Short Stories : My Granddaughter’s Dress

image

Saya melihat sebuah gaun di toko konsinyasi yang saya tahu cucu saya akan menyukai gaun itu. Tapi uang terbatas, jadi saya bertanya kepada pemilik toko apakah dia bisa menahannya untuk saya. “Bolehkah saya membelikan gaun itu untuk Anda?” Tanya pelanggan lain.

“Bolehkah saya membelikan gaun itu untuk Anda?” Tanya pelanggan lain.
“Terima kasih, tapi aku tidak bisa menerima pemberian yang begitu baik,” kataku. Lalu dia memberi tahu saya mengapa sangat penting baginya untuk membantu saya. Dia telah menjadi tunawisma selama tiga tahun, katanya, dan kalau bukan karena kebaikan orang asing, dia tidak akan mampu bertahan hidup.

“Saya tidak lagi kehilangan tempat tinggal, dan situasi saya membaik,” katanya. “Saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan membalas kebaikan yang telah begitu banyak ditunjukkan kepada saya.” Dia membayar untuk gaun itu, dan satu-satunya pembayaran yang akan dia terima sebagai pelukan adalah pelukan tulus.

Sumber

Dari cerita di atas, terdapat seorang tunawisma yang membantu si pembeli gaun, yaitu dengan membayar gaun tersebut. Tunawisma tersebut bersedia memberikan uangnya untuk gaun itu, walaupun dia tidak mengenal si pembeli dan tidak memiliki tempat tinggal. Namun dia sadar akan banyaknya bantuan yang datang kepadanya walaupun mereka adalah orang asing. Begitu pula dengan kita, akan lebih baik membantu sesama selama kita masih mampu, walaupun kita tidak mengenalnya.