Shigenobu Nagamori : Eccentric CEO of Nidec

Shigenobu Nagamori merupakan Founder, Chairman, dan CEO dari perusahaan mesin Nidec. Berdiri pada tahun 1973, perusahaan yang terletak di Kyoto Jepang ini sudah berjalan selama 44 tahun. Sejarah awal dari Nidec bermula dari perusahaan yang hanya memiliki 3 pegawai dengan mesin pertama mereka yang dibuat di sebuah pondok sebelah peternakan milik Ibu Nagamori di Kyoto. Penolakan yang dilakukan oleh perusahaan Jepang terhadap mesin pertama Nagamori, membuat pria berusia 73 tahun ini melakukan kontrak dengan negara diluar Jepang yaitu U.S. senilai 3M untuk sebuah mesin alat perekam, hal ini pula yang membuat perusahaan Nidec tumbuh didalam dan diluar Jepang.

  • Passion matters, Enthusiasm, and Tenacity

Nidec masih bertahan hingga saat ini dikarenakan gaya menajerial yang dimiliki oleh Shigenobu Nagamori mampu membuat para pekerja perusahaan memiliki motivasi untuk bekerja keras seperti apa yang dikatakan oleh CEO mereka (Ken Kusunoki, Professor Strategi Bisnis Universitas Hitotsubashi Tokyo). Bahkan, pekerja baru Nidec harus membersihkan toilet setiap harinya. Kusunoki menambahkan, hal inilah yang membuat Nidec sangat menguntungkan. Menurut Nagamori dalam buku komik autobiographicalnya,

“Setiap orang dapat melakukan apapun jika mereka bekerja keras, bukan masalah kemampuan tetapi Passion matters, Enthusiasm, and Tenacity (hasrat, antusiasme, dan kegigihan)"

Bisnis ini telah memiliki lebih dari 41 perusahaan didalamnya sejak tahun 1973. Tidak semua berjalan dengan lancar, pada tahun 1990 beberapa perusahaan hampir mengalami kebangkrutan. Ketika banyak orang mulai menggunakan tablet dan smartphones, dia membeli beberapa perusahaan salah satunya perusahaan mesin pembuat peralatan di U.S. yaitu Emerson Electric. Cara tersebut terbukti efektif dengan hasil perusahaan mengalami peningkatan penjualan sebesar 10 kali lipat menjadi $8,4 billion.

  • Focus on Human Resources

Banyak hal yang dilakukan oleh Nagamori berfokus pada management sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Pada awal tahun dengan jumlah pegawai yang hanya sedikit dan menerapkan sistem hire rejects, dia berusaha melatih para pekerjanya agar menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.

Saat ini, dengan 128.000 pegawai diberbagai negara. Nagamori berkata “Pegawai lulusan Universitas Bisnis ternama seperti Harvard dan MIT, merupakan pegawai yang tidak cakap dalam hal mendapatkan keuntungan”, oleh karena alasan itulah dia mendirikan sekolah bisnis internal khusus untuk pegawai mereka. Cara yang dilakukan oleh Nagamori untuk membuat perusahaan yang kurang menguntungkan menjadi kembali menguntungkan adalah dengan “sell more, cut cost”, yaitu menjual lebih banyak, tetapi mengurangi biaya pengeluaran.

  • Revolution in our Company

Pada tahun 2003, ketika Nagamori membeli Perusahaan Sankyo Seiki industry berbasis pembuatan robot, perusahaan kehilangan $280 million. Tetapi, 12 bulan setelahnya perusahaan mendapatkan profit sebesar $178 million.

“…orang yang sama dengan orang yang menghilangkan biliunan yen uang perusahaan, manager yang sama, pekerja yang sama, mereka belajar bagaimana cara mencari uang”

Nagamori merupakan CEO yang melakukan revolusi kerja di Jepang, yang diterapkan pada perusahaannya. Nidec memulai projeknya dengan mempromosikan pemanfaatan pekerja wanita yang lebih baik. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat senior manager dapat kembali ke rumah dengan tepat waktu. Langkah tersebut langsung membuat waktu lembur perusahaan berkurang sebanyak 30%.

Nidec juga mengurangi waktu lembur untuk para karyawan yang membicarakan hal-hal kurang penting untuk dimaksimalkan dalam hal lain yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Ishii Takeaki yang merupakan Senior Wakil Presiden, alasan utama perusahaan mengurangi waktu lembur adalah untuk meningkatkan frekuensi komunikasi antara manager dengan tim mereka. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Nagamori berkata

“…kebanyakan komplain yang diterima adalah tenaga kerja kami tidak dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Oleh karena itu, kami ingin mereka menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan pergi belajar Bahasa Inggris atau Cina”

Oleh karena alasan ini pula didirikannya sekolah khusus pekerja perusahaan di Nidec. Perusahaan ini memiliki tujuan untuk menggunakan uang yang disimpan dari hasil pengurangan jam kerja lembur diberikan dalam bentuk bonus atau tambahan uang gaji bagi pekerja yang memiliki produktifitas meningkat.

Our goal is: Becoming the world’s No. 1!

Pada Januari 2015, Nagamori mengunjungi GPM di Jerman yang merupakan perusahaan pompa mobil. GPM merupakan perusahaan terbesar di Eropa dalam bidang pompa mesin atau bagian-bagian lain dari mesin. Tujuan dari kunjungan Nagamori adalah untuk menjelaskan alasan pembelian seluruh saham perusahaan. Para pekerja pun berkata "Apa itu Nidec? Apakah kami dapat mempertahankan pekerjaan kami?”

Nagamori pun memberikan deklarasinya dengan singkat

“…kalian memiliki produk yang menakjubkan. Kalian dapat menjual produk tersebut tidak hanya di Eropa tetapi di U.S. dan Asia. Kalian pasti bisa. Kami akan membuat GPM menjadi lebih besar”

Ketika GPM sudah bergabung dengan Nidec, COO Michael Grellmann berkata “Menekan pembiayaan dengan cara mengimplementasikan secara penuh kemajuan kontrol perusahaan dan dengan demikian, meningkatkan profit sebanyak 2 kali lipat”. Nidec selalu siap dengan perubahan otomatisasi ataupun trend terbaru yang pasti ada seiring perkembangan jaman. Perusahaan ini pun memiliki poster yang sangat menginspirasi para pekerja yaitu

“Do it now, Do it without fail, Do it until it’s completed!”

-K1D

Sumber:

Rudlin Consulting. (10 Desember 2016). “How Nidec Reduced Overtime By Improving Communication,” http://rudlinconsulting.com/category/management-leadership/page/2/ / (01 September 2017)

Nikkei Asian Review. (30 Desember 2016). “Nidec Founder’s Philosophy Goes Global,” Nidec founder's philosophy goes global - Nikkei Asia /(01 September 2017)

Nidec. “About Nidec Corporation : CEO’s Message,” http://www.nidec.com/en-Global/corporate/about/message/ /(01 September 2017)

The Japan Times. (25 Juli 2017). “Ambition and ego: Inside Nagamori’s Nidec,” Ambition and ego: Inside Nagamori's Nidec - The Japan Times /(01 September 2017)

Forbes. (9 maret 2017). “Shigenobu Nagamori,” https://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=https://www.forbes.com/profile/shigenobu-nagamori/&refURL=&referrer=# /(01 September 2017)

5 Likes