Short Stories : The Clever Fox

Pada suatu waktu pernah hidup seekor burung gagak. Suatu hari dia sangat lapar. Dia belum bisa mendapatkan makanan pada hari sebelumnya. “Jika aku tidak makan apa-apa, aku akan mati kelaparan,” pikirnya. Saat burung gagak mencari makanan, matanya tertuju pada sepotong roti. Dia dengan cepat menukik ke bawah, mengambilnya dan terbang. Jauh di tempat yang sunyi dia duduk di atas pohon untuk menikmati roti.

Saat itu seekor rubah lapar melihat burung gagak duduk di pohon sambil memegangi roti di mulutnya. "Lezat! Roti itu terlihat lezat. Apa yang akan saya berikan untuk mendapatkan sepotong roti itu, ”pikir rubah.

Apa yang akan saya berikan untuk mendapatkan sepotong roti itu, ”pikir rubah.
Si rubah memutuskan untuk menggunakan semua cara liciknya untuk mendapatkan sepotong roti dari mulut burung gagak. Dia duduk di bawah pohon. Burung gagak melihatnya dan berpikir, “Saya kira rubah ini ingin memakan roti saya. Saya akan memegangnya dengan hati-hati. ”Dan dia memegang roti itu dengan lebih erat.

Si rubah cerdik berbicara dengan gagak dengan sopan. Dia berkata, “Halo teman! Bagaimana kabarmu? Tapi gagak itu tidak mengatakan apa-apa.

“Burung gagak adalah burung yang indah. Dan Anda juga sangat menawan, ”kata rubah, menyanjung burung gagak.

Kemudian rubah itu berkata, “Saya telah mendengar bahwa selain cantik, Anda juga memiliki suara yang manis. Tolong nyanyikan sebuah lagu untuk saya. ”

Saat itu burung gagak mulai percaya apa yang dikatakan rubah itu. “Rubah itu tahu kecantikan sejati. Aku pasti burung paling cantik di seluruh dunia ini. Saya akan menyanyikan dia sebuah lagu, ”pikir burung gagak.

Segera setelah burung gagak yang bodoh membuka mulutnya untuk menyanyikan roti jatuh dari paruhnya dan ke tanah. Rubah Pintar, yang baru saja menunggu saat ini, menangkap roti di mulutnya dan meneguknya ke tenggorokannya.

Burung gagak telah membayar mahal karena kebodohannya.

Sumber

Sikap terlalu baikmu membuatmu berpikir semua orang itu baik, dan kamu nggak perlu berpikir dua kali untuk membantu orang yang minta bantuanmu. Selain mengundang teman untuk mengambil keuntungan dari kebaikanmu, sifat terlalu baikmu ini juga bisa mengundang niat jahat orang lain lho. Karena kamu selalu polos dan nggak tegaan, bisa saja mereka jadi berniat menipu atau mengambil keuntungan apapun dari situ. Ingat kan pesan Bang Napi yang dulu sering tayang di TV: Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat jahat pelaku, tapi juga kesempatan.