Setujukah kamu dengan korban bullying yang melakukan cyberbullying?

Kalau kamu penggemar drama Korea dan kpop atau yang serba-serba korea baru-baru ini banyak sekali kasus artis Korea yang tersandung kasus bullying saat masih sekolah. Dan korban bullying itu pun memutuskan untuk menyebarkan berita-berita lewat sosial media mereka dan menyatakan mereka pernah di bully oleh artis Korea tersebut. Contohnya seperti aktor Ji Soo yang dituduh melalukan bullying kepada temannya semasa sekolah. Temannya itu pun menyebarkannya lewat sosmed dengan tujuan untuk memberi tahu dunia bahwa aktor tersebut pernah melakukan bullying.

Tapi menurut saya jika seperti itu korban bullying tersebut ingin balas dendam dengan cara cyberbullying, karena dengan sengaja menyebarkan keburukan dari Ji Soo melalui sosmed, meskipun itu sudah lama terjadi. Dan korban tersebut tahu bahwa netizen akan mendukungnya dan akan lebih kejam jika termakan dengan berita-berita seperti itu. Mengingat di Korea Selatan sangat rentan sekali kasus bullying yang mengakibatkan banyak orang bunuh diri. Dan benar saja banyak orang yang memberi komentar-komentar buruk terhadap Jisoo dan dia harus dikeluarkan dari drama yang sedang di bintanginya.
Saya mengerti dari sisi korban mungkin ketika di bully mendapatkan kenangan yang buruk dan sulit dilupakan.

Menurut kalian setujukah dan benarkah dengan yang dilakukan korban bullying tersebut? Apakah itu cara yang benar untuk memberikan hukuman kepada Ji Soo? Jika kamu pernah menjadi korban bullying akankah kamu melakukan itu juga? Kenapa? Yuk sharing disini dan bantu saya untuk menyelesaikan penelitian tentang korban bullying yang melakukan cyberbullying.

Note :
Kenapa saya menyebut kasus ini kedalam cyberbullying karena korban bullying tersebut melakukan denigration (Pencemaran Nama Baik) yang merupakan salah satu jenis cyberbullying yaitu tindakan yang dilakukan sengaja dan sadar mengumbar keburukan orang lain melalui internet. Hingga akhirnya merusak nama baik dan reputasi orang yang dibicarakan pada jejaring sosial tersebut.

Apapun alasannya, bullying adalah bullying tidak peduli siapa pelakunya, termasuk korban bullying yang melalukan cyberbullying. Pada faktanya sendiri, bullying yang dalam konteks ini terjadi pada lingkungkan bisnis entertainment, memang marak terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. dalam penjelasan topik pertanyaan yang kamu paparkan, terdapat banyak dilemma - dilemma yang muncul dari kasus bullying berantai tersebut.

Disini kasusnya adalah temannya Ji soo yang jadi korban bullying dari Jisoo tersebut, berupaya untuk membalas dendam dengan menyebarkan bukti - bukti bullying yang Ji soo lakukan kepadanya ke internet yang ujung - ujungnya malah memberikan masalah baru yaitu bullying keras netizen kepada Ji soo akibat mengetahui masa lalu Kim Ji soo sebagai seorang pembully selain kasus pelecehan seksual yang juga menyeret namanya. Hal ini tentunya juga berdampak dari karier yang sedang ia jalani sebagai aktor dan juga mungkin bisa mempengaruhi pikiran dan mentalnya karena harus menerima beragam hujatan dan caci maki dari para netizen seperti halnya dalam kasus mendiang Sulli yang bunuh diri karena tidak kuat menerima hujatan netizen Korea yang memang terkenal sangat pedas dan tidak terkontrol.

Hal ini jugalah yang menjadikan bullying memberikan semacam efek domino bagi pelaku dan juga korbannya. korban bullying bisa jadi berubah menjadi seorang pembully ketika mereka ingin melampiaskan rasa kecewa, marah, dan malu akibat tindakan bullying yang mereka terima sehingga dalam kasus ini, teman Ji Soo ini merasa jika ia harus membalas perbuatan Ji Soo kepadanya dengan cara memberitahu dunia apa - apa tindakan bullying yang dilakukan oleh Ji Soo kepadanya ketika masa sekolah mereka dulu kepada khalayak ramai supaya mereka tahu sebenarnya seperti apa pribadi Ji Soo di masa lalu sebenarnya. Ketika saya baca - baca lagi dari berbagai sumber di Internet, memang belum ada pengakuan resmi dari Ji Soo sendiri mengenai klaim - klaim yang dikemukakan oleh orang - orang yang menjadi korba bullying dirinya di masa lalu itu selain fakta jika dia berpisah dari agensinya dan juga di keluarkan dari drama yang sedang ia jalani sejak berita mengenai dirinya beredar.

Jika ditanya siapa yang salah disini, sangat sulit untuk menjawabnya karena memang klaim dari orang - orang yang melakukan cyber bullying itu sendiri juga mengaku sebagai korban bully daripada Ji Soo dan boleh jadi Ji Soo memang melalukan itu di masa lalunya jika memang ada bukti - bukti yang cukup dan keterangan resmi darinya. Intinya disini kita tahu jika bullying adalah sebuah lingkaran setan yang tak ada ujungnya dan memiliki efek domino.

1 Like

Kalau menurut aku, dalam kasus ini si korban tidak termasuk ke dalam kategori cyberbullying, yang dimana katanya telah mencemarkan nama baik sang aktor muda yang bernama Ji Soo melalui sosial media. Karena menurutku, si korban hanya speak up atas kasus bully yang pernah menimpanya sewaktu masih duduk di bangku sekolah melalui sosial media. Apalagi ternyata statement tersebut bukan hanyalah sekedar fitnah ataupun cerita yang dibuat-buat, tetapi merupakan fakta dan memiliki bukti yang konkret. Mungkin saja dia memilih untuk speak up di sosial media karena sebelumnya dia pernah mengungkapkan kasus tersebut tetapi tidak ada orang yang mendengarkan dan juga menanggapi, terlebih lagi jika si korban tidak memiliki power yang kuat bila dibandingkan dengan orang yang membulinya tesebut. Oleh karena itu dia berani untuk menceritakan kasusnya melalui sosial media agar dapat didengar oleh banyak orang. Atas kasus tersebut pun akhirnya Ji Soo selaku aktor muda yang juga sebagai pembully mengakui dan minta maaf atas perbuatannya. Jadi overall, menurutku tidakan tersebut bukan merupakan sebuah bentuk revenge dan juga cyberbullying, tetapi dia hanya ingin telling the truth, menyuarakan kisahnya melalui sosial media, dan juga memperoleh keadilan.

1 Like

Nah iya kak aku juga ngerti maksud si korban ini speak up di medsos itu untuk memberitahu kebenarannya kepada publik. Tapi seperti yang kita tahu netizen itu selalu melebih-lebihkan masalahnya malah ada yang mengaku-ngaku juga pernah di bully oleh Ji Soo. Jadi kenapa saya mengatakan ini cyberbullying tidak hanya memandang dari sisi korban Ji Soo saja tapi dari sudut netizen mereka akan lebih termakan omongan-omongan yang belum tentu kebenarannya dan cyberbullying ini bisa dilakukan oleh netizen dengan cerita dari si korban bullying itu. Seperti kontroversi Irene red Velvet yang terkena skandal sikap buruk kepada stylish nya meskipun Irene dan SM sudah meminta maaf kepada korban tapi kenapa malah netizen yang masih memberikan komentar buruk kepada Irene. Jika dilihat dari sisi stylist nya memang merasa tersakiti dengan kata-kata kasar Irene tetapi apakah netizen harus memberikan komentar-komentar buruk kepada Irene?

Si korban bullying misalnya memang hanya speak up saja agar unek-unek mereka keluar. Tapi secara tidak langsung hal tersebut yang menghasut netizen untuk lebih berkomentar jahat meskipun mereka tidak tidak dibully oleh Ji Soo. Jika merasa empati dengan korban apakah harus membully balik Ji Soo? Begitupun dengan kontroversi Irene. Kenapa netizen sulit memaafkan padahal mereka tidak tahu kebenarannya dan seperti apa orangnya?
Kenapa netizen ini tidak bisa belajar dengan kejadian Sulli dan Goo Hara mereka juga bunuh diri karena netizen yang melebih-lebihkan masalah dan menghujatnya di sosmed mereka. Karena tidak hanya ketika artis-artis tersebut tersandung kontoversi, ketika mereka tampil di tv tidak sesuai dengan yang netizen inginkan pun mereka di hujat.
Kenapa bisa begitu?

Kalau seperti itu adanya, berarti yang melakukan cyber bullying buka si korban, tetapi netizen yang melebih-lebihkan fakta tanpa kebenaran yang asli dan juga orang yang mengaku-ngaku dirirnya yang “juga” sebagai korban tanpa bukti yang jelas, bukan? Berarti sebenarnya si korban tidak ada hubungannya dengan cyberbullying karena dia hanya speakup atas kasus yang pernah dia alami lewat sosial media, berbeda halnya dengan orang yang hanya ikut-ikutan memberkan kritik-kritik pedas kepada Ji Soo dan juga orang yang ngaku-ngaku sebagai korban padahal dia hanya mengarang cerita melalui sosial media. Menurutku yang pantas diberi label sebagai pelaku cyberbullying adalah mereka, bukan si korban.

Berdasarkan pertanyaan topik diskusi ini juga “setujukah kamu dengan korban bullying yang melakukan cyberbullying?”, dimana hal tersebut menunjukkan bahwa yang melakukan cyberbullying adalah si korban.

1 Like

Kenapa saya katakan begitu karena “si korban” yang lebih dulu melakukan denigration kepada artis tersebut maka saya katakan secara tidak langsung “Si korban” yang melakukan cyberbullying kak seperti itu dari pandangan saya. tapi memang benar sekali pendapat kakak yang memperkeruh masalah ini adalah netizen. Tapi masalah ini tidak akan diperkeruh jika “si korban” langsung melaporkan saja masalah ini kepada pihak yang berwajib gitu, tapi kenapa harus di media sosial dulu? itu sih kak pandangan aku.

Perlu ditekankan bahwa saat awal kasus ini muncul, Ji Soo sendiri telah membuat surat permintaan maaf dan mengakui perbuatannya di masa lalu yang telah merugikan banyak orang. Ji Soo telah menutupi kasus bullying ini sejak awal dia debut, namun akhirnya semua terbongkar juga ke publik. Jadi dia tetap bersalah atas perbuatan tersebut.

Berdasarkan berita yang ada, kasus ini masih dalam penyelidikan dan yang melakukan pencemaran nama baik tersebut bukan korban bullying dari kasus Ji Soo. Dia membuat berita palsu bahwa Ji Soo telah melakukan pelecehan seksual, namun akhirnya dia mengaku dan meminta maaf langsung kepada Ji Soo atas tindakah fitnah tersebut. Nah, korban asli dari kasus ini berbicara langsung ke publik karena dia sudah memendam trauma tersebut bertahun-tahun, dia merasa tidak adil karena hidupnya dipenuhi oleh kesengsaraan, sedangkan Ji Soo setiap hari dengan bebas muncul di televisi sebagai aktor yang sukses. Sebagai seorang korban, dia berhak untuk speak up atas apa yang telah dia alami.

Seperti yang kita ketahui, masyarakat Korea Selatan sangat menjunjung tinggi cancel culture. Saat ada satu masalah yang sedang hangat diperbincangkan mengenai artis tertentu, mereka akan ikut berkomentar dan menyudutkan artis tersebut. Berdasarkan penelitian, banyak yang mengaggap bahwa cancel culture ini besar potensinya untuk mengarah ke cyberbullying. Namun, banyak juga yang mengaggap bahwa cancel culture adalah bentuk balasan yang seimbang atas kesalahan yang sudah dilakukan seseorang, dan aku sangat setuju dengan hasil penelitian yang satu ini.

Untuk menjawab pertanyaan pada deskripsi, menurut aku Ji Soo sudah sepantasnya di-cancel oleh masyarakat. Aku percaya bahwa karma doesn’t forget bullies. Walaupun tuduhan pelecehan seksual dinyatakan tidak benar, Ji Soo tetap bersalah atas kasus bully-nya, seperti yang dari awal sudah ia akui. Dan tentunya, korban tidak melakukan cyberbullying. Dia hanya berniat untuk speak up agar mendapatkan keadilan atas penderitaan yang telah ia lalui.

Summary

Myungjin, K. (2021). ‘Poet of Sexual Violence’ Jisoo’s side “Stop activities and enlist. Sexual assault is groundless”. https://www.chosun.com/national/2021/03/05/24HN4EYE2NG3BAV5FG4PQIJWPA/
PEW Research Center. (2021). Americans and ‘Cancel Culture’: Where Some See Calls for Accountability, Others See Censorship, Punishment. Americans and ‘Cancel Culture’: Where Some See Calls for Accountability, Others See Censorship, Punishment | Pew Research Center

1 Like

Nah iya kak kenapa aku juga mikirnya begini. Dan aku juga pernah membuat artikel dan dari sumber" yang aku dapat salah satu faktor seseorang melakukan cyberbullying itu karena dia mengalami trauma dari bullying yang dialaminya. Makanya kenapa aku sangkutkan kasus ini karena memang dari beberapa artikel menyebutkan bahwa korban bullying yang speak up ke publik ini menjadikan cancel culture dan cyberbullying untuk artis" tersebut. Karena banyak kasusnya mulai dari kasus Lee twins, sampai sekarang yang dialami Soojin (G)I-DLE yang diduga membully member groupnya. Terima kasih kak penjelasan untuk kak @andinalarasati dan kak @najmafa.