Short Stories : Baa Baa Black Sheep

Di sana hidup kambing hitam di desa terdekat. Setiap musim semi, dia mencukur wol hitamnya dan menjualnya ke penduduk desa. Penduduk desa membuat sweater dan kaus kaki dari wol hitamnya.

Suatu hari, kambing hitam menyadari bahwa ia memiliki lebih banyak wol yang tersisa. Dia berpikir, ‘Ini akan sangat sia-sia jika tidak ada yang mau membeli wol.’

Sore itu, seorang lelaki tua datang ke kandang kayu untuk menemuinya. Dia menginginkan satu tas penuh dengan wol domba hitam. Kemudian seorang wanita tua datang. Dia juga menginginkan tas penuh wol. Beberapa saat kemudian, seorang bocah laki-laki tiba. Dia juga menginginkan satu tas penuh wol.

Karena itu, kambing hitam menyiapkan tiga kantong penuh wol untuk mereka. Dia senang bahwa semua wolnya dijual.

Apa Nilai Yang Dapat Diambil dari Kisah Tersebut ?

Sumber

Tidak bisa disangkal lagi bahwa manusia merupakan mahluk hidup paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan YME. Sempurna di sini tidak bisa di generalisir ataupun di sama ratakan ukurannya ke semua orang.

Tuhan menciptakan kita dengan kesempurnaan masing-masing. Jadi jika kamu merasa berbeda (dan memang pasti setiap diri kita berbeda satu sama lain) maka syukuri perbedaan yang kamu rasakan itu. Perbedaan yang kamu rasakan itu terdiri dari dua hal saja, yang pertama karena kamu merasa ada kekurangan dan yang kedua karena kamu memiliki kelebihan.

Itulah faktor yang menjadikan setiap manusia unik dan berbeda satu sama lainnya. Jadi, tidak ada standar yang bisa mengukur bahwa satu manusia lebih baik dari manusia lainnya. Tapi, meskipun begitu, bukan berarti kamu sekarang tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjadi lebih baik ya.

Terkadang kekurangan yang kita rasakan itu bukan muncul secara alamiah, tapi merupakan aktifitas yang dilakukan secara terus menerus. Apa contohnya? Seperti malas untuk bangun pagi. Kita semua tau kan kalau bangun pagi sangat menyehatkan tubuh.