Short Stories : Duri Mawar

image

Suatu hari seorang gadis remaja pulang dalam keadaan menangis.

Dan si Nenek-lah yang pertama kali mendapati sang cucu menangis tersedu-sedu di halaman rumah mereka.

“Kenapa kamu menangis, cucuku?” tanya si Nenek lembut pada sang cucu.

Diceritakanlah olehnya kepada si Nenek bagaimana dia menjadi bahan olok-olokan teman-temannya. Katanya dia tidak cantik-lah, dia bodoh-lah, dan olok-olokan lainnya.

“Seperti duri mawar,” celetuk si Nenek tiba-tiba dan gadis tadi hanya memandangnya bingung. Si Nenek tersenyum lalu berkata pada sang cucu, “Semua yang ada di alam ini tercipta dengan memiliki tujuan dan gunanya masing-masing. Bukan begitu?”

Gadis tadi mengangguk kecil.

“Lalu duri pada mawar itu apa gunanya?” lanjutnya bertanya. “Hewan-hewan hama ataupun burung tidak merasa takut dengan duri mawar tersebut. Dan duri-duri itu pun juga justru tidak membuat kumbang-kumbang tertarik untuk menyerbuki mawar.”

Gadis tadi hanya terdiam tak tahu harus menjawab apa terhadap kata-kata si Nenek.

Si Nenek pun menceritakan dongeng singkat padanya.

“Tahukah kamu…? Dahulu kala saat mawar pertama kalinya datang ke dunia, ia membuat bunga-bunga lain pada cemburu karena kecantikannya yang tiada tara.” “Saking besarnya rasa cemburu mereka, bunga-bunga tersebut pun sepakat untuk mengerubungi mawar dan menutupinya hingga tak ada mata yang dapat menangkap secuil pun sosok mawar. Sekian waktu hal tersebut berlangsung hingga suatu hari mawar mengeluarkan sesuatu serupa kail yang melekat di tubuhnya agar ia bisa merambat memanjati bunga-bunga yang mengerubunginya tersebut. Sesuatu serupa kail yang disebut duri itulah yang membuat mawar berhasil melepaskan diri dari kerubungan bunga-bunga yang ingin menutupi keindahan dirinya.”

Si Nenek memandangi sang cucu yang asyik mendengarkan ceritanya.

Dengan tersenyum si Nenek melanjutkan, “Keindahan ada di mana-mana di dunia ini, cucuku. Bahkan di tiap-tiap manusia, keindahan dan kecantikan selalu ada. Dan karenanya pula dalam hidup, akan ada saja bunga-bunga lain yang ingin mengerubungi untuk membenamkan kecantikan kita. Dan jika kamu tak ingin terbenam teredupkan oleh bunga-bunga lain, maka carilah durimu, carilah durimu yang bisa membantumu memanjat melepaskan diri dari kerubungan bunga-bunga yang mengerubungimu.”

Sumber

Untukmu hai wanita! Siapapun dirimu,apapun statusmu,seperti apapun dirimu kini dan nanti.Entah dirimu berambut panjang,pendek,ikal,hitam,pirang,putih atau yang lainnya.Bisa juga dirimu berkulit putih,hitam,sawo matang atau dengan warna lainnya.Tak perduli berapa umurmu,siapa nenek moyangmu,rasmu,dan agamamu.Namun,lebih dari itu semua.Engkau wanita yang tercipta dengan sejuta keindahan,keelokan dan kesempurnaan untuk mengingatkan pria agar ingat kepadaNYA dan bersyukur kepada Sang Pencipta.KarenaNYA,kau wanita tercipta untuk pria yang butuh teman hidup selama di dunia ini.Bayangkan saja,jika kau tak tercipta.Kau wanita tak ditakdirkan untuk para pria.Sungguh ,dunia ini bisa menjadi neraka dan membuat pria menderita tanpa tau batas akhirnya.