Setujukah Kalian dengan Statement " Kalo Jodoh Ga Kemana "?

image
Setiap manusia pasti merasakan cinta. Cinta adalah perasaan positif yang kuat dan dirasakan oleh seseorang. Selain itu, cinta adalah perasaan positif terkuat yang pernah dialami dan dirasakan manusia. Setiap jenis cinta yang dirasakan, perhatian terhadap orang yang dicintai adalah elemen penting dari cinta. Namun, pernahkah kalian mendengar statement bahwa “jodoh tidak akan kemana” ? percayakah kalian terhadap statement tersebut ? jika diartikan dari statement tersebut, berarti setiap manusia tidak perlu mengejar dan berjuang untuk cinta. Bagaimana menurut youdics ?

Sebenarnya istilah " jodoh ga akan kemana " itu adalah sebuah ungkapan motivasi yang diberikan kepada orang - orang yang sedang berjuang mencari pasangan atau baru saja putus dari pasangan mereka. Dengan mengatakan seperti itu otomatis orang - orang tidak akan berputus asa dalam mencari jodoh atau pasangan mereka masing - masing, karena memang ada anggapan jika setiap manusia memang ditakdirkan untuk berpasangan satu sama lainnya (laki - laki dan perempuan), tinggal bagaimana seseorang itu dapat lebih bersabar untuk berusaha dan sekaligus " menunggu momen " itu datang. Yang dimaksud dengan momen disini adalah pertemuan dengan orang yag kita anggap memberikan sensasi yang berbeda terhadap diri kita sejak pertama kali kita melihatnya.

Sisanya adalah kita sendiri yang harus berusaha untuk berjuang mendapatkan hatinya. Jika seandainya kita sudah berjuang dan ternyata beberapa circumstances seperti orang yang kita sukai sudah memiliki kekasih atau yang lainnya, tentu kita tidak boleh bersedih dan harus tetap semangat, karena boleh jadi, orang itu bukanlah untuk kita atau boleh jadi malah tidak cocok sama sekali untuk kita, karena jodoh tidak akan pergi kemana - mana. saya boleh jadi bisa dibilang cukup percaya dengan kalimat tersebut.

Tentu tidak setuju karena menurut saya hal tersebut menurut saya statement tersebut seakan-akan bahwa jodohlah yang akan datang ke kita. Tanpa usaha dan ikhtiar.

Saya lebih setuju dengan statement dengan tujuan motivasi yang sama yaitu “banyak ikan di laut”. Karena lebih logis dan tergantung dari usaha dan ikhtiar kita.

Saya setuju dengan pendapat kak William. Menurut saya, jodoh itu dicari dan diciptakan. Kalau kita tidak berusaha untuk mencari, bagaimana bisa ketemu?

Tidak ada manusia yang benar-benar cocok di dunia ini, itu kenapa saya bisa bilang jodoh itu diciptakan. Ketika kita memutuskan untuk berkomitmen, maka kita harus berusaha untuk menerima segala kebaikan dan kekurangan. Segala sesuatunya bisa dikompromikan untuk mengusahakan semua berjalan dengan lancar. Karena yang namanya jodoh itu bukan ketika kita menikah berarti dia itu jodoh kita, tetapi ketika kita bisa bersama dengan pasangan hingga akhir itu namanya baru jodoh.

Tidak setuju. Karena saya sendiri sebenarnya juga tidak setuju dan tidak percaya bahwa jodoh itu ada (jodoh pasangan dalam hal ini). Jodoh sebenarnya adalah konsep yang diciptakan oleh manusia untuk mengungkapkan angan-angan mengenai pasangan masa depannya. Manusia berfantasi bahwa pasangan hidup itu sudah ditakdirkan dan ditentukan oleh Yang Kuasa dan sudah ada saat ini, tinggal bertemu dan mencarinya. Ini hanyalah oversimplifikasi dari konsep peluang dan kemungkinan dalam pencarian pasangan.

Ada banyak sekali kemungkinan yang dapat terjadi ketika kita mengambil keputusan pada hari ini yang kelak akan berpengaruh pada cara kita menemukan pasangan hidup. Entah bagaimana kita mau menentukan masa depan dari hari ini, selalu akan ada kemungkinan tak terbatas. Jadi sebenarnya pasangan hidup di masa depan itu tidaklah tetap, bergantung pada keputusan yang kita ambil sebelumnya di masa lampau.

“Jodoh” kita bukanlah satu orang yang pasti, itu bisa siapa saja, atau bahkan bukan siapapun jika memilih untuk melajang. Itu tergantung dengan kejadian, peluang dan keputusan.

Jodoh juga bukanlah takdir karena itu bisa ditentukan, bisa disengaja. Karena takdir adalah sesuatu yang benar-benar tak terelakkan seperti misalnya kematian.

Saya kurang setuju dengan statement tersebut, jodoh memang sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Namun tanpa adanya usaha, doa, ataupun perjuangan dari seseorang untuk menemukan jodohnya maka statement itu menjadi kurang tepat.

Saya setuju dengan @williamaditama, bahwa statement ini lebih cocok diberikan kepada mereka yang telah berusaha, berdoa, dan berjuang menemukan jodohnya namun belum menemukannya.

Sering mendengar, karena banyaknya cerita tentang suatu hubungan yang selalu dikaitkan dengan ungkapan itu. Percaya atau tidaknya, tidak tau hehe.
Intinya itu hanya ungkapan bentuk pasrah setelah udah berusaha dan berdoa.

Tidak setuju. Jodoh memang sudah ditentukan oleh hal yang dinamakan ‘takdir’ tetapi, jika seseorang tidak berusaha sedikitpun, ya hal tersebut tidak akan mendekat. Sama seperti konsep rezeki.

Setuju. Karena ada hal-hal yang berada di luar kuasa manusia yang disebut takdir. Tapi bukan berarti dengan statement tersebut kita menjadi pasrah sepenuhnya. Semesta bekerja menciptakan momentum-momentum seperti misalnya tidak sengaja berpapasan, atau bertemu lagi setelah sekian tahun terpisah. Namun langkah selanjutnya agar momentum tersebut menjadi ke arah yang lebih serius tentunya berada di keputusan yag kita ambil untuk mengambil momentum tersebut dan menjalankannya atau memilih untuk mengabaikannya.

Tidak setuju. Jika benar “jodoh engga kemana” lalu mengapa banyak dijumpai fenomena pasangan suami istri berpisah atau bercerai? Apakah masa berlaku jodohnya sudah habis? Juga fenomena orang-orang yang melajang dan tidak berpasangan, apakah pada saat penentuan jodoh dia tidak hadir sehingga tidak kebagian slot jodoh?

Memang menurut kepercayaan yang saya anut, jodoh merupakan salah satu takdir yang sudah ditetapkan sebelum manusia dilahirkan ke dunia. Namun, untuk merealisasikan takdir tersebut, masih perlu adanya usaha kita dalam menemukan jodoh tersebut. Tuhan sudah menetapkan, kita tinggal usaha. Jika diam-diam saja menunggu jodoh datang, ya tidak perlu heran kalau kalau butuh waktu lebih lama untuk mengetahui sebenarnya jodoh kita itu siapa.

Selain itu, menurut saya, konsep berpasangan ini sangat fleksibel tergantung masing-masing orang. Meskipun orang-orang menganggap jodoh akan sepasang laki-laki dan perempuan yang terlihat memiliki kecocokan satu sama lain, tapi kalau dari pribadi tidak ingin membentuk hubungan, ya berarti yang namanya jodoh itu sia-sia saja.