh pendidikan menengahnya di SMKI Padang (1985). Kemudian ia berguru kepada beberapa koreografer di daerahnya. Banyak menimba ilmu tari dari beberapa koreografer dengan berbagai aliran, cukup mematangkannya sebagai koreografer muda. Pada tahun 1998, karya pertamanya dengan judul Dentuman Gong tercipta. Karya itu dipentaskan untuk memperingati ulang tahun STSI Padangpanjang. Pada tahun yang sama, Baliak Ka-asa ia ciptakan. Setelah itu berturut-turut tercipta Mercuri (1999), Rantak Saayun, Alang Bagaluik (2000), Akhir Sebuah Penantian (2000), Polibek (2001), dan Giring-Giring Perak (2002). Polibek dan Giring-Giring Perak dipentaskan di Gelanggang Tari se-Sumatera di Taman Budaya Padang, Sumatera Barat. Selain sebagai penari dan penata tari, ia juga kini aktif di Teater Hitam Putih dan grup tari Taratak Padang Panjang.